SECRET (2) #Part 31: Biarkan Hati Bicara

in #steempress6 years ago (edited)

Cerita sebelumnya: https://steemit.com/steempress/@diyanti86/secret2part30whereareyoubenlanjutan-rlvzixd9xc

...

Tepat pukul 08.30, aku menginjakkan kaki di Central Railway Station. Menyakitkan sekali rasanya, setiap kali melihat handphone dan tak menjumpai satupun pesan balasan Ben. Bahkan, chat di whatsapp, line dan telegram pun semuanya masih centang satu, pertanda belum dibacanya.

Tanpa tujuan yang jelas, aku melangkahkan kaki menuju ke Darling Harbour, mengikuti kerumunan orang yang terlihat begitu ceria. Ah, ya, ini Hari Minggu, pastilah banyak yang sedang berwisata.

Dua puluh menit berlalu begitu saja. Di hadapanku terlihat kapal dengan berbagai ukuran, mulai dari boat hingga kapal pesiar. Jika saja aku tidak sedang bersedih hati, pastilah sudah kutelusuri tiap sudut pelabuhan ini dan mengambil foto dengan riang.


Hi sista … wanna play with us?” Dua orang anak kecil mendatangiku yang sedang termenung di dekat pintu masuk Madame Tussauds.

Aku menatap mereka berdua dengan pandangan kosong. Ah, kalian tak tepat waktu mendatangiku saat ini, Dek.

Tak lama kemudian, mereka berlari ke arah seorang wanita yang memanggil dengan sebutan Gery and Dery. Sepertinya mereka kembar. Lucu sekali melihat rambut ikal mereka naik turun ketika berlari. Hh, akhirnya aku tertawa juga, walaupun hanya sedikit.

Pandangan mataku mengikuti gerak gerik kedua anak itu yang dituntun oleh orang tuanya menuju ke sebuah jembatan besar yang terlihat begitu ramai. Sepertinya, itu yang namanya Pyrmont Brigde. Daripada bengong di sini, mungkin lebih baik aku jalan kesana saja, setidaknya aku tak perlu terlihat seperti orang bodoh lagi.


Source: https://funkidsguide.com/a/australia/sydney/darling-harbour-sydney/

Sepanjang perjalanan menuju ke jembatan, dapat kulihat toko-toko yang menjual tiket untuk menaiki kapal pesiar. Jika saja ada Ben, dia mau mengajakku, nggak, yah? Aku tersenyum kecut membayangkan betapa baik dan lembutnya Ben selama ini padaku. Aku tak sanggup berhadapan dengan kenyataan harus kehilangan dia saat ini. Rasanya … jauh lebih sakit daripada dikhianati Nathan dan Elena dahulu.

Tapi, bukankah memang aku yang salah? Ben selalu membuatku merasa nyaman, bahkan memperkenalkanku pada masa lalunya dengan cara yang elegan. Sebaliknya, aku tak pernah berusaha membuat Ben merasa nyaman, dan malah menutupi masa laluku dengan curang. Padahal, sudah jelas-jelas Ben berinteraksi setiap hari dengan Nathan. Wajar saja jika Ben sangat terpukul dan mungkin akan membenciku setelah ini.

Dengan putus asa, aku menulis pesan terakhir untuk lelaki kesayanganku itu, “Aku sedang di Pyrmont Brigde. Aku mungkin akan menunggumu di sini hingga sore tiba. Jika kita tak bertemu di sini, aku kembali ke Canberra tanpamu.”


Sumber: http://www.kesselhut.net/Australiana/Sydney/2013%2001%20Sydney%20City%20Walk/

Kulangkahkan kaki dengan enggan usai memasukkan gawai ke saku celana. Jembatan yang begitu lebar ini, hanya dilalui oleh para pejalan kaki dan pengguna sepeda, tak ada kendaraan bermotor yang lewat. Tentu saja, karena bangunan ini adalah salah satu city walk di Sydney. Meski tadi menggunakan escalator untuk bisa naik, aku sempat melihat ada lift yang bisa digunakan. Ah, perutku mulai lapar, sepertinya aku memang harus makan sesuatu.

Alih-alih mundur kembali, aku justru memutuskan untuk terus berjalan, mungkin saja akan akan ada café yang bisa kukunjungi di sisi sebelah sana nantinya. Namun, kerumunan manusia yang memadati pertengahan jembatan, membuatku harus ikut menghentikan langkah. Aku melihat sendiri ada bagian jembatan yang bergeser dan berputar perlahan, hanya beberapa meter di hadapanku.

Kuusahakan berjalan ke depan, untuk melihat apa yang sedang terjadi. Sayang, rasa ingin tahuku tiba-tiba terganggu oleh sebuah getaran di saku celanaku.

“Maaf, saya tak bisa menemuimu sekarang.” Pesan balasan dari Ben membuat jantungku berdebar seketika.

Dia membalasnya! Akhirnya … tapi, kenapa dia bilang tak bisa menemuiku?

Aku tak buang waktu untuk segera menghubunginya dengan panggilan telepon, sembari berusaha mundur, keluar dari kerumunan orang di ujung jembatan ini.

“Kenapa?” isakku saat panggilan kami tersambung.

***

Suka ceritanya? Tapi ketinggalan cerita-cerita sebelumnya?

Jangan khawatir, ini ada tautan dari bab-bab yang lalu, selamat menikmati ...

Prolog

https://steemit.com/garudakita/@diyanti86/secret2part1-fdgowe858w

Bab 1. Surprising Summer

Bab 2. Galau Bab 3. It’s Really Him! Bab 4. Secret BAB 5. Hati yang Lemah Bab 6. Listen .... Bab 7. Menelusuri Ruang Hati Bab 8. Enlighten Canberra (Menelusuri Ruang Hati 2) BAB. 9. Istirahat Sejenak Bab. 10. Tentang Dia Bab 11. Berdamai Dengan Masa Lalu Bab 12. Bersamamu Bab 13. Hard Decision Bab 14. Where Are You, Ben?

Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/07/31/secret-2-part-31-biarkan-hati-bicara/
Sort:  

Jadi penasaran dengan kelanjutan ceritanya...

Ditunggu ya kk, InshaAllah bsk pagi dilanjut ☺️😘👌

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 62258.82
ETH 2427.03
USDT 1.00
SBD 2.58