Secret (2) #Part 4

in #garudakita6 years ago

Hi steemian, buat yang udah ngikutin bagian Prolog dan Bab 1 nya Secret (2), berikut lanjutannya ;)

Buat yang belum baca dari awal, hayooooo baca dulu tiga part yang lain, sayang loh kalo nanti ketinggalan jauh.

InshaAllah hari ini mo dihabiskan Bab 2 nya. Enjoy it ;)


BAB 2. Galau


Aku bekerja dengan setengah hati pagi ini.

Meski tetap kukeluarkan kue-kue yang sudah matang dari ring dengan hati-hati, namun tetap saja ada beberapa yang terkena ujung pisau hingga merusak bagian kue tersebut. Anna sedang tak ada di dekatku, seingatku ini sudah yang ketiga kalinya dia permisi ke toilet, padahal baru satu jam kami mulai bekerja.

Do you need a break, Grace?” Ben mengejutkanku. Ternyata dia sudah berdiri di sebelah Razan yang berarti tepat di balik punggungku. Entah sejak kapan dia di situ.

No, I’m okay, Bos,” jawabku singkat.

Kekasihku yang begitu manis dan manja di luar toko itu, tetap konsisten menjadi bos yang dingin dan galak di tempat kerja. Setiap kali aku komplain dengan sikapnya yang keras itu, dia akan selalu memintaku untuk berhenti bekerja, benar-benar menyebalkan.

Tak perlu aku membalik badan untuk mencari tahu ke arah mana tatapan matanya saat ini, sudah pasti dia akan memperhatikan beberapa kue yang rusak dan tak bisa dijual karena keteledoranku. Sejak menginjakkan kaki di asrama kemarin, entah sudah berapa kali kuketik dua nomor ponsel di layar gawaiku, dan menghapusnya lagi beberapa detik kemudian. Walaupun kontak Nathan dan Elena sudah kuhapus, tapi tetap saja masih tertinggal dalam ingatanku. Hingga detik ini, aku masih dilanda kegelisahan yang membuatku tak bisa fokus bekerja. Siapa yang sebaiknya aku hubungi? Nathan kah? Atau Elena?

Are you alright, Anna?” Ben bergegas menyusul Anna yang baru saja membuka pintu belakang, namun tiba-tiba kehilangan keseimbangan.

I’m so sorry, I’m not feeling good today.” Anna meletakkan tangan di depan mulutnya. Dia terlihat hendak memuntahkan sesuatu.

Ben memapahnya keluar dan segera menutup pintu dapur. Aku membalikkan badan ke arah Razan dan Anil, tapi mereka berdua hanya mengangkat bahu. Sepertinya aku tak akan mendapat jawaban apa pun dari mereka, terkait kondisi Anna. Seingatku, seminggu yang lalu, dia masih begitu gesit dan ceria, berbeda jauh dengan hari ini.

Ah, mati aku kalo dia pulang. Pasti Ben yang akan mengambil alih tugasnya menyiapkan kue-kue ini bersamaku. Aku harus segera lupain masalah kemarin! Fokus ke kerjaan, Grace ... fokus!!!

Betul saja, tak lama kemudian, pacarku yang memiliki rahang tegas dengan jambang tipis itu kembali masuk dan mengambil posisi Anna. Kami berdiri berhadap-hadapan dengan meja sebagai pembatas. Beberapa tray yang dikeluarkan Razan dari oven diletakkan di hadapan kami. Tak lama setelah ring berisikan kue di dalamnya itu tak lagi panas, kami bekerja mengeluarkan isinya dengan hati-hati dan menempatkannya di nampan lain yang akan di setor ke Trilby untuk di hias. Beberapa kue yang sudah siap saji harus langsung kususun di dalam kotak yang tersedia. Nampan yang sudah selesai dipakai akan diletakkan ke tempat Anil untuk dibersihkan dan diberikan pada Razan sebagai wadah panggangan kue berikutnya.

Semua staf di dapur ini bekerja dengan ligat dan cekatan. Jika aku masih saja dilanda gundah, aku akan mengacaukan ritme pekerjaan mereka. Meski sebenarnya Ben tidak pernah melarang untuk bercanda jika sedang santai, namun dia begitu ketat pada dua jam pertama ini.

“Grace ...,” tegur Ben dengan suara yang lebih lembut. Dari posisinya berdiri, dengan jelas dia bisa melihat rekanku yang lain. Mungkin saat ini mereka sedang sibuk masing-masing hingga Ben berbicara padaku dengan nada yang begitu lembut. Baru kali ini terjadi di toko.

You can start in the front line now, I’ll finish this alone,” lanjutnya tanpa menunggu jawaban dariku. Sejujurnya aku masih sangat galau dan tidak akan bisa fokus. Bayangan lelaki yang kulihat kemarin sore, tak sedikit pun bisa kubuang dari pelupuk mataku. Daripada lebih mengacaukan pekerjaan di dapur ini, lebih baik aku menuruti perintahnya, berjalan menuju ke bagian depan toko dan menyapa Seemar yang sudah lebih dulu berada di sana.

***


Sampai jumpa di update-an berikutnya ...

Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/07/05/secret-2-part-4/
Sort:  

Wah nunggu kelanjutannya

Siyap kk, InshaAllah update tiap hari 😊
Biar cepat kelar juga 😉✌️

Penasaran kelanjutan ceritanya kak. 😍

Ikutin terus ya kak 😘🤗

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 75643.59
ETH 2724.77
USDT 1.00
SBD 2.50