Secret (2) #Part 19 : Istirahat Sejenak

in #steempress6 years ago

Hi teman-teman yang setia ngikutin perjalanan Grace di Canberra ....

Kita lanjut ke bab berikutnya yah ;)

BAB. 9 Istirahat Sejenak



“Gimana menurutmu?” Ben memamerkan lukisan sunset-nya yang baru saja selesai. Entah sudah berapa sunset yang direkamnya dalam gambar. Hampir semua lukisan yang dibuatnya itu terlihat serupa di mataku, paling hanya berbeda sedikit di jenis objek hidup yang disertakannya dalam lukisan tersebut.

“Cantik, seperti biasa,” jawabku seadanya.

Ben sudah lama tahu bahwa aku bukanlah penggemar seni. Dia pun tak pernah komplain ketika aku tak bisa memberi komentar lebih detail terkait lukisan-lukisannya.

Lelaki berperawakan tinggi besar itu meninggalkan lukisannya dan duduk tenang di sebelahku. Sepertinya dia ingin menikmati kebersamaan kami kali ini dalam diam. Sejak pulang dari festival Enlighten kemarin, dia terlihat sedikit berbeda. Tak jarang, dia memberi jeda yang panjang dalam interaksi kami. Entah kenapa, aku merasa dia menungguku membicarakan sesuatu.

“Besok, saya akan menutup toko jam dua.” Akhirnya dia juga yang mulai bicara lebih dahulu.

“Kenapa?”

“Sudah lama saya nggak ngajak staf berlibur. Besok siang, kita akan barbeque di sisi danau sebelah sana.” Ia menunjuk ke arah seberang, sebuah dataran yang terkadang menjadi objek lukisannya.

“Enggak takut rugi?”

“Hari Selasa, kan, memang selalu sepi. Enggak apa-apa lah sekali-kali kita tutup toko lebih cepat.” Dia membentangkan tangannya pada sandaran kursi dan menatap jauh ke atas langit yang berwarna kemerahan.

“Ben, apa kamu nggak punya keinginan untuk cerita tentang masa lalumu?” Aku terbawa perasaan. Selama ini, aku sudah berusaha menahan diri untuk tidak membahas masa lalu Ben. Latar belakangnya yang hidup sedari kecil dalam Budaya Barat ini, membuatku takut untuk mendengar hal-hal yang tidak kuinginkan, jika mencari tahu tentang mantan pacarnya. Tapi ... hari ini keteguhan hatiku hilang. Aku ingin tahu, ingin mendengar ceritanya, dan sudah bersiap dengan segala kemungkinan buruk yang akan kudengar tentang masa lalunya.

“Kamu sudah siap mendengarkan?” Dia menatapku sendu.

Aku menarik napas panjang dan bertanya pada diri sendiri, sudah siapkah? Bagaimana jika ternyata dia sudah bergaul bebas dengan wanita-wanita di masa lalunya?

“Ah, nanti saja, lah! Jangan sekarang.” Kulingkarkan tanganku pada pinggangnya dan membenamkan diri di dadanya yang bidang. Tiba-tiba saja rasa khawatir menyelusupi hatiku. Melihat Nathan mencium pipi Elena saja aku tak bisa terima, apalagi jika nanti mendengar Ben sudah melakukan banyak hal dengan mantan pacarnya.

“Tapi, aku mau tahu satu hal. Kamu pernah selingkuh, nggak?” tanyaku penasaran.

“Selingkuh? Tidak pernah,” jawabnya sembari mengusap-usap rambutku.

“Pacarmu dulu seperti apa?” Jawaban pendek Ben justru membuatku semakin penasaran, dan rasa khawatir akan jawaban yang tidak kuinginkan perlahan memudar.

“Seperti senja yang kita lihat saat ini .... Cantik, tapi tiba-tiba saja tenggelam dan menghilang.”

Aku menahan diri untuk tidak bertanya lebih jauh. Setidaknya aku tahu bahwa dia adalah pihak yang ditinggalkan.

***



Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/07/19/secret-2-part-19-istirahat-sejenak/
Sort:  

Duh duh... Pagi baca ni jadi melow lah daku...
Biarkan ia tenggelam karena matahari pagi segera terbit... Semangat untuk cinta yang baru

Ohoho ... sukses bikin melow ya kk ;)
Betul itu, biarkan aja mentari itu tenggelam, toh akan selalu terbit mentari yang hangat keesokan harinya.

Ah senja! Tapi akan menjelma Pagi esoknya

Betul. Senja yang syahdu akan selalu menjadi pagi yang bersemangat 💪😘

Akhirnya rahasia akan terbongkar
Saya suka

Siap siap untuk olah raga jantung di part2 berikutnya ya kk 😌😘

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 57859.61
ETH 2966.06
USDT 1.00
SBD 3.67