Secret (2) #Part 25: Bersamamu

in #steempress6 years ago (edited)

Tautan cerita sebelumnya:

Prolog

https://steemit.com/garudakita/@diyanti86/secret2part1-fdgowe858w

Bab 1. Surprising Summer

Bab 2. Galau Bab 3. It’s Really Him! Bab 4. Secret BAB 5. Hati yang Lemah Bab 6. Listen .... Bab 7. Menelusuri Ruang Hati Bab 8. Enlighten Canberra (Menelusuri Ruang Hati 2) BAB. 9. Istirahat Sejenak Bab. 10. Tentang Dia Bab 11. Berdamai Dengan Masa Lalu Bab 12. Bersamamu

Berikut lanjutannya ...


Sumber foto: https://thepienews.com/news/navitas-university-of-canberra-agree-4-9m-deal/


Sorry, lama nunggu, yah?” Aku terburu-buru mendekati Ben yang bersandar di dinding perpustakaan.

“Saya nggak keberatan nunggu kamu sampai tua, di sini,” godanya sembari menyentuh ujung hidungku.

“Catatan materi dua minggu yang lalu udah aku salin ke buku ini, kamu bisa mulai dari halaman berikutnya untuk mencatat materi nanti.” Aku menyerahkan sebuah buku catatan padanya. Akhirnya, dia mulai juga kuliah semester ini.

“Pantas saja kamu bisa kuliah empat unit di satu semester. Saya nggak pernah kepikiran bikin catatan seperti ini, toh, bisa didengar juga rekamannya di Moodle.” Ben memutar buku itu dengan jari tengahnya.

“Itu kan bukan bola!” Aku cemberut. Sebenarnya memang benar yang dikatakan Ben. Aku saja yang terlalu rajin mencatat hal-hal yang dirasa perlu. Padahal, semua yang kami butuhkan sudah tersedia di Moodle, portal kampus yang digunakan sebagai media interaksi dalam perkuliahan. Masing-masing unit mempunyai laman sendiri, dan di sana sudah tersedia slide, catatan dosen, daftar buku yang menjadi bahan bacaan, jadwal unggah tugas, dan juga Echo yang berisi rekaman percakapan dosen di kelas yang sudah berlalu.

Kami memasuki kelas accounting dari pintu belakang. Meski begitu, Ben tetap menyapa Prof. John dengan mengangkat tangannya sebentar sebelum duduk di sampingku. Ini kali kedua dia memasuki kelas Prof. John, setelah beberapa tahun yang lalu mengambil materi Economic for Managers dari dosen muda yang tak kalah ganteng dengan Ben itu.

Aku melemparkan pandangan ke sekeliling ruangan seminar yang cukup besar ini dengan saksama. Tak kudapati Nathan di barisan belakang maupun tengah. Apa mungkin dia duduk di barisan depan? Dengan sedikit mencondongkan badan ke arah depan, aku berusaha melihat jauh ke dua baris terdepan.

“Cari apa?” tanya Ben sembari merangkul dan menyandarkanku kembali ke tempat duduk.

“Bukan apa, tapi siapa,” bisikku.

“Siapa? Hm ... Nathan, ya? Dia sekelas dengan kamu di semua unit semester ini, kan?”

“Iya. Biasanya dia duduk di belakang.” Aku masih berusaha mencuri pandang ke arah depan yang memiliki posisi bangku lebih rendah daripada kami.

Tak lama kemudian, seseorang di bagian depan mengajukan pertanyaan pada Prof. John. Ah, itu dia. Sepertinya dia sudah lebih berani dibandingkan minggu-minggu yang lalu.

“Oh ya, kelas HRM nanti ada tugas kelompok. Aku dan Nathan sudah bergabung dengan seorang teman dari Rusia, namanya Liz. Kamu mau ikut kelompok kita ... apa mau nyari kelompok sendiri aja Sabtu nanti?” tanyaku di sela-sela istirahat yang kami habiskan di dalam ruangan saja.

Beberapa student terlihat maju ke bagian depan kelas dan mengajukan beberapa pertanyaan pada Prof. John, termasuk juga Nathan. Sepertinya lelaki itu sangat tertarik dengan unit yang satu ini.

“Kamu beneran nanya?” Kening Ben berkerut hingga alisnya nyaris bertaut.

“Ya, ya, ya ... kita satu grup. Sehabis kelas besok rencananya kita mau bahas tugas kelompok itu.”

“Nah, ini yang buat saya malas kuliah. Coba kamu bayangkan, kelas mulai jam delapan hingga jam satu, lalu bahas tugas kelompok yang nggak mungkin selesai dalam sejam, dua jam. Kapan saya mau ke toko? Sementara Nathan off di Hari Sabtu dan kamu juga pasti nggak akan masuk kerja, kan?”

“Huff ... ya, jadi kamu nggak datang? Nanti aku kasi tahu mereka, deh. Yang penting, kamu nggak boleh protes sama tugas yang jadi bagian kamu!” Aku mengacungkan jari telunjuk ke depan wajahnya.

“Iya, Nona manis.” Dia mengecup telunjukku.

***



Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/07/26/secret-2-part-25-bersamamu/
Sort:  

Jadi semakin penasaran kisahnya ya...

Bentar lagi ada yg kelahi, kk 😁
#spoiler

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 75643.59
ETH 2724.77
USDT 1.00
SBD 2.50