Secret (2) #Part 5

in #garudakita6 years ago

Hi Guys,

Selamat menikmati lanjutan Bab 2. Galau ;)


Bukannya mereda, gemuruh di hatiku justru menjadi-jadi ketika kulangkahkan kaki keluar dari mall. Hari minggu memang kami tutup lebih cepat, jam lima sore, sementara matahari baru akan terbenam jam delapan nanti. Ben sudah pulang dari jam dua tadi. Dia pasti sudah menungguku di danau saat ini.

Aku terhenti sejenak di samping Belconnen Library untuk meneguk sedikit air melalui tap water yang tersedia. Suhu hari ini yang mendekati 40 derajad celcius benar-benar membuat tenggorokanku kering. Tak hanya sekedar membasahi kerongkonganku, kubiarkan air tersebut membasahi wajahku, untuk kemudian kuusap dengan kedua tanganku.

Berapa kali pun aku berkata ‘itu bukan Nathan’, tetap saja aku makin merasa ‘itu Nathan’. Aku sudah tak tahan lagi ingin memastikan!

“Hai,” sapaku ketika panggilan telepon ini tersambung. Akhirnya aku menghubunginya juga dengan menggunakan panggilan internasional.

“Grace, kan? Selamat, yah, kamu pasti sangat senang sekarang!” jawab Elena ketus.

Ah, sepertinya aku tak perlu bertanya lagi. Ternyata memang Nathan yang kulihat kemarin. Bagaimana caranya dia bisa sampai di sini?

“Kamu sehat?” Aku mengalihkan topik pembicaraan. Biar bagaimanapun, Elena sudah kuanggap seperti saudara sendiri. Walaupun aku pernah membencinya dengan rasa benci yang tak pernah kumiliki sebelumnya, tetapi kini ... perasaan itu sudah jauh mereda.

“Aku nggak nyangka, kalian tega mempermainkan aku!” Tangisnya meledak.

“Len, aku nggak tahu harus ngomong apa. Tapi seingatku, kamu wanita yang kuat,” hiburku. Jika saja dia ada di dekatku saat ini, mungkin aku tak akan ragu merangkulnya.

“Aku benar-benar nggak nyangka ... tega sekali Nathan begitu,” isaknya.

“Jadi, Nathan benar-benar pergi dari kamu?”

“Ya.”

“Dan, Nathan ke Canberra nyusul aku?”

“Ya.”

Aku menarik napas panjang. Lelaki yang pernah mengisi kehidupanku selama lima tahun lebih, ada di kota ini, saat ini. Tapi, jika dia memang ingin menemuiku ... kenapa dia belum menghubungiku?.

“Aku nggak bisa ngobrol banyak, semoga kamu sehat di sana,” ucapku kemudian. Aku mulai kebingungan mencari bahan obrolan berikutnya. Canggung sekali rasanya berbicara dengan Elena saat ini.

“Grace, tolong aku ... tolong bujuk Nathan pulang dan kembali padaku,” pinta Elena masih di sela tangisannya.

Mantan sahabat karibku itu tak pernah terlihat lemah dan rapuh begini. Dia gadis cantik yang energik, selalu terlihat kuat menghadapi masalah apa pun. Sekarang ... dia bahkan meminta bantuanku, padahal dia telah menghianatiku beberapa bulan yang lalu.

See you.” Kututup telepon tanpa menjawab pertanyaannya.

Bagaimana bisa dia memintaku menolongnya? Apa dia pikir, aku hanya berpura-pura sakit hati saat menyiramkan sirop di atas rambut indahnya itu beberapa bulan yang lalu?

Kuseberangi jembatan dengan debaran yang makin hebat. Hanya tinggal beberapa langkah lagi, aku akan sampai di lapangan basket. Ada secercah perasaan penuh harap akan melihat dia bermain di sana. Aku membencinya, tak kuragukan itu! Tapi kenapa ada perasaan lain yang tak bisa kukendalikan? Ingin sekali aku melihatnya lagi dengan lebih jelas, bukan hanya sepintas lalu seperti kemarin sore.

***



Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/07/06/secret-2-part-5/

Sort:  

Mbak @diyanti86, boleh kasih tautan cerita sebelumnya di postingan atas? Hehe..belum ngeh bacanya karena gak dari awal. Thank you.

Part 1 sampai 4 kah maksudnya, kak?
Apa Secret (1) nya?

Haiik! Terima kasih yaa...

Posted using Partiko Android

Secret (1) aku tulis di Wattpad kemarin, kak.
Ini link nya :
https://my.w.tt/PFYyFyZYjO

Mari mampir 😘🤗

Kalo kk mau baca part sebelumnya, ke profil aq aja kak. Aq ga ada posting apa-apa selain novel ini. Kalo dah kelar, baru nanti posting yang lain lagi 😘. Tujuannya sih biar cepat kelar dan yang baca juga nggak bingung 😉

Selamat menikmati 🤗😊

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 62258.82
ETH 2427.03
USDT 1.00
SBD 2.58