Ayana #Part 27: Real Match

in #steempress6 years ago

Cerita Sebelumnya: (Masih) Tentang Dia - Lanjutan


Source

Saat ini, posisi bola 1 berseberangan dengan bola 2, sedangkan di antara kedua bola tersebut masih di isi oleh bola 7, 5, dan 9. Jika dilakukan dorongan, maka bola 2 akan tertutup oleh bola 9, sedangkan jika dilakukan tarikan, bola putih akan tertutup oleh bola 7. Alternatif lain adalah melakukan stop ball, tapi masih ada bola 5 yang sangat dekat menutup posisi bola putih dan bola 2. Sebenarnya ada sedikit kesempatan jika melakukan dorongan atau melakukan tarikan, hanya saja posisi bola akan merapat ke ban dan juga kembali menyulitkan menembak bola 2 yang hanya terlihat pinggirannya saja.

Abian hanya berdiri tanpa membawa stik mainnya, memerhatikan posisi bola putih dan bola 1 sambil sesekali melihat ke arah bola 2. Dia memberikan kode menolak push out tersebut kepada wasit. Itu artinya, kesempatan menembak bola 1 sekarang berada di tanganku. Wasitpun memberi arahan bahwa aku yang mendapatkan giliran sekarang.

Tanpa ragu kuayunkan stik andalanku untuk tampil kembali, mengambil kesempatan kecil yang sudah kupertimbangkan sebelumnya. Perlahan kudorongkan stik tersebut menghantam bola putih pada dua titik di atas center.

Pukulan itu sebenarnya cukup berisiko dengan posisi bola putih yang terlalu lurus pada bola target. Bola putih pun ikut bergulir mengikuti bola satu yang mengarah ke lobang dan berhenti tepat di pinggir lubang. Hanya dari posisi ini aku dapat menembak bola 2 yang sebagian besar tertutup oleh bola 9, itupun harus dengan akurasi yang bagus. Tapi, aku tidak berniat untuk memasukkan bola 2, melainkan mengamankan posisi bola putih setelahnya.

Pada posisi sekarang, bola putihku tak punya kesempatan untuk bisa bermanuver. Tapi melalui pengaturan power, posisi bola masih dapat disesuaikan dengan pantulan yang pastinya tegak lurus pada ban di dekat bola 2. Dengan demikian, aku punya kesempatan untuk menyembunyikan bola putih di antara bola 7 ataupun 9, sembari mengharapkan bola 2 bergulir ke sisi break.

Tanpa ragu kulepaskan pukulan yang mengantar bola putih berhenti di belakang bola 9, sementara bola 2 terus bergulir ke arah garis break.

Yak … Sesuai perkiraan! Posisi bola 2 saat ini menjadi tertutup oleh bola 9.

What will you do, man? Aku melirik Abian sembari menyingkir dari meja pertandingan.

Ternyata … lawanku itu mengambil tongkat kecil dan menyambungkannya dengan shaft baru. Ah, tentu saja itu adalah stik jump shot! Aku tak memperhitungkannya tadi. Padahal, sangatlah wajar jika dalam pertandingan, peserta akan mempersiapkan segala kelengkapan.

Ini berita buruk untukku. Posisi saat ini tidak cukup baik untuk berhadapan dengan pengguna stik jump shot. Posisi bola 2 dan bola putih cukup lurus jika mengabaikan bola 9. Bola putih juga tidak terlalu dekat dengan posisi bola 9 sehingga tidak akan menutup lompatan bola putihnya.

Kuperhatikan pemain biliar professional itu mengambil kuda-kuda jump shot dengan arah stik hampir 50 derajat menghadap ke meja.

Taak… klok... Suara khas jump shot diiringi suara masuknya bola ke lobang membuatku harus menghela napas.


Source

“Minum dulu.” Chandra mengagetkanku.

“Ya,” jawabku begitu saja, sembari meraih botol minuman yang ditawarkannya.

Kulihat Abian kembali ke tempat duduknya untuk menukar stik tersebut dengan stik play yang tadi telah memberinya empat kemenangan.

Yah, bola 2 memang sudah masuk ke lobang dan bola putih berada tidak jauh dari posisi bola 2 sebelumnya. Itu artinya, dia tidak akan bisa memasukkan bola 3 ke lobang tanpa melakukan pocket alias menyentuh ban. Saat ini, posisi bola 3 berada sedikit merapat ke ban di antara titik pertama dan titik kedua meja, sedangkan bola putih berada tegak lurus dengan ban tersebut. Akan tetapi, jika dia melakukan pocket untuk memasukkan bola 3 ke lobang sudut, tentunya akan terhalang oleh bola 4 yang berada tidak jauh dari lobang sudut di seberang bola 3. Jika dia melakukan pocket untuk memasukkan bola 3 ke lobang tengah, dia harus bisa mengatur akurasi di lebih dari 35 derajat. Aku rasa itu cukup riskan.

Melihat pergerakan Abian, sepertinya dia hanya akan melakukan savety. Tembakannya mengarahkan bola 3 ke belakang bola 4, sementara bola putih bergulir ke arah bola 7.

Aku langsung berdiri dan mengambil giliran.

***

Adakah yang penasaran sama cerita-cerita sebelumnya? Mampir sebentar ke sini, yuk!
Prolog

BAB 1 Hidup yang Kuperjuangkan dan Lanjutannya

BAB 2 Perjamuan dan Lanjutannya

BAB 3 Teman Lama dan Lanjutannya

BAB 4 Ingin Tahu dan Lanjutannya

BAB 5 Bersamanya dan Lanjutannya

BAB 6 Kau Pikir Aku Siapa? dan Lanjutannya

BAB 7 Get Ready dan Lanjutannya

BAB 8 Break Shot dan Lanjutannya

BAB 9 Let's Play dan Lanjutannya

BAB 10 Tentang Dia (yang Tak Bisa Bersama Lagi) dan Lanjutannya

BAB 11 Triple Ace? dan Lanjutannya dan Lanjutannya

BAB 12 (Masih) Tentang Dia dan Lanjutannya


Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/10/16/ayana-part-27-real-match/

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 65702.61
ETH 3485.24
USDT 1.00
SBD 2.51