Ayana #Part 4: Perjamuan

in #steempress6 years ago (edited)


Sumber

Aku dan Benny datang lebih dulu daripada Koh Andrew dan tamu-tamunya. Alih-alih mengambil posisi di lantai bawah, Benny ternyata lanjut naik ke lantai dua yang menyediakan tempat duduk lesehan di sudut kanan ruangan. Kami sempat menunggu beberapa saat sebelum akhirnya lelaki separuh baya itu datang bersama beberapa lelaki berbadan besar yang mengenakan seragam polisi.

Pantas saja jumpanya di sini, batinku sembari mengadu pandangan dengan Benny. Seandainya saja tadi Chandra yang jemput, pasti dia akan akan berikan semua informasi, terutama tentang siapa tamu yang akan berinteraksi dengan kami, sekalipun aku tak bertanya. Sepertinya Benny masih belum menganggap aku sebagai bagian dari mereka, sehingga tak perlu diberitahu apa-apa.

“Ah, si cantik sudah di sini. Perkenalkan, ini Ayana.” Koh Andrew memperkenalkanku pada tamu-tamunya.

Aku menyambut mereka dengan senyuman dan uluran tangan. Tak bisa kuingat nama mereka satu per satu; hanya Pak Utomo dan Pak Rayyan yang bisa kuingat, karena mereka berdua duduk bersama kami di meja yang menggunakan tempat duduk. Koko memang sulit duduk di lesehan, dan aku pun harus selalu stand by di dekat kursinya untuk membantu mengambilkan hal-hal yang dibutuhkannya.

Beberapa tamu lainnya duduk di lesehan, bersama Benny dan beberapa orang anak buah yang tadi mengiring kedatangan Koh Andrew. Ada satu dua orang yang tak kukenal berada di sana, entah mereka orang baru, entah preman sekitar sini yang berada dalam jaringan Koh Andrew.

Kuperhatikan arah percakapan koko dan tamunya yang masih jauh dari kata selesai, meski hidangan di atas meja sudah tandas. Sepertinya, aku terpaksa juga meminta izin untuk ke toilet. Sudah sedari tadi kutahan hasrat untuk buang air kecil karena segan meninggalkan mereka sembari berharap perjamuan ini cepat selesai. Akupun berdiri perlahan dan mendekati Koh Andrew yang masih terlibat pembicaraan menegangkan dengan tamunya.

“Maaf, Ko. Bisa saya ke toilet sebentar?” bisikku pada lelaki bermata sipit itu.

Sebuah anggukan darinya, disertai isyarat tangan kiri yang ditujukan pada Benny, membuatku segera beranjak. Pandangan mataku menangkap sosok Benny yang dengan sigap mengambil alih tempat dudukku, bersiap siaga di sana sekiranya ada sesuatu yang dibutuhkan oleh bos besar kami itu.


Sumber

Wak masih di siko, Bang Jun.” Sebuah suara membuat konsentrasiku terpecah.

Seorang lelaki berusia sekitar tujuh belas tahun berdiri tak jauh dari tangga sembari memegang gawai di dekat telinganya.

Bang Jun? Ah … mungkin cuma kebetulan namanya sama aja! Kutepis kemungkinan mengenal nama yang disebut lelaki itu sembari kembali melangkahkan kaki. Aku sudah memperhatikannya dari atas hingga ujung kaki, dan bisa memastikan bahwa belum pernah sama sekali tak pernah melihatnya. Sementara, mengingat usianya yang terlihat tak jauh beda dariku, seharusnya kami sudah pernah bertemu barang sekali jika memang dia anggotanya Bang Jun.

“Bisa tolong si Kancil se, Bang? Bantuaknyo, ndak cukuik personil do, tadi wak lah di kode dek urang tu.” Suaranya kembali terdengar begitu jelas, meminta tambahan orang dan menyebut nama seseorang yang pernah sangat kukenal.

Okelah, nama Jun mungkin pasaran. Tapi nama Kancil … sepertinya tak banyak. Meskipun itu hanya julukan, tapi sepanjang aku mengenal banyak orang hingga hari ini, baru satu yang memperkenalkan dirinya sebagai Kancil.

Aku benar-benar menghentikan langkah dibuatnya. Membalik badan dan memperhatikan orang-orang yang duduk di lesehan. Mereka terbagi dalam dua kelompok besar. Para lelaki yang kukenal, berada di tempat Benny duduk tadi; mereka anak buah yang selalu mengiring Benny, bahkan ketika menjemputku. Sementara di bagian lain, beberapa orang mengenakan seragam dan beberapa lainnya tidak. Lalu, si kawan ini berada di posisi siapa? Kenapa pula minta tambahan personil? Apa memang makan siang ini tak akan selesai begitu saja?


Sumber


Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/08/26/ayana-part-4-perjamuan/

Sort:  

Sudah kami resteem ke 7824 follower ya.. (Sejumput kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit Indonesia.)

Trims 👌😘

Posted using Partiko iOS

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63877.55
ETH 3143.56
USDT 1.00
SBD 3.97