Ayana #Part 15: Get Ready (Lanjutan)
Cerita sebelumnya: Get Ready
Suara dentuman musik yang memekakkan telinga, tiba-tiba saja hilang. Sebuah tepukan tangan yang berasal dari lantai dua membuat seluruh mata memandang ke satu titik. Ada seorang lelaki di sana. “Selamat datang, Chandra. Sayang, Andrew tak datang, padahal saya sudah siapkan penyambutan istimewa.” Suaranya begitu besar, memenuhi ruangan yang hening ini.
Bisa kutebak, dia pasti Togap, musuh besar Koh Andrew yang tadi diceritakan oleh Chandra. Ah, aku nggak boleh kehilangan fokus! Tak usah pedulikan dia, lawanku adalah Abian, lelaki yang berada tak jauh dariku saat ini.
Tak lama kemudian, seorang lelaki berbadan sedang menghampiri aku dan Abian yang berdiri di dekat meja. Wajahnya datar tanpa ekspresi. Dia memperkenalkan diri sebagai wasit yang akan memimpin pertandingan hingga tujuh set ke depan. Beberapa aturan main bola sembilan diucapkannya secara rinci dan jelas.
“Semoga kalian beruntung, hahaha …,” ucap lelaki bernama Togap itu dari lantai dua, sebelum akhirnya menghilang dari pandangan kami. Cih, sombong sekali dia, apa dipikirnya aku tak bisa menang?
“Langsung saja kita mengundi untuk breakshoot,” kata sang wasit yang membuatku mengalihkan pandangan kembali ke meja pertandingan.
Lelaki berambut cepak dan berpakaian hitam itu meletakkan dua bola selain yang akan dimainkan, pada garis break. Satu bola berada pada spot kiri dan satunya lagi pada spot kanan. Baik aku maupun Abian, kembali sejenak ke kursi kami masing-masing untuk mengambil stik. Chandra sudah memegang stikku sedari tadi. Senyumannya saat menyerahkan stik itu membuatku semakin yakin untuk bisa melakukan pertandingan ini dengan baik.
Sebenarnya, baru kali ini aku bermain tanpa suara musik. Biasanya, setiap kali bermain di DM ataupun tempat lain, baik itu berlatih ataupun bertanding abal-abal, suara musik yang membuat jantung berdentum justru dapat menolongku untuk berkonsentrasi dan melupakan suara ribut yang seringkali muncul dari meja lain. Tapi, sepertinya bakalan seru juga bertanding dalam keheningan seperti ini. Meskipun ada puluhan orang di ruangan, namun tak satupun dari mereka yang mengeluarkan suara, semua mata terpaku pada gerak-gerikku dan Abian saja.
Serentak, aku dan rivalku itu mengambil kuda-kuda, bersiap untuk memukul kedua bola tersebut agar memantul kembali menuju ban (cushion) terdekat dengan kami selaku pemain. Kami tak buang waktu untuk langsung menarik dan mendorong stik setelah melihat aba-aba dari wasit yang mengangkat tangannya dari atas meja.
Sasaran pukulanku berada tepat dua titik di atas garis center bola. Tak kukerahkan banyak tenaga untuk memukulnya, cukup lembut saja. Sesuai yang kuharapkan, bola tersebut menggelinding sempurna setelah berbenturan dengan ban yang ada di belakang susunan sembilan bola berbentuk wajik dan kembali menuju ban pemain pada kecepatan yang stabil. Sedikit berbeda dengan pukulan Abian yang membuat laju bolanya sedikit melambat usai berbenturan dengan ban. Tentu saja keuntungan ada padaku. Bola undianku berhenti pada jarak selebar pena dari ban pemain, sedangkan bolanya berhenti setelah melewati garis break. Terlihat perbedaan yang cukup jelas untuk memastikan bahwa aku yang akan melakukan breakshoot.
Ada yang penasaran sama cerita-cerita sebelumnya? Mampir sebentar ke sini, yuk!:
BAB 1 Hidup yang Kuperjuangkan dan Lanjutannya
BAB 2 Perjamuan dan Lanjutannya
BAB 3 Teman Lama dan Lanjutannya
BAB 4 Ingin Tahu dan Lanjutannya
BAB 5 Bersamanya dan Lanjutannya
BAB 6 Kau Pikir Aku Siapa? dan Lanjutannya
BAB 7 Get Ready
Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/09/24/ayana-part-15-get-ready-lanjutan/
@diyanti86, I gave you a vote!
If you follow me, I will also follow you in return!
Hi, I already follow you 👌
Posted using Partiko iOS
Wooo... Siapa yang bakal dapat breakshoot awal ni???
👍
Posted using Partiko Android
Ay dunk, ehehehe ... luput baca kalimat terakhir ya mas bro? 🤣
Posted using Partiko iOS
Ahh ia..
Masih loading td ternyata..
Ahahah.. 😹😹
Posted using Partiko Android
😂🤣
Posted using Partiko iOS
Wah asyik ceritanya. Di tunggu kelanjutannya
Siyap, makasi dah baca 😊
Posted using Partiko iOS
InshaAllah diupdate tiap pagi, kecuali Minggu 😊👌
Posted using Partiko iOS