Ayana #Part 19: Let's Play (Lanjutan)

in #steempress5 years ago (edited)

Cerita Sebelumnya: Let's Play


Source

Aku menatap tajam sosok lelaki yang melemparkan pandangan meremehkan itu. Dia harus tahu siapa aku!

Betapa bodohnya dia, yang tak tahu bahwa senyuman itu justru membuat semangatku membara. Seketika aku merasa tertantang dan ingin memperlihatkan padanya betapa cantik permainan yang bisa kusuguhkan. Aku tak akan membuang kesempatan besar untuk membuktikannya saat ini.

Segala perasaan ragu dan khawatir yang sempat menghampiri, telah sirna sepenuhnya, seiring gerak tubuhku yang memasang kuda-kuda dengan yakin. Kutarik perlahan stik di tangan, lalu memberikan dorongan dengan pasti, tepat pada titik ketiga di bawah center. Perasaan seperti menusuk stik hingga menembus bola terasa begitu jelas di tanganku.

Klotak!

Bunyi khas masuknya bola ke dalam lobang, terdengar jelas dan begitu memuaskan hatiku. Tak hanya itu, persis seperti yang kuharapkan, cue ball bergerak mundur ke arah bola 5 tepat setelah bertabrakan dengan bola 4 tadi. Mataku mengikuti gerak mundurnya sembari berteriak dalam hati “Terus ... terus!” ini pertama kalinya aku berhasil menembakkan bola mundur sejauh itu. Beruntung sekali bola itu tidak melompat ke atas meja sebagaimana yang sempat kukhawatirkan tadi.

Usai mundur dengan kecepatan yang cukup tinggi, bola putih terhenti di antara bola 5 dan bola enam. Posisi ini sangat menguntungkanku. Bola 5 sudah bergeser mendekati lobang dan bola 6 begitu dekat dengan ban.

Senyumku mengembang. Kali ini aku kembali melirik Abian, dengan tatapan tajam dan senyuman sinis yang mengintimidasi, tentunya. Lelaki itu ternyata sudah berdiri dari tempat duduknya; terlihat jelas keterkejutan pada wajah tampannya itu. Spontan dia duduk kembali ketika kami beradu pandangan. Tapi terlambat, aku sudah terlanjur menangkap kekhawatirannya.

Aku sangat senang. Ternyata pemain profesional seperti dia, bisa kena mental juga.

Kualihkan pandangan pada Chandra yang sedikitpun tak beranjak dari meja tempat beristirahatku. Lelaki tinggi kurus berwajah imut itu sedang berdiri dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada. Tak lama kemudian, sebuah gerakan tangan yang mengacungkan jempol darinya membuat semangatku makin membuncah.

Tanpa ragu, kuhantarkan bola 5 dengan menggunakan pukulan lembut pada cue ball. Selanjutnya, tak sulit menempatkan bola putih pada kemiringan yang tepat untuk menyetel bola 9 melalui bola 6. Kutembak bola 6 dengan titik di arah jam sepuluh, sejauh dua titik dari center, hingga cue ball mengarah pada ban yang sama persis dengan posisi bola 9. Bola putihku berhenti tepat pada posisi lurus dengan bola 9 yang menghadap lobang. Usai memastikan bola 6 memasuki lobang, dengan santai kutembakkan cue ball menuju bola 9 melalui tangan di belakang punggungku.

Lagi! Sengaja aku mengadu pandangan pada Abian ketika memindahkan stik ke bagian depan badanku. Tak perlu kupastikan dengan mata, betapa bola 9 itu meluncur tepat ke dalam pocket dan memberikan satu kemenangan mutlak. Lelaki itu segera memindahkan tatapan matanya ketika kami beradu pandangan. Baguslah, dia sudah mulai merasa takut padaku.



Source


Sorakan dan tepukan tangan meriah, jelas terdengar dari anak buah Koh Andrew yang memenuhi setengah dari ruangan ini. Setengah penghuni lainnya terlihat mematung dengan wajah-wajah yang begitu kaku.

Kulangkahkan kaki menuju Chandra sembari melemparkan pandangan ke lantai dua. Apa pria bernama Togap itu ikut menonton pertandingan ini dari suatu tempat di atas sana? Atau justru dia begitu percaya diri bahwa Abian akan menang, hingga merasa tak perlu menonton pertandingan kami. Akan kubuat dia menyesal karena begitu meremehkanku.

Nice! Cantik sekali,” puji Chandra sembari memberikan sebotol air mineral.

Sembari menyamankan diri di tempat duduk, mataku mengikuti gerak-gerik wasit yang mengumpulkan bola ke dalam rak.

“Minum dulu, masih banyak waktu untuk bersenang-senang.” Lelaki itu mengacak-acak rambutku.

“Ya,” jawabku sembari merapikan rambut dan menenggak minuman dingin yang menyegarkan kerongkongan ini.

Aku jauh lebih percaya diri untuk melanjutkan set berikutnya!

***

Ada yang penasaran sama cerita-cerita sebelumnya? Mampir sebentar ke sini, yuk!

Prolog

BAB 1 Hidup yang Kuperjuangkan dan Lanjutannya

BAB 2 Perjamuan dan Lanjutannya

BAB 3 Teman Lama dan Lanjutannya

BAB 4 Ingin Tahu dan Lanjutannya

BAB 5 Bersamanya dan Lanjutannya

BAB 6 Kau Pikir Aku Siapa? dan Lanjutannya

BAB 7 Get Ready dan Lanjutannya

BAB 8 Break Shot dan Lanjutannya

BAB 9 Let's Play

 




Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/10/07/ayana-part-20-lets-play-lanjutan/

Sort:  

Wow..vote yang menyenakan Ayana.. sukses ya

Makasi dukungannya, bu @wahyulestari08 😘🤗

Posted using Partiko iOS

Coin Marketplace

STEEM 0.35
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70884.24
ETH 3570.27
USDT 1.00
SBD 4.76