Ayana #Part 9 : Ingin Tahu (Lanjutan)

in #steempress6 years ago (edited)

Cerita Sebelumnya: Ingin Tahu


Source

“Kenapa kamu nggak bujuk Chandra untuk ikut turun?” tanya Kak Vika beberapa saat sebelum mengangkat rak biliar.

Gadis cantik berhidung bangir itu kukenal saat kos di tempat lama. Dia pula yang membuatku bisa bekerja di DM ini dulu, meskipun saat itu aku masih sekolah. Kedekatan di antara kami membuat dia tak segan mengakui betapa tergila-gilanya dia pada Chandra. Sayang, tak pernah sekalipun kulihat Chandra menanggapinya.

“Enggak akan bisa. Dia sibuk sekali. Tadi aja hampir nggak bisa ngantar aku ke sini.” Aku memberi chalk pada master tip sembari menatap kumpulan bola dalam posisi segitiga terbalik, dan menyimulasikan posisi bola-bola yang akan menggelinding saat kutembakkan cue ball nantinya.

Aku harus terus melatih ketepatan eksekusi breakshoot dengan gambaran lintasan bola yang berada di dalam kepalaku. Olahraga ini sangat bergantung pada konsentrasi yang tinggi dan insting yang terasah. Semakin jarang berlatih akan membuat kedua hal tersebut berangsur hilang, akibatnya akan sangat fatal ketika bertanding. Sepertinya Koh Andrew paham benar hal tersebut, hingga memberiku libur selama tiga hari ke depan.

“Serius nih, Kak, masa nggak boleh nemenin main?” ucapku saat melihat wanita sebaya Chandra itu menuju ke tempat duduk.

“Begitulah. Peraturannya udah berubah. Marka nggak boleh ikutan main lagi,” jawabnya begitu saja.

“Oke deh. Kalo gitu ... mungkin aku cuma main sejam aja,” ucapku sembari melepaskan breakshoot.

Betul saja, hasilnya belum sesuai dengan simulasi pergerakan bola yang tadi berada dalam kepalaku. Meski bola 1 berhasil masuk ke pocket, namun bola 7 terhenti beberapa senti di depan pocket lainnya. Ah, harusnya sedikit lebih kencang!

Aku berjalan perlahan menuju stik satunya yang berada di dekat tempat Kak Vika duduk. “Oh ya, Chandra ngajak aku ke Pekanbaru nanti malam,” ucapku sembari melangkah kembali ke sisi meja usai mengganti stik.

“Kamu mau?” Dalam hitungan detik, gadis berbadan mungil itu sudah berada di sebelahku.

“Aku belum jawab,” jawabku sembari memperbaiki kuda-kuda. Keterkejutan atas hadirnya Kak Vika secara tiba-tiba telah membuat kakiku bergeser sedikit.

“Mau aja, lah!”

“Hah?” Aku memutuskan untuk berhenti membidik bola dan menegakkan stik. Sedikitpun aku tak menyangka Kak Vika justru akan menyuruhku pergi dengan Chandra, kupikir dia akan marah dan cemburu.

“Aku pernah dengar, orang itu akan berkata jujur saat tengah malam tiba.” Dia bicara begitu dekat dengan telingaku, mungkin agar bisa kudengar jelas meski suara musik di ruangan ini begitu riuh.

“Trus, Kakak mau aku percaya?”

“Aku udah buktikan. Selama kerja di sini, tiap kali menjelang tengah malam, semua orang terlihat apa adanya dan begitu jujur. Tak ada lagi yang mereka tutup-tutupi. Mungkin, karena faktor lelah juga,” ucapnya penuh semangat. “Sayang, Chandra nggak pernah main tengah malam di sini,” lanjutnya lagi.

Aku mengerutkan kening, mulai menyadari bahwa tak lama lagi ... pasti akan ada permintaan konyolnya terkait Chandra.

“Lagipula, kamu kan baru gabung dengan Koh Andrew, belum tahu apa-apa. Kalo jalan dengan Chandra semalaman, kan, kamu bisa tanya banyak hal tentang pekerjaan mereka itu.”

Hm, kali ini alasannya masuk di akal. Aku sudah harus menerima konsekuensi atas pekerjaan ini, dengan terganggunya kehidupan pribadiku. Tentunya tak adil jika aku tak tahu apa-apa tentang mereka. Akupun mengeluarkan smartphone dari saku celana dan menghubungi orang yang paling dipercaya Koh Andrew itu. Siapa tahu ajakannya tadi masih berlaku.

“Chan,” sapaku saat panggilan teleponku diangkat olehnya.

“Masih bisa makan malem bareng kamu, kan? Aku temenin ke Pekanbaru, deh,” ucapku kemudian.

Kak Vika melompat riang saat aku mengacungkan jempol sebagai pertanda jawaban “ya” dari lelaki yang entah kenapa, bisa sangat dipujanya itu.

***

Ada yang penasaran sama cerita-cerita sebelumnya?
Mari mampir ke sini:

Prolog

BAB 1 Hidup yang Kuperjuangkan dan Lanjutannya

BAB 2 Perjamuan dan Lanjutannya

BAB 3 Teman Lama dan Lanjutannya

BAB 4 Ingin Tahu


Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/09/10/ayana-part-9-ingin-tahu-lanjutan/

Sort:  

Keren kak. Terus bekarya.

Posted using Partiko Android

Makasi dukungannya, kak 🤗

Benar juga ya, Mbak. Saat tengah malam, orang kelihatan aslinya. Mungkin karena sudah lelah ya...

Begitulah kk ☺️

Kalo mau yang lbh ekstrem lagi, keliatan aslinya (baca: jujur) pas lagi mabok, ahahahaaa

Posted using Partiko iOS

Makasi, bu. Mari menulis juga disini 🤗

Posted using Partiko iOS

Masih cari ide mbak. Berapa kata mbak End?

Posted using Partiko Android

Kalo aq sih 500an, bu 😁

Posted using Partiko iOS

Ibu coba deh. 😊

Posted using Partiko Android

Jadi penasaran kelanjutan ceritanya mbak. apa yang bakal terjadi di pekanbaru yah. Hehe...

Posted using Partiko Android

Ehehehe, stay tune 😁👌

Posted using Partiko iOS

Ok... 👌

Posted using Partiko Android

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 65641.09
ETH 3479.54
USDT 1.00
SBD 2.50