Ayana #Part 26: (Masih) Tentang Dia - Lanjutan

in #steempress6 years ago

Cerita Sebelumnya: (Masih) Tentang Dia


Source

“Aku akan berhenti kerja di DM,” ucapku sesampainya di lokasi parkir motor.

“Serius? Yes! Nanti aku bilang ke mami bahwa kamu terima tawarannya.” Rendy terlihat begitu bersemangat.

Sayang, keputusanku untuk berhenti kerja di DM bukanlah untuk menyenangkan mereka berdua. Percakapan yang menjadi semakin tidak menyenangkan hingga akhir makan malam tadi, telah membuatku mengambil sebuah keputusan.

Beberapa hari yang lalu seorang lelaki bernama Chandra mendatangiku yang baru saja selesai bekerja. Dia pelanggan tetap, lelaki yang begitu dikagumi Kak Vika. Dengan sopan ia menawariku pekerjaan dengan gaji yang bernilai fantastis. Berbeda jauh dengan mami yang terlihat sombong dan meremehkanku, Chandra justru begitu bersahabat dan memperlihatkan betapa ia membutuhkanku untuk bergabung dalam timnya. Hingga hari ini, ia bahkan masih memberiku kesempatan berpikir. Sedikitpun ia tak pernah mendesakku untuk segera memberi jawaban.

“Tolong bilang ke mami, makasi banyak udah mikirin aku. Tapi mungkin … sehabis ini kita nggak akan bisa sedekat ini lagi.” Aku akhirnya berhasil menghidupkan motor tua ini setelah tiga kali engkolan.

“Apa maksudmu?” Rendy menahan Honda Astrea Grand ini dengan kedua tangannya.

“Aku akan bekerja di tempat lain, dengan gaji yang lebih besar dari tawaran mami.” Kusingkirkan tangannya, kemudian melajukan kendaraan berwarna hitam ini keluar dari pekarangan rumah mewah yang entah kapan akan kukunjungi lagi.


Source

Pandangan mataku mengikuti pergerakan Abian yang mengganti shaft stik break-nya sebelum memulai set keempat. Terlihat jelas, dia tak ingin ambil risiko dengan tetap menggunakan stik yang sama pada setengah pertandingan. Meski begitu, hingga saat ini dia belum membukukan satupun ace. Entah karena keberuntungan yang tidak berpihak padanya, entah karena dia yang memang belum mendapatkan celah untuk itu.

Waktu yang dihabiskannya untuk menyelesaikan sembilan bola di atas meja telah membuatku terlena dan memikirkan berbagai macam hal, termasuk Rendy. Namun, harus kuakui … fisiknya sangat baik, stamina dan emosinya masih saja terlihat stabil usai menyelesaikan empat set non stop.

Meski khawatir, aku tetap berusaha menyimpan emosi tersebut sembari melangkah ke meja pertandingan dan memperhatikan susunan object ball. Hal yang sama seperti yang kulakukan setiap kali lawanku itu hendak memulai break shot.

Sekarang adalah break kelimanya. Aku sudah kembali ke tempat duduk di samping Chandra.

Cleeetaaar! Suara keras yang tak biasa itu pun langsung menarik perhatianku.

Akhirnya! Ternyata staminanya tak bisa berdusta.

Sembilan bola target bergulir dengan cepat di atas meja, namun tak ada satupun yang mengarah ke lobang.

“Betul kan, kataku. It’s your turn now,” ucap Chandra sembari mengeluarkan stik play dari cue case.

Dengan stik play tergenggam di tangan kanan, aku berdiri dan memerhatikan dengan saksama posisi seluruh bola yang ternyata cukup rumit. Bola satu tertutup oleh bola 5 yang berada di antara bola 7 dan 9. Hal itu membuatku malas membuat simulasi terlebih dahulu. Fokusku tertuju pada bola 2 dan bola 1, karena masih ada kesempatan untuk melakukan push out atau kebebasan memukul bola putih tanpa khawatir untuk foul yang hanya berlaku satu pukulan tepat setelah break shot dilakukan.

Kuputuskan untuk melakukan push out, dan meminta izin ke wasit.

Sang wasit memanggil Abian untuk menjelaskan bahwa aku akan melakukan push out. Setelah menerima aba-aba dari wasit, akupun berinisiatif untuk memukul bola putih perlahan ke arah bola 3 yang berada di dekat ban garis break sehingga bola putih berada pada posisi lurus dengan bola 1 yang menghadap ke lobang.

Selanjutnya, giliran kembali pada Abian.

Bagi pemula mungkin itu adalah bola yang mudah, tapi tidak bagi yang terbiasa menghabiskan keseluruhan bola dengan sekali jalan. Posisi bola yang lurus sangat tidak memungkinkan bola putih untuk bermanuver selain mengandalkan tarikan mundur atau dorongan maju.

***

Adakah yang penasaran sama cerita-cerita sebelumnya? Mampir sebentar ke sini, yuk!
Prolog

BAB 1 Hidup yang Kuperjuangkan dan Lanjutannya

BAB 2 Perjamuan dan Lanjutannya

BAB 3 Teman Lama dan Lanjutannya

BAB 4 Ingin Tahu dan Lanjutannya

BAB 5 Bersamanya dan Lanjutannya

BAB 6 Kau Pikir Aku Siapa? dan Lanjutannya

BAB 7 Get Ready dan Lanjutannya

BAB 8 Break Shot dan Lanjutannya

BAB 9 Let's Play dan Lanjutannya

BAB 10 Tentang Dia (yang Tak Bisa Bersama Lagi) dan Lanjutannya

BAB 11 Triple Ace? dan Lanjutannya dan Lanjutannya

BAB 12 (Masih) Tentang Dia




Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/10/15/ayana-part-26-masih-tentang-dia-lanjutan/

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64341.19
ETH 3145.13
USDT 1.00
SBD 4.00