Ayana #Part 8 : Ingin Tahu

in #steempress6 years ago (edited)

Cerita Sebelumnya: Teman Lama Lanjutan


Sumber

Aku mengamati Chandra yang berjalan perlahan mendekati mobil, dan mengambil posisi duduk di belakang kemudi tak lama kemudian. Meski bertubuh tinggi, namun dia masih lebih kurus daripada Bang Ayang, barangkali dia harus makan sedikit lebih banyak supaya badannya bisa lebih “tageh” seperti halnya Benny.

“Aku pikir, kamu diantar pulang Benny.” Lelaki berkulit putih di sebelahku ini memulai percakapan.

“Aku yang minta turun di sini,” jawabku sembari memalingkan wajah ke sisi kiri, melempar pandangan ke luar jendela, ke Pasar Siteba yang entah kapan bisa kukunjungi lagi.

“Aku kan sudah pernah bilang, jangan kemana-mana sendirian, kecuali ke kampus. Kamu sudah setuju hal itu dulu,” komentarnya dengan nada datar.

“Kau di mana?” Suara Chandra dengan nada yang berbeda membuatku spontan melihat ke arahnya.

“Kenapa tak kau antara pulang Ayana sampai rumah?” tanyanya lagi pada lawan bicara di seberang telepon. Sepertinya dia menelepon Benny, tangan kanannya terlihat menyentuh telinga yang mungkin saja sudah dipasangkan headset bluetooth.

“Lain kali kusampaikan ke Koko kalau kau begitu lagi,” ancamnya pada Benny, sembari menatapku tajam.

Aku tersenyum kecut saat padangan kami beradu. Masa, sih, nggak boleh kemana-mana beneran? Lagipula … bukankah aku sedang dalam posisi libur?

“Anak-anak sudah kusuruh ke tempatmu. Biar aku sendiri aja ke Pekanbaru. Kau hati-hati, dia memang agak susah. Maaf, aku tak bisa bantu.” Chandra mengakhiri percakapan teleponnya dengan Benny.

Melalui kaca spion, dapat kulihat anak buah Chandra berbelok ke arah yang berlawanan dengan kami. Dalam hitungan detik, empat motor yang selalu berada dalam jarak tertentu dengan mobil ini sudah tak kelihatan lagi dari pandanganku.

“Hari ini Koko kasih aku libur. Kupikir tak apa jika aku pergi ke tempat yang kumau saat tidak kerja.” Aku membela diri.

“Lain kali, jangan. Walaupun kamu sedang libur.”

“Ya. Ngomong-ngomong, kenapa kamu nggak kaget ketemu aku lagi ngobrol sama Bang Ayang?”

“Aku sudah survey masa lalu kamu, sebelum akhirnya menawari pekerjaan ini.”

Alih-alih menanggapinya, aku lebih memilih untuk diam dan membuang pandangan ke luar jendela. Biasanya Chandra tidak terlalu dingin seperti ini. Apa … dia benar-benar marah, ya?

Mobil yang kutumpangi akhirnya menepi di depan kos. Baru kali ini kami menghabiskan waktu dalam diam sepanjang perjalanan. Sesekali Chandra berbicara dengan orang lain via telepon, hingga dapat kupahami betapa sibuknya dia hari ini.

“Kamu jangan terlambat makan, nanti terbang pula ketiup angin.” Aku mendorong pintu mobil dan menggerakkan kaki hendak keluar.

Tawa renyah Chandra akhirnya terlepas, mengusir jauh suasana kaku di antara kami.

Aku pun sudah berani menatapnya seperti biasa lagi.

“Apa kamu mau temani aku makan malam?” ajaknya sembari tersenyum.

Aku mengangguk cepat.

“Tapi, itu berarti kamu ikut aku ke Pekanbaru,” lanjutnya sembari mengalihkan pandangan pada jam tangannya.

“Pekanbaru? Nanti lah kutimbang-timbang dulu, ya. Koko memang ngasi aku libur, tapi dia minta aku latihan supaya siap untuk tanding nanti.” Aku tak berani mengiyakannya kali ini.

“Oh iya, seharusnya aku ngantar kamu sampai DM, bukan ke rumah.” Lelaki berbibir tipis itu menggelengkan kepalanya.

“Aku bisa sendiri, kok.”

“Jangan begitu. Cepat ambil stikmu! Aku masih sempat ngantar,” perintahnya.

Chandra memang sudah tahu kebiasaanku menggunakan stik sendiri jika bertanding serius. Mengingat pertandingan besok sudah diwanti-wanti Benny akan menjadi pertandingan yang tidak mudah, tentunya aku juga harus serius berlatih dengan satu set stik kesayanganku.

***



Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/09/07/ayana-part-8-ingin-tahu/

Sort:  

Artikel bagus dan telah kami upvote dan resteem ke 7869 follower yah.. 🙂 Sudahkah anda mengklaim airdrop dari Byteball?. (Segelintir kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit berbahasa Indonesia.)

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63457.41
ETH 3119.12
USDT 1.00
SBD 3.94