Ayana #Part 2: Hidup yang Kuperjuangkan

in #steempress6 years ago (edited)

Cerita sebelumnya: Prolog


“Ay, jangan pergi dulu!” Rendy menahan pundakku dengan tangan kirinya, sementara tangan kanan memegang sepiring lontong.

Aku duduk kembali. Padahal, sudah sengaja keluar kelas lebih cepat agar bisa segera sarapan dan pergi sebelum dia masuk ke kantin ini, tapi ternyata, kali ini dia tak menunggu kelas usai untuk keluar. Lelaki yang lebih muda setahun dariku ini biasanya tak pernah mau keluar kelas lebih dulu daripada dosen yang mengajar.

“Sejak berhenti dari DM, kamu malah makin sibuk,” mulainya.

“Ya, kerjaan sekarang lebih bikin repot.”

“Bukannya kamu bilang mau pindah karena jam kerja yang ini lebih fleksibel?’

“Iya, tapi ... fleksibelnya itu yang ternyata bikin repot. Aku bisa aja dipanggil sewaktu-waktu.”

“Tapi, seharusnya ... kan, nggak jadi alasan untuk menjauh dariku.” Lelaki berambut lurus belah tengah itu menghentikan suapannya dan menghadapkan badan padaku.

Aku sudah menduga akan datang hari dimana dia mempertanyakan hal ini. Kami sudah dekat sejak penerimaan mahasiswa baru dulu. Motornya seringkali kugunakan untuk beraktivitas, dan dia tak pernah keberatan motor itu menginap di kosan lamaku. Sejak aku pindah ke kos yang baru, belum pernah sekalipun dia berkunjung, karena aku tak mengizinkannya. Aku tak mau ada apa-apa dengannya, mengingat Chandra dan anak buahnya bisa saja berada di dekatku sewaktu-waktu, tanpa kusadari.

“Ren ... kamu teman baikku. Aku nggak mau terjadi apa-apa sama kamu. Biarlah kita kayak gini aja.” Aku menatap jauh ke dalam manik mata hitamnya yang berkilauan.

“Apa maksudmu?” Keningnya berkerut seketika.

“Aku akan selalu mengandalkanmu untuk urusan kampus. Maaf, aku harus pergi sekarang.” Aku segera berdiri dan menepuk pundaknya ketika merasakan getaran di saku celana. Pasti itu Chandra atau Benny. Mereka tak pernah membiarkanku berinteraksi lama dengan teman-teman di kampus.


“Ya?” jawabku sembari berjalan menuju pelataran parkir.

“Nanti, sebelum makan siang aku jemput.” Suara Benny di seberang telepon, terdengar begitu berat.

“Oke,” jawabku singkat.

Aku tak begitu suka berurusan dengan Benny. Lelaki tampan berpotongan rambut cepak itu terlalu jaim dan jauh berbeda dengan Chandra yang bisa bercanda sewaktu-waktu. Dia juga terkadang berwajah dua, bisa tiba-tiba begitu manis setelah beberapa saat yang lalu dingin bagaikan es. Benar-benar tak sama dengan Chandra yang selalu apa adanya. Tapi, aku tak bisa memilih untuk dihubungi atau dijemput oleh siapa. Mereka berdua adalah orang terdekat Koh Andrew yang biasa mengurusi segala hal yang dibutuhkan Koko. Karena setara, tugas merekapun sama, dan pekerjaan itu biasa dilakukan bergantian, termasuk mengantar jemputku saat bekerja.

Baru saja kuhidupkan motor ini ketika seseorang mengejutkanku dari belakang.

“Rendy?” Aku membuka kaca helm dan mematikan motor.

“Jangan seperti ini, donk. Aku salah apa sih sama kamu?” tanyanya sembari duduk di jok motor yang terparkir di sebelahku.

Aku menghela napas panjang dan tersenyum kecut melihat bibir merah mudanya yang membentuk kerutan lucu.

“Kamu nggak salah apa-apa. Hanya aja, kita beda. Kamu bisa kuliah tanpa mikirin gimana bayar uang kuliah, beli buku, jajan. Aku nggak bisa ...”

“Kalo gitu, aku akan cari kerja juga! Supaya bisa biayain kamu.” Dia berdiri kembali.

“Kamu ini ngomong apa, sih? Udah, pulang sana. Temenin mami kamu di rumah.” Aku menutup kaca helm dan menghidupkan motor. Tak kupedulikan ekspresi wajahnya yang begitu memelas. Sudah lama, memang, dia memintaku berhenti kerja dan berjanji akan membantu biaya kuliahku. Orang tuanya cukup kaya, dan katanya, sih, nggak keberatan untuk menambah anak asuh. Tapi, aku tak mau hidup dari belas kasihan orang lain. Aku sudah memilih jalan ini, berdiri tegak di atas kakiku sendiri.




Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/08/23/ayana-part-2hidup-yang-kuperjuangkan/

Sort:  

Yeayy, ini kisah perjuangan yg berujung pada romantisme enggak mbak? Wkwk.
Ditunggu kelanjutan ceritanyaaa. ❤️😍

Sayangnya ndak mbak, ini bukan romance 😆. Beda sama Grace kmrn.

Daripada si mbak nya udah ngarep2 romance, nggak taunya kaga ada, mending aq kasi tau dari skrg 😁👌

Hahaha. Ah kirain.
Baiklah mbak... selalu ditunggu kelanjutan ceritanya. 😘😘

Siyap 😘

Makasi dah jadi pembaca setia 🤗😊

Congratulations @diyanti86! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard and the Veterans on Steemit - The First Community Badge.

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Ditunggu cerita selanjutnya...

Siyap, kk.

Makasi dah ngikutin 😘🤗

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 65641.09
ETH 3479.54
USDT 1.00
SBD 2.50