Ayana (Tentang Kehidupan yang Tidak Mudah) #Part 1 - Prolog

in #steempress6 years ago (edited)

F869C9DA-E926-4FC6-BACC-8F158CBD7E00.jpeg

Bunyi yang bersahut-sahutan dari iphone-ku, membuat mata ini terpaksa membuka meski lelah masih menyelimuti.

Tepat jam enam. Empat setengah jam dari aku memejamkan mata tengah malam tadi.

Huff, bagaimana bisa ada dosen yang tega menyuruh mahasiswanya masuk jam tujuh, yang bahkan lebih cepat daripada jam masuk sekolah waktu SMU dulu! Aku menggerakkan kepala perlahan, mencoba menghilangkan rasa nyeri yang berkumpul di tengkuk. Mata kuliah hari ini tak bisa kulewatkan, karena dosennya sudah terkenal killer dan hobi memanggil satu per satu mahasiswa untuk memastikan tidak ada yang titip absen.

Kuhirup napas panjang dan menatap jauh ke langit-langit kamar yang berwarna orange. Bu kos memang kreatif, warna yang dipilihnya untuk menghias kamar ini membuat semangat selalu terisi penuh setiap kali membuka mata.

Tenagaku sudah ada, namun pikiran masih memaku jasad ini pada tempat tidur.

Sebulan sudah berlalu sejak pertama kali aku mengubah semua benda yang menemani hari-hariku. Nokia yang hanya bisa diisi beberapa aplikasi saja, sudah berganti menjadi Iphone 6 S yang nggak pernah macet meski puluhan aplikasi berada di dalamnya. Honda Sonic pink sudah menggantikan fungsi Honda Astrea Grand yang dulu kubeli second hasil menabung gaji selama kerja di tempat lama. Aku sudah tak perlu lagi menghabiskan waktu di tempat rental komputer untuk mengerjakan tugas, karena sudah ada Macbook Air yang selalu menghuni ransel kuliahku. Tempat kos pun sudah jauh berbeda dengan kos lama yang masih harus ngantri untuk menggunakan kamar mandi.

Chandra benar ... hidupku benar-benar langsung berubah!


Source

“Santai aja, Koh Andrew nggak galak, kok.” Chandra membuka pintu di hadapan kami. Benny berdiri di samping pintu dengan menyilangkan kedua tangannya, persis seperti bodyguard yang sedang berjaga.

Sebetulnya aku agak bergidik menyusuri lorong gelap yang cukup panjang, berdua saja dengan Chandra. Berkali-kali aku mempertanyakan pada diri sendiri, betulkah keputusan menerima tawaran lelaki yang baru kukenal ini?

Kumasuki ruangan besar dengan lampu temaram tanpa ditemani Chandra. Kudapati sesosok lelaki bertubuh gempal dengan mata sipit dan kulit putihnya yang pucat, duduk bersandar pada sebuah sofa panjang. Di hadapannya, layar televisi sedang hidup dengan suara sedang, menyenandungkan lagu jadul Indonesia yang mungkin tak pernah lagi ditemui di tempat karaoke manapun.

“Ayana? Sini, sini ....” Lelaki itu menepuk sofa di sebelahnya.

Aku melangkah dengan kikuk ke sebelahnya, mengambil posisi duduk agak jauh.

“Andrew,” ucapnya sembari mengulurkan tangan.

“Ayana.” Aku menyambut uluran tangannya.

“Hanya Ayana saja? Tidak adakah nama panjangnya?”

“Hanya Ayana saja ....” Aku mulai kebingungan hendak memanggilnya dengan sebutan apa.

“Koh, panggil Koh Andrew saja, sama seperti teman-teman yang lain.” Dia tertawa di ujung kalimatnya.

Sebentuk rasa tenang mulai menyelusup. Sepertinya, dia tidaklah galak seperti bos lainnya, buktinya menggunakan istilah “teman-teman” untuk menyebut para anak buahnya itu. Semoga saja aku tidak salah mengambil keputusan.

“Iya, Koh.”

“Nanti kamu akan sering jalan dengan saya. Belajar senyum yang manis, yah.” Lelaki separuh baya itu sedikit menundukkan kepala, berusaha menangkap arah pandangan mataku yang melihat ke bawah. “Urusan kontrak dan segala macamnya, nanti dengan Chandra saja. Saya percaya dia pasti nggak salah pilih. Enggak sabar, nih, pengen lihat kamu beraksi,” lanjutnya kemudian.

“Baik, Koh. Saya akan selalu tunjukkan yang terbaik.” Dengan pasti kutegakkan kepala. Aku sudah memilih. Selanjutnya, tinggal konsisten menjalani pilihan ini.

“Ya, ya, ya ....” Dia mengusap-usap pucuk kepalaku.


Source

Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/08/22/ayana-tentang-kehidupan-yang-tidak-mudah-part-1-prolog/

Sort:  

Curhat ni keknya 😁

Hahaha, nggak sama sekali, mas 😂

Ngapain juga curhat di tulisan. Curhat itu dalam doa 😊😇

Hahaha iya juga

Ada apa dengan si Koh Andrew nih. Pasti endingnya falling in love nih si Koh A sama Ayana. #soknebak

Ndak, bu 😁

Ditunggu ja chapter berikutnya ya 😘

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 65702.61
ETH 3485.24
USDT 1.00
SBD 2.51