Ayana #Part 6: Teman lama

in #steempress6 years ago (edited)

Cerita Sebelumnya: Perjamuan (lanjutan)


Sumber

Aku melambaikan tangan pada Mul, teman sekelasku waktu SLTP dulu, yang berdiri di antara beberapa oplet biru. Sudah bertahun-tahun rasanya dari terakhir kali kami berbincang akrab. Sejak mengenal Bang Jun dan Bang Budi, yang merupakan orang kepercayaan Bang Ayang, aku tak pernah lagi punya kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan Mul. Tiap kali aku mencoba menghampirinya, pasti tak lama kemudian akan datang salah satu dari dua petinggi pasar itu yang membuat Mul terpaksa menjauh.

Adapun Bang Ayang, yang kukenal saat duduk di kelas dua SMU, adalah yang paling tinggi di Pasar Siteba ini. Domisilinya di Jakarta, dan dia hanya datang sekali atau dua kali setahun ke Padang. Kalo dipikir-pikir, lucu juga ... semua preman di Pasar Siteba ini kupanggil dengan sebutan “Abang”, sementara anak buah Koh Andrew tak ada satupun yang kupanggil “Abang”.

“Ay, sini!” Seorang lelaki berpostur tinggi kurus, dengan rambut ikal sebahu, melambaikan tangan padaku. Sepertinya dia sengaja menungguku di depan pasar.

Tak ingin dia menunggu lama, aku pun mempercepat langkah, dan segera mengulurkan tangan ketika sampai di hadapannya.

“Udah lama, yah. Kamu sepertinya nambah tinggi.” Tangan kanannya yang berhiaskan tato warna warni menyambut uluran tanganku, sementara tangan kirinya mengusap-usap pucuk kepalaku.

“Iya, Bang. Lama sekali Abang ndak pulang.” Kulemparkan senyuman termanis padanya, pada sesosok lelaki yang telah menjadi pelindungku di balik layar, sejak pertama kali mengenalnya dulu.

Sudut mataku menangkap Bang Jun yang datang dengan membawa sebungkus nasi. Aku melemparkan senyuman padanya, lelaki yang dulu sempat kupikir paling berpengaruh di pasar ini. Bisa kulihat ekspresi wajah Bang Jun yang terlihat ingin berbicara banyak denganku. Tapi, selagi masih ada Bang Ayang, kami tak akan punya waktu untuk bisa bercengkerama.

“Ayo kita makan bareng, saya sudah rindu sekali makan dengan kamu.” Bang Ayang menuntunku duduk di sebuah meja kayu, tak jauh dari pintu masuk pasar.

Sebungkus nasi ramas itu dibentangkannya di antara kami. Sebenarnya aku masih sangat kenyang karena baru saja makan siang dengan Koh Andrew, tapi tak mungkin rasanya menolak tawaran lelaki di hadapanku ini.


Sumber

Mataku spontan menyipit, dengan kening yang berkerut dalam, ketika mendengar seseorang meneriakkan kata-kata kasar di dekat kami. Telingaku benar-benar terasa tidak nyaman.

“Hoi! Elok-elok muncuang tu stek, ado adiak den di siko!” Sorak Bang Ayang sembari berdiri. Dia sangat paham bahwa aku tak biasa mendengar kata-kata kasar, meskipun sudah lama bergaul dengan banyak preman.

“Makasi, Bang,” ucapku sembari melanjutkan suapan.

Seketika bagian gerbang pasar menjadi hening. Sebenarnya mereka juga tidak salah, sudah dua tahun lebih berlalu sejak terakhir kali aku duduk di sini dengan Bang Ayang. Wajar saja jika ada preman-preman kecil yang tidak tahu siapa aku dan apa kebiasaanku.

Bang Ayang kembali duduk usai memberikan kode pada beberapa anak buahnya. Sepertinya ada orang penting yang harus disambut di pelataran parkir pasar, sampai-sampai Bang Jun harus beriringan dengan Bang Budi untuk pergi ke tempat yang ditunjuk Bang Ayang itu.

“Sampai kapan Abang di sini?” tanyaku saat ia kembali makan.

“Kalo urusan ini cepat beres, mungkin nanti malam dah pulang. Tapi kalo lama dapat kesepakatannya, mungkin besok atau lusa,” jawabnya dengan pandangan yang tertuju ke arah belakang kepalaku.

“Sepertinya Abang sibuk, yah? Aku jadi nggak enak lama-lama di sini.” Aku menyudahi makan dan membersihkan tangan dengan air dari sebungkus teh yang sudah disiapkan bersama nasi bungkus kami tadi.

“Ah, mereka juga yang terlalu cepat datang. Biar aja diurus Budi dan Jun dulu!” Ia sedikit menggerakkan lehernya hingga menimbulkan bunyi gemeretak.

“Lanjutin lagi, donk, cerita kuliah kamu.” Ia tersenyum, memperlihatkan lesung pipit di kedua belah pipinya.


Sumber


Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/09/02/ayana-part-6-teman-lama/

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 65641.09
ETH 3479.54
USDT 1.00
SBD 2.50