✍✍Masa putih abu-abu✍✍

Assalamualaikum sahabat semuanya. Semoga kesehatan dan keberkahan selalu menyertai kita semua.

Tulisan kali ini tentang masa putih abu-abu tiga tahun yang lalu.

Tiga tahun yang lalu saya menjadi alumni di sekolah SMAN 1 Nisam ini. Tiga tahun lalu terkahir kalinya saya mengikuti upacara bendera di lapangan yang hijau ini. Tiga tahun lalu saya masih nongkrong dengan teman sekelas yang lengkap dan ceria.

Hari ini, ada sebahgian dari mereka sedang melanjutkan pendidikan di kota. Ada yang sebagian sedang di pondok pasantren (mengaji) bahkan ada yang dari mereka sudah berkeluarga.

Rasanya baru kemarin saya meninggalkan masa putih abu-abu ini. Di SMA ini saya keluar sebagai siswi IPA (eksakta) menjadi mahasiswi IPS (Fisip/Ilmu Komunikasi) Unimal.

Dulu ketika berada di kelas IPA, banya sekali pernyataan yang hadir bahwa kelas IPA adalah kelas anak-anak yang baik dan pintar. Rasanya berbeda dengan saya. Meski di beberapa sisi saya menikmati berada di kelas IPA tersebut. Namun ada beberapa sisi yang kurang sesuai dengan saya.

Saya malah merasa tidak begitu menemukan jati diri ketika ada di kelas Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Malah saya lebih suka kelas IPS, yang banyak mempelajari tetang dunia sosial. Meski dikenal banyak orang bahwa kelas IPS sebagai kelas yang bandel dan bodoh.

Jujur saya tidak setuju dengan kedua pernyataan ini. Bagi saya IPA dan IPS sama. Semua bodoh, oleh karenanya perlu belajar. Semua bandel, oleh karenanya perlu di beri pemahaman. Semua baik, karena selalu dia apresiasi kebaikan yang telah di perbuat. Semua pintar, karena belajar dengan suka dan bahagia.

Kini takdir telah membawa saya menjadi anak sosial usai masuk di Unimal. Berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) dengan jurusan Ilmu Komunikasi.

Kadang begitulah takdir. Tidak melulu berjalan lurus. Namun harus belok ke kiri dan kanan. Tidak selalu sesuai dengan keinginan, karena kebaikanlah yang kita butuhkan.

Meski kini saya tidak lagi menikmati hijaunya lapangan. Rindangnya kantin. Dan teduhnya jalan. Namun saya bahagia pernah menjadi bagian dari mereka. Bagian dari SMAN 1 Nisam.

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan sederhana saya ini. Mohon masukan dan sarannya, untuk perbaikan di tulisan selanjutnya.

Kepada semua steemian dan kepada curator Indonesia abang @aiqabrago dan @levycore, . SUKSES KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA. Terimakasih!

Jumat, 27 Oktober 2017
@nurhayati

---

Perjuangan “Ngarap” Sponsorhip link Assalamualaikum Beijing ala Asma Nadia link National Communication Week 1.0 link Buku adalah jendela dunia link Puisi "Toresan Jiwa" Link Cinta di Ujung Sajadah ala Asma Nadia Link Peusaka Komunikasi link Roadshow PKM link Reuni mendadak link Bumi cinta ala Kang Abik #1 link Edisi pulang dari Kota Langsa link "Cintailah" Sampah link Keindahan hutan lindung Kota Langsa link Edisi pergi ke hutan lindung Kota Langsa link Inilah hobiku link Perjalanan pertama "Skripsi" link Izinkan kami merasakan kenyamanan link Mewarnai Sekretariat link Puisi "Kapas" link Puisi "Hujan" link Puisi "Perjuanganku" link Alam, Rumah kita bersama link Puisi "Jadilah Bintang" link Bukan Bunga Biasa link Bersama Pelangi Desa Part 2 link Waiting List linkBersama Pelangi Desa Part 1 link Apa mimpimu nak link Pintu pendidikan nasional link Traveling ke pulo Aceh link Seutas cerita cnak Bangsa link Ngejaroe di SDN 04 Langkahan link Seyuman kecil dari mereka link Pejuang magang link This About on the job training link This About on the job training bagian kedua link Hi Steemians, Perkenalkan saya Nurhayati