Alam, Rumah Kita Bersama

in #indonesia7 years ago (edited)

Alam, Rumah Kita Bersama

@nurhayati

Hai..! Sahabat Steemian semua!

Sedang apapun dan dalam kegiatan apapun saat ini. Mari di awal tulisan ini kita sama-sama sejenak membayangkan wisata alam yang pernah di jejaki dan di nikmati. Dimana pun tempat itu, bagaimana pun keadaannya, seindah apapun pesona alamnya, mari membayangkan kembali keindahan-keindahan tersebut.





Sederhananya kita makhluk yang mempunyai nafsu atau keinginan. Dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan primer (pokok) yang tak dapat di nomor duakan. Kemudian keinginan untuk hidup senang, nyaman, aman dan sejahtera. Berlanjut lagi keinginan untuk memanjakan mata, menghirup oksigen yang segar dan ketawa bahagia ketika bisa menikmati alam bersama keluarga atau para sahabat kita semua.

Setiap orang berbeda prinsipnya, berbeda hobinya, berbeda mimpi-mimpinya. Ini karena kita mahluk yang beragam, berlatar belakang budaya yang bervariasi, menyukai warna yang warni. Tapi kita sama-sama menyukai alam, menyukai laut, gunung, daratan, pemandangan yang indah dan menakjubkan. Kita sama-sama ingin menikmati udara yang bersih, segar, hangat, dingin bukan udara yang berpolusi (berpenyakit), panas, pengap, kumuh dan lain sebagainya. Di belahan bumi mana pun kita berada saat ini, kita selalu ingin menikmati alam yang ada di sekitar kita dengan keindahan yang istimewa.

Ketika menulis ini mengingatkan saya saat ke Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar tahun lalu. Singkat cerita, setiba saya di sana dalam sebuah kegiatan pengabdian, hal pertama yang saya nikmati adalah lautnya. Biru warna air lautnya, putih pasirnya, membuat hati saya nyaman dan enggan pulang ke tempat persinggahan sementara selama di sana. Sekalipun di tempat saya singgah gemuruh ombak di laut masih terdengar sangat jelas dan nyata.

Setiap hari tidak bosan-bosannya saya ke sana. Ketika berada tepat di bibir pantai, hati saya kembali terpaut dengan keindahan laut Desa Gugop, Pulo Aceh itu. Saat menikmati keasrian alamnya, jiwa terasa lega, mata tersapu dengan warna, dan hati terus berkata, “Subhanallah”, keajaiban alam ini memang nyata.

Mata mulai menyapu dari ujung ke ujung pantai itu. Meski hati sudah tentram dengan suasana yang indah. Namun ada yang mengganggu. Ada yang mengganjal tiba-tiba karena mata melihatnya. Kehadirannya membuat pantai ini terlihat kumuh, tidak seindah birunya kaki langit di ujung sana. Kehadirannya membuat kaki ini berjalan pelan, tidak sebebas jalanya ombak yang bergoyang di sana. Taukah itu apa? Itulah sampah hasil perbuatan manusia, termasuk saya. Sampah yang menjadi bunga sepanjang pinggir pantai di sana. Sampah yang mewarnai dengan sebebas-bebasnya.











Jika berbicara masalah sampah di laut bukanlah masalah tabu bagi kita semua. Tak dapat di pungkiri bahwa sampah dengan mudah bisa kita temukan di belahan laut manapun di Aceh ini.

Jika melihat fakta, berdasarkan Riset yang dipublikasi di Jurnal Science pada tanggal 13 Februari 2015, mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang terbesar kedua sampah plastik di laut nusantara setelah Tiongkok. Kondisi ini jelas sangat memberikan dampak negatif bagi sejumlah biota laut serta dampaknya juga terasa bagi masyarakat di sana atau siapa saja yang berkunjung ke sana. Di sisi lain Peneliti dari Universitas Georgia, Jenna Jambeck juga menilai setiap tahunnya Indonesia mampu menyumbang sampah hingga 187, 2 juta ton.

Sadar atau tidak ini sudah terjadi hari ini. Yakinlah bahwa laut salah satu objek wisata yang bisa di “jual” untuk para wisatawan mancanegara. Laut menjadi icon yang bisa kita bangga-banggakan. Namun ketika laut di penuhi dengan sampah, rasanya kurang sesuai jika kita bangga dengan keadaan alam seperti ini. Sudah sadarkah kita akan hal ini?

Jujur dulunya saya tidak paham untuk tidak membuang sampah sembarangan, namun kini sadar akan hal tersebut. Sehingga kalau ada sampah yang saya hasilkan ketika di laut maka akan saya buang sampah itu pada tempat yang telah di sediakan. Kalau tidak tau dimana tempat sampah maka akan saya bawa pulang. Bagi saya ini solusi sederhana untuk kebaikan laut kita.

Jika kemudian hadir perntanyaan lagi, sudahkah anda menjaga alam atau lingkungan? Maka segeralah bangkit untuk berpartisipasi dalam melestarikan alam di lingkungan hidup kita. Dengan cara menjaga alam dari sampah, sesederhana ini yang kita lakukan berarti kita sudah menjaga alam ini.












Baca juga tulisan saya sebelumnya dibawah ini

Puisi Part 1; Jadilah Bintang Klik disini
Bukan Bunga Biasa Klik disini
Bersama Pelangi Desa Part 2 Klik disini
Waiting List Klik disini
Bersama Pelangi Desa Part 1Klik disini
Apa mimpimu nak klik disini
Pintu pendidikan nasional Klik disini
Traveling ke pulo Aceh Klik disini
Seutas cerita cnak Bangsa Klik disini
Ngejaroe di SDN 04 Langkahan Klik disini
Seyuman kecil dari mereka Klik disini
Pejuang magang Klik disini
This About on the job training Klik disini
This About on the job training bagian keduaKlik disini
Hii Steemians, Perkenalkan saya Nurhayati Klik disini

Oya, Jangan lupa kunjungi blog saya di Klik disini


Mari terlibat untuk menjaga alam, karena alam adalah rumah kita bersama! Terimakasih para donatur dalam challenge ke 10 ini, @donkeypong, @papa-pepper, @aiqabrago, @levycore dan @jondahl.

Salam
@nurhayati

Sort:  

Postingan sudah mantap tinggal sejauh mana para juri menilainya

Terimakasi bang @safwaninisam. Biarkan juri menilainya😊

Stripping good language @nurhayati. increase your ability let me a lot of votes for me to make a report

Thanks for the comments @steemitwar.

Coin Marketplace

STEEM 0.22
TRX 0.21
JST 0.035
BTC 91569.43
ETH 3174.28
USDT 1.00
SBD 3.07