#selfishness is the poison of life #keegoisan adalah racun kehidupan #bilingual

Humans with high egos tend to sue others to do this and that, but he himself never did. Her high desire to be acknowledged by others is not accompanied by an effort to do the best for others. Can not be teamed up in the team because of his habit of always "show power", proudly showing his strength in front of his fellow while occasionally teasing the other team members. It tends to be crazy and demands that others treat themselves better while he never respects his neighbor.

Manusia dengan ego tinggi cenderung menuntut orang lain untuk melakukan ini dan itu, padahal dia sendiri tidak pernah melakukannya. Hawa nafsunya yang tinggi untuk diakui oleh orang lain tidak dibarengi dengan usaha untuk melakukan yang terbaik bagi sesama. Tidak bisa diajak kerja sama dalam tim karena kebiasaannya yang selalu “show power”, dengan bangga menunjukkan kelebihannya di hadapan sesama sembari sesekali menyindir anggota tim yang lainnya. Cenderung gila hormat dan menuntut orang lain untuk memperlakukan dirinya lebih baik sedangkan dia sendiri tidak pernah menghargai sesamanya.

Source

In the life of selfishness often arises because of opinions that are not accepted by others, for example in an illustration of the picture below: Two sheep tied with a rope that connects the two. And put two grasses on the opposite side of the sheep, then the sheep will walk to the opposite side to eat the grass but never reach it because it stuck with the sheep next to it, the stronger they pull the rope increasingly hopeless to eat the grass. But eventually one of the sheep was willing to budge and the other sheep would share together, so the dispute between them both disappeared. From an illustration we can conclude that a selfishness if it continues to be maintained then it will not solve the problem but if there is one that succumbs then the problem can be solved together.

Dalam kehidupan sebuah keegoisan sering muncul karena adanya pendapat yang tidak diterima oleh orang lain, misalnya dalam sebuah ilustrasi gambar di bawah ini:
Dua buah domba yang diikat dengan sebuah tali yang menghubungkan keduanya. Dan diletakkan dua buah rumput di berlawanan sisi domba, maka domba akan berjalan ke berlawanan sisi untuk memakan rumput tersebut namun tidak pernah mencapai nya karena tertahan dengan domba disebelah nya, semakin kuat mereka menarik talinya semakin putus harapan untuk memakan rumput tersebut. Namun akhirnya salah satu domba tersebut mau mengalah dan domba satunya lagi mau berbagi bersama, dengan begitu hilanglah perselisihan mereka berdua.
Dari sebuah ilustrasi tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa sebuah keegoisan jika terus dipertahankan maka tidak akan menyelesaikan masalah namun jika ada salah satu yang mengalah maka masalah bisa di selesaikan bersama-sama.

Outwardly selfish does not work because we live in togetherness. Better to get rid of it or start brushing off the ego with the comfort and then taste the pain. Because after all this life needs balance, comfortable and not good continue ill well not good. Better if egocentric manifested in the mind alone, it is also aimed to always concentrate on God in prayer, word and praise. Can selfishness be mixed with pride then these two bad traits are lovebirds who can plunge your life into a deviant path. Therefore, hang out with other people (in family and system), deny yourself-humble heart, accept everything as it is, avoid imposing the will, ikhlaskan self to the press and be people who care about each other when the right (friendly) and ignore the bad things also when the right (indifferent).

Egois ke luar tidak ada faedahnya sebab kita hidup dalam kebersamaan. Lebih baik hilangkan atau mulai menepis ego yang syarat dengan kenyamanan itu lalu mencicipi juga yang namanya rasa sakit. Sebab biar bagaimanapun hidup ini butuh keseimbangan, nyaman terus tidak baik dan sakit terus juga tidak baik. Lebih baik bila egosentris diwujudkan dalam pikiran semata bagi diri sendiri, itupun ditujukan untuk senantiasa memusatkan hati kepada Tuhan dalam doa, firman dan puji-pujian.
Bisa sifat yang egois telah bercampur dengan kesombongan maka dua sifat buruk ini merupakan teman sejoli yang dapat menjerumuskan kehidupan anda ke jalan yang menyimpang. Oleh karena itu, bergaul akrab bersama orang lain (dalam keluarga dan sistem), sangkal diri-rendahkan hati, terimalah semua apa adanya, hindari memaksakan kehendak, ikhlaskan diri untuk di tekan dan jadilah orang yang peduli dengan sesama disaat yang tepat (ramah tamah) dan mengabaikan hal-hal yang buruk juga disaat yang tepat (acuh tak acuh).
Source