[SteemiTrip #3 - Jogjakarta: Habis Meet Up Terbitlah Meet Pap] Malam di Lodaya

in #indonesia6 years ago (edited)

image

Langit mulai merambat gelap saat kami menunggu jadwal keberangkatan kereta api Lodaya jurusan Bandung-Solo Balapan. Di depan sebuah minimarket di luar stasiun, aku dan punggawa USSR lainnya membunuh waktu dengan berbait lelucon dan tawa sekenanya. Malam itu kami rencananya akan melanjutkan perjalanan menuju kota Jogjakarta, tempat @kitablempap bermukim untuk melakukan Meet Pap bersama dengan pasukan lempapnya.

Bandung malam itu baru saja diguyur rintik kondensasi setelah berhari-hari kerontang. Udara dingin menusuk tubuhku yang sore tadi sempat nyaris kuyup dibasuh hujan. Orang-orang berkelebat menghindari hujan sambil berpacu dengan waktu. Mereka adalah penumpang kereta jarak dekat yang menurut informasi dari corong pengeras suara, sebentar lagi akan berangkat. Suara itu adalah suara perempuan yang sama dinginnya dengan cuaca Bandung itu senja. Cukup menggoda tapi dengan intonasi khas yang begitu-begitu saja. Jenis suara yang akan selalu merasa kau kenali sebab dimanapun, caranya menyampaikan informasi tak akan jauh berbeda.

image

Sekali waktu aku pernah bertanya-tanya dalam hati, apakah di ujung sana benar-benar ada seseorang yang berbicara. Atau suara itu berasal dari pita rekaman sebab dimanapun, nada dan intonasinya selalu sama. Panggilan keberangkatan maupun pemberitahuan kehilangan anak sama saja. Penuh dengan kesan ramah yang dibuat-buat dan cenderung datar. Hal yang membuat aku yakin bahwa diujung kabel pengeras suara benar-benar ada seseorang yang berbicara adalah ketika pengumuman itu disampaikan dalam bahasa inggris beraksen sunda.

Jelang azan Isya berkumandang dari surau yang entah disekitar stasiun, aku dan teman-teman telah berada di dalam kereta. Ini adalah pengalaman pertamaku menumpang kereta dengan waktu tempuh yang lama. Perjalanan Bandung – Jogja sesuai rencana akan memakan waktu hingga 8 jam. Itu akan sama dengan waktu yang kau habiskan duduk dibangku bis Banda Aceh-Medan. Dan sulit membayangkan akan seperti apa nantinya perjalanan ini sebab seperti yang kukatakan tadi, aku belum pernah berada di atas gerbong kereta api untuk waktu yang selama ini.

Di dalama kereta, aku berbagi bangku dengan @zeds sementara itu @fooart dan @homalamba duduk dibangku persis di depan kami. Gerbong yang kami tumpangi saat itu lumayan sepi sehingga beberapa orang bisa tidur sambil rebahan. Mengingat waktu tempuh yang lumayan lama, sebenarnya aku berharap bisa terlelap selama perjalanan. Tapi apa daya, lampu penerang tak kunjung dimatikan dan sedikit banyak hal itu cukup mengganggu hasrat tidurku. Lagipula, pendingin ruangan yang menempel di atap gerbong mengarah tepat ke mukaku. Dan oleh karena hal ini aku lagi-lagi mengutuk diri sendiri sebab tak membawa selembar jaketpun. Beruntung pramugara (atau entah apa sebutannya, yang jelas lelaki itu bekerja melayani penumpang dalam kereta) datang dan membawa bantal dan selimut yang bisa disewa. Dengan selembar uang sepuluh ribu, selembar selimut akhirnya berpindah tangan dan kupakai untuk menutupi badan hingga kepala.

image

Berkat selimut sewaan itu perjalanan malamku terselamatkan dari aktivitas begadang. Aku bisa tertidur pulas meski berkali-kali terjaga setiap kereta kami berhenti di stasiun untuk menaik-turunkan penumpang. Dan bangku yang kami duduki --meski sandaran tegaknya membuat kami duduk layaknya tentara dalam sikap sempurna—cukup empuk untuk ukuran moda transportasi massal. Sebelumnya kami membayangkan akan duduk di kursi plastik keras dengan posisi behadap-hadapan. Wajar saja aku berfikir begitu sebab kursi begitu rupa sering tampak dalam adegan di film yang kutonton di televisi. Ternyata, tempat duduk begitu hanya ada di kereta kelas ekonomi.

Kami tiba di stasiun Jogjakarta sekira pukul tiga pagi. Suasana stasiun saat itu mulai berdenyut meski baru beberapa kios kaki lima yang sudah buka. Di luar stasiun, suasana lebih meriah lagi oleh para supir taksi yang berebut penumpang. Aku dan teman-teman lebih memilih memesan taksi online dan si supir meminta kami berjalan sekitar 100 meter dari pintu stasiun. Rupanya, taksi online tak diperbolehkan menaikkan penumpang di depan stasiun. Mereka baru boleh menjemput pemesan di depan Hotel Neo. Dari pengakuannya, dulu pernah ada seorang supir taksi online yang nekat menaikkan penumpang di stasiun dan berakhir dengan hukuman yang sangat memalukan. Para tukang ojek dan supir taksi konvensional menelanjangi driver taksi online tersebut dan hal itu cukup menjadi pelajaran bagi supir taksi online lainnya.

Oleh karena itu aku jadi berfikir bahwa omong kosong bila ada yang mengatakan bahwa rejeki sudah di atur tuhan. Setidaknya di stasiun kereta api seperti ini dan tempat-tempat serupa di Indonesia mereka menganggap tuhan seakan tak mampu mengatur rejekinya sehingga perselisihan seperti ini harus terjadi. Pukul setengah empat pagi, kamipun tiba di Asrama Mahasiswa Sabena jalan Taman Siswa. Kedatangan kami langsung saja disambut @kitablempap dengan lelucon-leluconnya yang selalu saja bisa memancing tawa. Jelang pagi, aku dan teman-teman tertidur sementara Jogja tengah bersiap memulai hari. Kami sejenak merebahkan diri, memberi waktu bagi kota ini mempersiapkan diri untuk kami jelajahi.

image

Simak Juga Cerita Sebelumnya:

SteemiTrip #1 : Get Lost In Pulo Aceh

Part 1: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] DAY 1: Hari Keberangkatan

Part 2: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] DAY 2: Lapeng: Sekeping Surga Yang Tercecer Kedunia

Part 3: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] DAY 2: Berburu Gerhana Di Ujung Paling Barat Indonesia

Part 4: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] DAY 3: Demi Sotong: Pulang Untuk Kembali!

Part 5: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] DAY 4: Max, Beer, Dan Terduga Ganja

Part 6: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] 5 Persiapan Penting Sebelum Traveling

SteemiTrip #2 : 1st KSI National Meet Up

Part 1: [SteemiTrip#2 - 1st KSI National Meet Up] Halo-Halo Bandung!

Part 2 : [SteemiTrip#2 - 1st KSI National Meet Up] Bahar Malaka; Seniman Cimahi Yang Rendah Hati

Part 3 : [SteemiTrip # 2 - 1st KSI National Meet Up] Karena Sesungguhnya Kita Semua Adalah Kampungan

Part 4 : [SteemiTrip # 2 - 1st KSI National Meet Up]Viral! Protes Bangkai Tank di Jalan Aceh, Pemuda Ini Digelandang Ke Rumah Sakit Jiwa Bandung

image

image

Sort:  

Senja kuharap kau tak membiru sekembalimu dari jogja.

Apa artinya senja bila tak jingga, kakak @rezasofyan

Dek bing enak.. Naik honda apui

Abg lah enak. Naik gunong apui

Jangan pulang lagi bink..
Buat senja disana lebih jingga..
Haha..

Yeeeeeeekkkkk

kayaknya bunyinya tujuh tujuh tujuhtujuhtujuh deh hahaha...

Kayaknya harus buat lagu baru dulu mba. Baru bisa buat suara gitu... Hehehe

lagu@burong7 tujuh tujuh tujuh tujuhtujuh hahahha...

Enak x jalan-jalan terus ;)

Hayuuu... Sinih ikutan janjalan

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 65702.61
ETH 3485.24
USDT 1.00
SBD 2.51