[SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] 5 Persiapan Penting Sebelum Traveling

in #indonesia6 years ago (edited)

image.png

Hola Steemians!

Senang sekali saat ini aku sudah menyelesaikan catatan perjalanan kami ke Pulo Aceh beberapa saat lalu. Perjalanan ini sangat istimewa sebab dibiayai dengan hasil kerja keras di #steemit selama beberapa bulan terakhir. Dan mulai saat ini, aku akan menggunakan judul #SteemiTrip untuk setiap catatan perjalanan yang kulakukan dengan reward dari steemit.

Sebenarnya masih banyak sekali hal yang ingin kuceritakan soal Pulo Aceh kepada steemian sekalian. Tapi sudah tiga hari ini aku tak sempat menuliskannya sebab sedikit sibuk mempersiapkan keberangkatan menuju KSI National Meet Up di Bandung. Pun lagi, sejak kamis malam kemarin aku sudah tiba dengan selamat di villa Neglasari, Kota Cimahi, setelah seharian melakukan perjalanan yang cukup melelahkan. Oleh karena itu, #SteemiTrip edisi Get Lost In Pulo Aceh harus kupadai sampai di sini sebab aku sudah tak sabar menceritakan bagaimana atmosfir kopi darat pertama steemian se-Indonesia ini.

IMG-20180216-WA0002.jpg

Kembali ke Pulo Aceh. Seperti yang terakhir ku ceritakan padamu, Max kenalan bule kami di pelabuhan Ujung Pineung berjanji akan menyusul kami ke Balu setelah peristiwa barter tembakau hijau dengan bir yang kami lakukan saat itu. Namun sayangnya meski perahu layar Max benar-benar melego jangkar di teluk Balu beberapa saat setelah kami tiba, tapi ia dan teman-temannya tak jadi turun ke darat. Saat itu kami berfikir Max dan teman-temannya sadar bahwa tembakau hijau yang kuberi bukanlah ganja seperti yang ia kira. Disatu sisi, sebenarnya aku merasa bersalah telah membodoh-bodohi bule malang tersebut. Namun di sisi lain, aku benar-benar tak bermaksud menipunya sebab apa yang terjadi adalah akibat salah paham karena buruknya penguasaan bahasa. Lagipula, kami tak punya ganja.

Nah steemians, pada akhirnya #SteemiTrip edisi Get Lost In Pulo Aceh akan kututup dengan beberapa tips yang mungkin akan berguna untuk rekan steemians semuanya. Siapa tahu, jika kelak rekan steemians akan berpetualang ke Pulo Aceh, beberapa tips ini bisa dijadikan sebagai acuan sebelum merencanakan petualangan kalian. Udah, ga usah bertele-tele. Simak aja!

IMG-20180205-WA0014.jpg

1. Pastikan membawa uang tunai.

Saat merencanakan perjalanan ke Pulo Aceh, penting kiranya steemians memperkirakan berapa estimasi budget yang akan kalian gunakan selama di sana. Hal ini penting sebab tak ada mesin ATM atawa Bank yang beroperasi di Pulo Aceh. Perhitungkan pula biaya penyebrangan yang kalian butuhkan. Ongkos penyebrangan kesana untuk satu kepala hanya Rp. 25.000 saja. Harga yang sama juga berlaku untuk satu unit kendaraan roda dua. Namun, untuk memuat dan menurunkan kendaraan kalian harus membayar masing-masing Rp. 20.000 kepada buruh bongkar muat pelabuhan. Jika di total, maka biaya yang dibutuhkan untuk sekali penyebrangan adalah Rp. 90.000.

IMG_20180130_141410.jpg

Untuk kebutuhan logistik seperti makanan, bahan bakar, dan sebagainya kalian tidak perlu khawatir. Kecuali beberapa kebutuhan khusus seperti obat-obatan, semua kebutuhan kalian tersedia di sana. Harganya pun relatif sama dengan di daratan. Jadi daripada repot-repot menjejali tas kalian dengan logistik, lebih baik teman steemians berbelanja logistik di sana sesuai kebutuhan. Tapi sekali lagi, pastikan kalian membawa uang tunai yang cukup untuk semua kebutuhan tersebut.

2. Ada baiknya membawa kendaraan sendiri.

Meski selama di sana kita akan dengan mudah menemukan seseorang yang berbaik hati memberikan tumpangan, namun aku menyarankan kalian membawa kendaraan sendiri untuk mempermudah mobilisasi. Jangan berharap menemukan jasa penyewaan sepeda motor di sana, kecuali kalian beruntung menemukan seseorang yang mau menyewakan sepeda motor pribadinya. Di Pulo Aceh juga tidak terdapat angkutan umum sehingga jika kalian tidak membawa kendaraan, maka dapat dipastikan rekan steemians harus berjalan kaki untuk menjelajahi pulau tersebut.

IMG-20180205-WA0026.jpg

Selain jalan menuju ke Lapeng, hampir semua jalan di Pulo Aceh sudah dilapisi oleh aspal. Meski di sana-sini masih terdapat beberapa lubang atau aspal yang mengelupas, tapi secara keseluruhan fasilitas jalan di sana dapat dikatakan cukup baik.

3. Persiapkan perlatan memasak yang memadai.

Sepengetahuanku, tak ada satupun warung nasi di Pulo Aceh. Jadi untuk kebutuhan makan, mau tidak mau rekan steemians harus memasak sendiri. Namun jika kalian bisa melakukan pendekatan dan bersosialisasi dengan masyarakat setempat, maka kalian bisa saja meminjam dapur mereka untuk memasak. Atau jika beruntung, bisa dimasakin sekalian.

36942161687819.5a76d39b42f6f.jpg

Tapi saranku, meski sebahagian besar masyarakat di sana sangat ramah terhadap tamu, sebaiknya rekan steemians jangan terlalu berharap atau kalian akan kelaparan. Ada baiknya untuk persiapkan sendiri peralatan memasak sederhana kalian. Cukup dengan membawa satu set Trangia atau nesting, maka dapat dipastikan nasib cacing di perut kalian akan terjamin. Namun jika kalian berada di seputaran Pelabuhan Gugob, kalian bisa menemukan Bu Prang (nasi bungkus porsi mini) dan beberapa kue basah di kedai kopi disekitar pelabuhan untuk sarapan.

4. Pastikan membawa perlengkapan tidur.

Oleh karena belum ada hotel atau penginapan di sana, maka sebaiknya kalian membawa tenda untuk tempat kalian bermalam. Kalian bisa saja menumpang di rumah warga atau di sekretariat pemuda setempat tapi lagi-lagi, ini membutuhkan pendekatan dan sosialisasi. Selain itu, membawa tenda sendiri juga memudahkan kalian dalam hal mobilisasi dan memilih tempat bermalam sesuai keinginan.

IMG_20180131_184819.jpg

Hammock atau tempat tidur gantung juga bisa kalian gunakan sebagai tempat tidur. Selain lebih ringan dan simple, hammock juga dapat kalian gunakan sebagai tempat bersantai di tepi pantai. Tapi jika kalian tidak membawa tenda dan hanya mengandalkan hammock sebagai tempat tidur, maka pastikan kalian juga membawa serta selembar flysheet sebagai pelindung jika seandainya turun hujan.

5. Persiapkan fisik sebaik mungkin.

Sebelum melakukan perjalanan, pastikan fisik dan kesehatan kalian dalam kondisi yang prima. Kita tentu tak ingin perjalanan kita terganggu akibat gangguan kesehatan. Membawa lotion anti nyamuk juga penting untuk berjaga-jaga. Sebab banyak kasus pelancong yang terserang malaria setelah pulang dari sana.

973f4a61687819.5a76d39b49940.jpg

Pada kunjungan kami tahun 2011 lalu, seorang teman seangkatan saya di Mapala harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama lebih dari satu bulan akibat terserang malaria. Oleh karena itu, sebaiknya persiapkan fisik sebaik mungkin sebelum mulai melakukan petualangan kalian. Karena terjangkit malaria itu, rasanya sakit betul wak!


Steemians, itu tadi beberapa tips sebelum melakukan perjalanan ke Pulo Aceh. Semoga tips sederhana ini bisa berguna bagi kalian semua. Jika ada informasi lain yang ingin kalian ketahui, jangan segan-segan untuk menghubungiku. Aku akan dengan senang hati berbagi pengalaman dengan kalian semuanya. Dan semoga saja suatu hari nanti kita bisa merencanakan petualangan bersama.

Kecup Basah
@senja.jingga

image.png
Simak Juga Cerita Sebelumnya:

Part 1: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] DAY 1: Hari Keberangkatan

Part 2: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] DAY 2: Lapeng: Sekeping Surga Yang Tercecer Kedunia

Part 3: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] DAY 2: Berburu Gerhana Di Ujung Paling Barat Indonesia

Part 4: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] DAY 3: Demi Sotong: Pulang Untuk Kembali!

Part 5: [SteemiTrip - Get Lost In Pulo Aceh] DAY 4: Max, Beer, Dan Terduga Ganja

image.png

image.png

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 69849.38
ETH 3709.01
USDT 1.00
SBD 3.73