[SteemiTrip # 2 - 1st KSI National Meet Up]Viral! Protes Bangkai Tank di Jalan Aceh, Pemuda Ini Digelandang Ke Rumah Sakit Jiwa Bandung

Hola Steemians!

Setelah puas keliling-keliling kota Bandung, kami akhirnya melompat ke Jogja. Selama di Bandung, rasanya beruntung sekali tak sehari pun agenda jalan-jalan kami ketiban hujan. Biasanya kalo imlek kan pasti hujan, tapi kali ini enggak. Saya jadi curiga sama mba @mariska.lubis, selain punya jurus cubit-cubit yang bisa buat angin ngibrit mba yang ehmm ini kayanya juga seorang pawang hujan.

Selama berada di Bandung, aku dan teman-teman sudah berkunjung ke banyak tempat. Umumnya bukan tempat-tempat wisata yang lazim dikunjungi, melainkan galeri-galeri seni yang keren. Kami juga sempat ngopi di Rumah The Panas Dalam Kaum-Musik-Kurang-Ajar-Rasain meski ga ketemu sama Surayah. Nah, buat kamu yang lagi atau mau main ke Bandung aku saranin main kesana sebab sangernya mantap....tap...tap...tap. (Mas soundman, echo nya tolong dikecilin dikit!) Baik saya lanjutken. Konon menurut info dari intelijen pyongyang, Pidi Baiq menculik baristanya langsung dari Aceh.

Selama berada di Bandung, praktis ini adalah gelas kopi pertama yang benar-benar bisa aku nikmati. Bukan apa-apa, di #bivakemperoom sana rasa kopi adalah segalanya. Kopi di sana sudah menjadi minuman pokok pendamping nasi. Jadi begitu menemukan kopi dengan rasa yang nyaman di lidah dan harga ramah di kantong, aku jelas girang dong!

Saat sedang jalan menuju ke Rumah The Panas Dalam, aku melihat sesuatu yang bikin geleng-geleng kepala. Tak jauh dari warkopnya Surayah di jalan Ambon, ada satu jalan yang diberi nama jalan Aceh. Di mulut jalan itulah, terpacak beberapa tank milik tentara dan beberapa alutsista. Gila aja. Baru dipakai jadi nama jalan aja, udah langsung di jaga dengan senjata berat gitu. Saya kira orang Bandung ini paranoid sama Aceh.

Awalnya saya mau protes, steemian. Kenapa sesuatu yang berhubungan dengan Aceh harus selalu ditanggapi dengan kekuatan bersenjata. Seolah-olah kita ini bangsa yang gila perang. Jadi apapun yang berhubungan dengan Aceh harus diamankan se aman-amannya. Bila perlu dengan mengerahkan angkatan perang negara. Bila tidak, maka potensi pecahnya perang akan menganga.

Itu terbukti sejak maklumat perang pertama Belanda kepada Aceh tahun 1873, bumi Serambi Makkah ini tak pernah senyap dari suara letusan senjata. Perang terus berkecamuk di sana meski berganti-ganti musuhnya. Tapi sekarang Aceh sudah damai selawit MoU Helsinki ditanda tangani. Jadi ketakutan berlebihan seperti ini aku rasa sangat kelewatan. Mengerahkan kekuatan bersenjata dan alat tempur berat untuk mengamankan Aceh meski hanya dalam bentuknya sebagai nama jalan.

Oleh karena itu aku harus protes sama penjaga gedung tempat parkir tank dan pelbagai senjata itu. Sebagai mantan aktivis mahasiswa, urusan protes begini udah biasa. Apalagi jika urusannya dengan identitas sebagai bangsa Aceh. BBM naik, protes! Gubernur keluar negeri, protes! APBD dipergubkan, protes! UUPA di kebiri Jakarta, protes! Postingan ga di vote sama kurator, protes! Delegasi steem power ditarik lagi, proteeees!!!! Bagi mantan aktivis sepertiku, protes adalah kunci! Urusan mau berdamai, itu belakangan. Tergantung apa yang bisa kami bagi-bagi.

Kuperhatikan sekali lagi jajaran tank di sana dengan emosi yang meluap-luap. Tapi kok itu tank sepertinya ga ada yang jaga? Kok rumputnya rapi sekali? Kok? Huaaannjritt! Rupanya itu kantor tentara! Dan tank-tank itu cuma pajangan sahaja. Meski letaknya dekat dengan jalan Aceh, tapi itu semua ga ada hubungannya.

Untung aku belum masuk lalu protes sambil marah-marah di sana. Kalo jadi mungkin aku bakal dikira orang gila. Atau mungkin korban kekerasan waktu konflik melanda sehingga sampai sekarang masih trauma. Pak tentara mungkin bakal mikir aku adalah orang-orang yang sempat mencumbu liatnya tapak sepatu lars karena tak hafal Pancasila, lalu ada urat kepalaku yang kena.

Untung saja aku belum melakukannya. Kalau tidak, mau dibawa kemana ini muka? Apalagi kalau sempat ku kompori dedek-dedek masuwa untuk turut melakukannya. Syukurlah sebelum masuk kesana sempat kuperhatikan sekali lagi tank sialan itu. Jika tidak, kurasa akan ada orang yang merekam aksi protesku lantas di unggah dan diberi judul "Viral! Protes Bangkai Tank di Jalan Aceh, Pemuda Ini Digelandang Ke Rumah Sakit Jiwa Bandung"