[SteemiTrip#2 - 1st KSI National Meet Up] Halo-Halo Bandung!

in #meetup6 years ago (edited)

20151103_132047-01.jpeg

Bagi seorang Pidi Baiq yang sedang baperan, Bandung bukan hanya masalah geografis. Tapi juga melibatkan perasaan, dan yang bersamanya ketika sunyi. Yaelah surayah, udah kaya anak abegeh aja pake bawa-bawa perasaan. Kesian...


Hari masih terlalu dini saat kami melaju meninggalkan #bivakemperoom, Markas komunitas @kanotbu. Aku bersama @zeds, @fooart, dan @homalamba rencananya akan berangkat ke Bandung untuk ikut serta dalam 1st Steemit National Meet Up di Kota Cimahi. Beberapa hari sebelumnya kami telah memesan 4 kursi singa terbang dengan tujuan Jakarta. Bingung ya? Mau ke Bandung, Ikut meet up Steemit di Cimahi, Tapi naik singa terbang tujuan Jakarta. Selo steemians saya belum gila.

Oke, jadi gini. Kami memang mau ke Bandung buat ikutan meet up di Cimahi. Bandung dan Cimahi itu memang dua kota yang berbeda, tapi letaknya sebelah-sebelahan. Saling bersinggungan bahu kalau saja mereka punya. Atau saling ngantar ta'jil tiap bulan puasa kalau mereka bisa. Lagian, sebelum tahun 2000-an Kota Cimahi ini masuk kedalam wilayah Kabupaten Bandung lalu akhirnya dimekarkan. Jadi karena soal kedekatan wilayah tadi kita anggap saja Cimahi itu Bandung juga. Pernah Bandung pada masanya juga boleh, meski dalam bentuknya sebagai kabupaten. Bukan kota seperti Bandung yang sekarang dipimpin Kang Emil tersebut.

Udahan ah, bahas kotanya. Pokoknya setelah melewati proses yang di bandara manapun caranya gitu-gitu aja, kami akhirnya masuk juga kedalam pesawat lantas terbang menuju Batavia. Soal kenapa kami terbangnya ke Jakarta bukan malah langsung menuju Bandung, tak lain tak bukan karena kami nggak kebagian tiket. Kalaupun ada, harganya pasti berjuta-juta. Gila aja, muahal sekali steemians. Mending naik pesawat ke Jakarta aja, lumayan kan selisihnya. Bisa buat beli bala-bala satu truk penuh. Atau buat belanja-belinji juga bisa. Eh tapi, ngomong-ngomong Saritem itu di sebelah mana ya? (jangan mikir macam-macam. Saya cuma mau bagiin bala-bala di sana.)

Oke, sebelum pikiran cabul kalian makin menjadi-jadi dan membuat sempit celana, kita balik lagi ke cerita. Setelah transit di Bandara Kuala Namu selama beberapa puluh menit buat keperluan yang ga harus kamu tahu, Pesawat cap singa terbang kami langsung terbang lagi menuju Jakarta. kebetulan dalam pesawat saya duduknya di dekat jendela. Ditengah-tengah barisan kursi kami ada @homalamba yang baru kali pertama mengudara. Kepadaku @homalamba mengaku, saat pertama kali lepas landas yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana nasib ia punya akun PayPal kalau dia isded. Sementara itu di bangku dekat lorong, ada @fooart dan @zeds di kursi seberang lorong sana yang duduk bersama mama-mama cakep dan seorang anak lelaki yang tidak memanggil @zeds papa. Cukup sebagai tanda kalau anak-beranak itu bukan putra dan istrinya.

Singa terbang yang kami tumpangi tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pukul sepuluh lewat beberapa menit. Saya lupa mencatat jam pastinya sebab buku catatan saku saya simpan dalam ransel dan tidak mungkin lagi dibongkar-bongkar saat sudah di pesawat. Pokoknya saat itu kami langsung menuju pintu keluar terminal kedatangan dan memesan 4 tiket bis travel XTrans tujuan Cihampelas, Bandung. Harga satu tiketnya itu Rp. 150.000 dan kami diberi diskon 10.000 karena beli 4 tiket sekaligus. Lumayan buat nambah-nambahin beli bala-bala yang mau di bagi ke Saritem nanti.

Oleh karena banyak peminat dan hari sedang hujan, maka kami harus menunggu sekitar 90 menit sebelum bis tumpangan kami tiba. Kami kemudian memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu dan saya mendapati lidah ini mengalami gegar rasa sebab itu makanan tidak enak betul. Benar-benar tidak sesuai dengan selera lidah kami yang kebanyakan makan asam sunti ditambah harganya yang terlalu mahal untuk ukuran menu makan siang serupa itu. Kami kan harus ngirit buat beli bala-bala yang bakal disumbangin ke Saritem, gaes. Tapi saat itu kami langsung mengingat sebuah pepatah bijak para penumpang bis sedunia; Beririt-irit dahulu, Lapar di jalan kemudian, makan siang itupun akhirnya kami habiskan juga.

Bis yang kami pesan akhirnya tiba sekira pukul 12 siang WJTS (Waktu Jam Tangan Saya). Cengkareng saat itu sedang diguyur hujan rintik-rintik manja dan di sana-sini mulai terlihat genangan air. Kami bergegas naik kedalam bis travel dengan 10 kursi penumpang itu dan berniat menempati kursi sesuai dengan yang sudah kami pesan. Tapi seorang penumpang yang telah lebih dulu ada di sana rupanya menempati salah satu kursi pesanan kami sehingga membuat saya terpisah dari kawanan. Ketiga rekan seperjalanan saya itu duduk bersama di deretan kursi paling belakang sementara saya duduk sendirian.

Keluar dari kawasan bandara, jalanan macet langsung menyambut kedatangan kami. Benar-benar sangat Jakarta sekali, pikir saya waktu itu. Macet di Jakarta sini akan dengan senang hati menyambutmu pada detik pertama kau berada di jalanan. Selanjutnya, kemacetan hanyalah rutinitas yang akan dengan segera menjadi kebiasaan dan lambat laun pasti akan bisa kau nikmati. Jika sudah begitu, maka kau telah layak menyandang status sebagai kaum urban Batavia yang tak mudah menyerah diperkuda jalanan kota.

Kemacetan ini semakin menjadi-jadi saat kami mulai masuk ke kawasan Bekasi. Hingga sampai pada KM 42, bis yang kami tumpangi rasanya berjalan sangat lambat sekali. Kemacetan baru sedikit terurai saat kami mulai memasuki Tol Cipularang yang katanya banyak menyimpan misteri itu. Tapi untung saja, bis XTrans jurusan Bandara Soeta-Bandung yang direkomendasikan oleh @mariska.lubis ini punya kursi penumpang yang nyaman serta kabin penumpang yang sangat lega. Jika saja busa kursi penumpangnya sedikit lebih empuk, maka bis ini bisa dikatakan cukup sempurna sebagai angkutan jarak menengah.

Bis yang kami tumpangi akhirnya singgah di Rest Area KM 88 untuk memberi waktu bagi para penumpang yang ingin menunaikan hajat ke kamar kecil dan saat itu langit telah gelap sepenuhnya. Sekitar pukul 9 malam kami baru mencapai gerbang Tol Pasteur dan baru tiba di Villa Neglasari, Cibabat - tempat 1st Steemit National Meet Up Komunitas Steemit Indonesia diselenggarakan - Satu jam berikutnya.

IMG_20180217_112841.jpg

Lelah yang mendera tubuh setelah menghabiskan 20 jam dalam perjalanan seketika sirna saat bertemu muka dengan rekan-rekan steemian yang telah tiba lebih awal. Dari binar kebahagiaan yang terpancar di wajah mereka, saya yakin mereka sangat bersemangat sekali dan sudah tidak sabar menyambut para steemian dari seantero Indonesia. Para panitia yang terlibat dalam acara juga tidak salah memilih Neglasari sebagai tempat acara kopi darat pertama steemian Indonesia akan di helat. Selain cuacanya yang sejuk, tempat ini dikelilingi oleh kolam ikan dan berbagai tanaman buah sehingga menciptakan suasana yang nyaman ditengah atmosfir penuh keakraban.

Usai menikmati makan malam yang telah disediakan panitia, kami kemudian berkumpul dan berbagi cerita. Tapi rupanya, perjalanan panjang nan melelahkan yang menuju kesini membuat saya merasa sedikit tak enak badan. Dari hasil penerawangan @mariska.lubis sambil menggunakan jurus cubit-cubit yang rasanya begitu sakit, saya di diagnosa mengalami masuk angin. Entah kapan si angin celaka masuk ketubuh saya dan entah termasuk stadium jenis masuk angin yang saya derita, tapi yang jelas hal itu membuat mami Mariska semakin bersemangat memperagakan jurus cubit-cubit angin pun ngibrit miliknya.

IMG_1877.JPG

Beberapa menit kemudian, angin yang bersemayam dalam tubuh saya mulai keluar setelah dua kali muntah, beberapa kali kentut, dan sendawa yang sepertinya tak kunjung berhenti sepanjang malam. Jurus sakti Ketua KSI Chapter Bandung ini ternyata ampuh mengusir angin yang bersemayam tanpa izin dalam tubuh saya dan saya sangat berterima kasih untuk itu. Hingga pada pukul 2 dinihari, badan saya sudah terasa agak mendingan dan meminta izin kepada teman-teman untuk beristirahat di kamar. Besok, agenda utama Meet Up Perdana Steemian Indonesia sudah menunggu dan saya tidak ingin ketinggalan moment ini akibat kurang istirahat.

Sort:  

Alah mak oi...
Mami memang luar biasa.. tolong selamatkan dia mami, jgn biarkan dia sakit disaat paling bersejarah itu.. hahaha

alhamdulillah selamat. jurus cubit-cubit mami berhasil menghalau penyakit. hehe

Ha ha ha ha..saya tiba lebih dulu tapi mami ga keluarin tenaga dalamnya, tiba giliran @senja.jingga mami keluarkan semuanya..

Abg udah punya tenaga dalam sendiri. Tenaga dalamku udah hilang selama pensiun jadi dukun pelet

Pakai jaketnya.. Masuk angin lagi ntar bro.. Ha ha ha ha

hahaha... ga perlu jaket kalo dalam kamar bg.

@senja.jingga itu memang manusia sejenis pensiunan dukun santet. Mami @mariska.lubis musti menetralisir demi menghindari tragedi upvote berdarah di meet-up ini. Lhaaa...

abg korban santetnya. makanya ga kurus2. hahaha

Kami sudah beri nama baru buat bang reza, Raja ubit.. Saya juga sempat khawatir sih beliau terkunci di dalam seharian hari ini, kata @my451r ga papa stok makanan masih banyak.. Ha ha ha ha

kalau ubit aja segede itu, aku ngeri bayangin 'raya' nya sebesar apa

Ha ha ha ha..

Hahaha dukun pelet harus dipelet..

Wkwkwk 😂😂😂

Kayanya hrus buat buku saku panduan kilat melet-melet
😛

Cubit cubig angin pun ngibrit. Keren nama jurusnya bang hehe

Mau belajar ga? Sinih isi dulu formulir pendaftarannya

Boleh bang hehehe

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by senja.jingga from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 65702.61
ETH 3485.24
USDT 1.00
SBD 2.51