[2021:19] STEEMING ON ALL THE WAY (eng) / KOMITMEN ITU MASIH BEGITU (ina)steemCreated with Sketch.

in Steem SEA3 years ago (edited)

This post is written in bilingual (English and Indonesian).

Ada versi Bahasa Indonesia di bagian bawah.

CATATAN : Aku masih seperti yang dulu, hanya tambah tua saja.


English

Steem On!

People might have different answers, but if I am the one who is asked the question, "Why would people be willing to 'migrate' from other social media, for example Facebook, to Steemit?" then I would reply, "Because Steemit pays it's users". When I was recruited to Steemit a few years ago, I was reluctant at first, but after knowing that Steemit pays its users, I became interested and learned about this social media platform.


I've also invited several people to play Steemit, when they asked about the difference with Facebook, still the main answer is because of that, Steemit promises to pay for the time and creativity its users invest in it. But it is not easy. It's not as easy as registering, posting, and then collecting money. It may have been experienced by users in the early days of Steemit's birth, but when I joined at the end of 2017, things were different.


Some people who join Steemit because of the lure of money, are likely to give up after posting some articles which results are not what they imagined or what was conveyed to them by someone who invited them to join Steemit. I've been there too, putting reward as a priority, and it brought 'misery'. After some time I then changed my priorities and started thinking about making Steemit a place to have fun by writing articles. Then I started getting increased reward of varying magnitude even though it never hit two digits, I guess that's called progress.


But, nevertheless, anything that is financial is attractive. Money is one of the best motivator in this material world. It is possible for someone to come and become a Steemit user by ignoring and refusing rewards, but I guess that kind of user is almost non-existent. People who are not well enough financially, come to Steemit with the hope of being blessed with a touch of magical fingers from users who have great power. People who have capital can take a shortcut by investing some money to gain some power, with which it will make it even easier to get better reward, as well as honor in Steem pool.


There is nothing wrong with our tendency to always have desire for more. What is wrong is if we lose gratitude and sincerity and moral principles while trying to get them. I respect the people who come to Steemit to make a little money, continuously nurture their reputation, continue to cultivate good relationships with people with small and big power, continue posting useful and attractive contents, and don't give up when faced with the small reward for their works. And my respect is increasingly when they continue to be able to convey his belief that "soon I will be getting higher reward.”


Keeping the faith is important. Because with it the spirit is also maintain. I remember back in the middle of 2018 when STEEM got a very big correction in its value. Earlier that year, STEEM reached its highest price of around Rp. 110,000 per STEEM. Then the graph started to decline and before the middle of that year, STEEM was already below IDR 50,000 per chip. At that time, the fall in STEEM prices was a hot topic of conversation on Steemit. I even wrote a series of writings that time, whict I titled “Komitmen Di Masa Sulit” (Commitments in Hard Times) which consisted of 3 articles Komitmen Di Masa Sulit (June 21st), Komitmen Di Masa Sulit (Bagian 2) : Power Up! (June 22nd), and Komitmen Di Masa Sulit (Bagian 3) : Menelisik Akar Dari Kabar Buruk (June 23rd). The essence of the three writings is the affirmation that my spirit remained undisturbed even though the STEEM price dropped sharply. I still believed that STEEM would soon “be on the moon again”.


Through time, it turns out that STEEM is actually getting lower price. Our awareness has become new, the reality that surrounds us is no longer the same, have I lost faith in STEEM? People may say, “Be realistic. STEEM will no longer return to the beginning of 2018, even reaching the ten thousand rupiah is now impossible!" I'll just ignore this kind of people, we are living in different universe.


And last Friday Feb 5th, when STEEM pulsed back to above IDR 3,500 per STEEM, I also felt an increasing surge of excitement. And this morning, when STEEM dropped to IRD 3,100 again per coin, my passion was not disturbed anymore. I think we who are still loyal to STEEM must still cultivate that dream, but what is far more important than that, is to be happy as we pass each moment. Gratitude and sincerity, and don't lose our moral values.

Steemit mug image source

Bahasa Indonesia

Orang bisa saja memberikan jawaban berbeda, tetapi jika aku yang dicecar pertanyaan, “Kenapa orang bersedia ‘hijrah’ dari media sosial lain, misalnya facebook ke Steemit?” maka aku akan menjawab, “Karena Steemit menjanjikan bayaran”. Aku ketika direkrut ke Steemit beberapa tahun lalu juga pada awalnya ogah saja, tetapi setelah mengetahui bahwa Steemit membayar penggunanya, aku pun mulai tertarik dan mempelajari platform media sosial ini.


Aku juga pernah mengajak beberapa orang untuk ikut bermain Steemit, ketika mereka bertanya apa bedanya dengan facebook, tetap saja jawaban utama adalah karena itu, Steemit menjanjikan bayaran untuk waktu dan kreatifitas yang diinvestasikan penggunanya di media sosial tersebut. Tetapi memang tidak mudah. Tidak semudah mendaftar, bikin postikan, lalu memungut uang. Itu mungkin pernah dialami oleh para pengguna di masa-masa awal kelahiran Steemit dulu, tapi ketika aku bergabung pada akhir 2017, keadaannya sudah berbeda.


Beberapa orang yang bergabung dengan Steemit karena iming-iming duit, besar kemungkinan akan ‘menyerah’ setelah mengunggah beberapa artikel yang hasilnya tidak seperti yang mereka bayangkan atau apa yang disampaikan kepada mereka ketika seseorang mengajak mereka untuk ikut menjadi pengguna Steemit. Aku juga pernah mengalami hal tersebut, menempatkan reward sebagai prioritas, dan itu membawa ‘kesengsaraan’. Setelah sekian lama aku kemudian merubah prioritas dan mulai berpikir untuk menjadikan Steemit sebagai tempat mendapatkan kesenangan dengan menuliskan artikel-artikel. Kemudian aku mulai mendapatkan peningkatan reward secara bervariasi besarnya meskipun tidak pernah juga mencapai dua dijit angka, kurasa itulah namanya progress.


Tetapi, walau bagaimanapun, segala sesuatu yang berkenaan dengan finansial adalah menarik. Uang adalah motivator terbaik dalam dunia material ini. Mungkin saja ada yang datang dan menjadi pengguna Steemit dengan mengabaikan dan menolak reward, tapi aku rasa itu hampir tidak ada. Orang-orang dengan keadaan finansial yang tidak cukup baik, datang ke Steemit dengan harapan mendapat berkah sentuhan jemari-jemari magis dari pengguna-pengguna yang memiliki power besar. Orang-orang yang memiliki modal bisa mengambil jalan pintas dengan menanamkan sedikit uang untuk memiliki kekuatan yang dengannya akan membuatnya lebih mudah lagi mendapatkan revenue yang menarik, dan juga kehormatann di dalam kolam Steem.


Tidak ada yang salah dengan kecenderungan kita untuk menginginkan agar mendapatkan sesuatu yang lebih, terus menerus. Yang salah itu adalah jika kita kehilangan rasa syukur dan ikhlas serta prinsip moral saat dalam upaya mendapatkan hal-hal lebih itu. Aku menghormati orang-orang yang datang ke Steemit untuk membuat sedikit uang, terus menerus dengan pantang menyerah memupuk reputasinya, menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang memiliki power kecil maupun yang kuat, terus mengunggah konten-konten yang bermanfaat, dan tidak menyerah ketika menghadapi kenyataan kecilnya rewardpada hasil karya-karyanya. Dan rasa hormatku makin menjadi ketika dia terus mampu memelihara keyakinannya bahwa “tidak lama lagi aku akan masuk ke dalam kelompok yang mendapatkan rewardlebih tinggi dari yang kudapatkan saat ini”.


Memelihara mimpi itu penting. Karena dengannya semangat juga terjaga. Aku teringat dulu pada pertengahan tahun 2018 ketika STEEM mendapat koreksi yang sangat besar pada nilainya. Sebelumnya pada awal tahun itu, STEEM mencapai harga tertingginya sekitar Rp 110.000,- per keping. Lalu grafik mulai menurun dan sebelum pertengahan tahun itu, STEEM sudah berada pada angka di bawah Rp 50.000,- per keping. Pada saat itu, kejatuhan harga STEEM menjadi bahan perbincangan yang hangat. Aku sampai menulis rangkaian tulisan Komitmen Di Masa Sulit yang terdiri dari 3 bagian pada saat itu yaitu Komitmen Di Masa Sulit (21 Juni), Komitmen Di Masa Sulit (Bagian 2) : Power Up! (22 Juni), dan Komitmen Di Masa Sulit (Bagian 3) : Menelisik Akar Dari Kabar Buruk (23 Juni). Ketika tulisan itu intinya adalah penegasan bahwa semangatku tetap tidak terganggu walaupun harga STEEM menurun tajam. Aku tetap percaya –setidaknya pada saat itu- bahwa STEEM akan segera “kembali ke bulan”.


Setelah sekian lama, ternyata STEEM justru semakin turun harganya, kesadaran kita telah menjadi baru, kenyataan yang melingkupi kita tidak lagi sama, apakah aku kehilangan kepercayaan kepada STEEM? Orang-orang mungkin akan berkata, “Jadilah realistis. STEEM tidak akan lagi kembali ke awal tahun 2018, bahkan mencapai angka sepuluh ribu pun sudah mustahil!” Aku akan mengabaikan saja orang seperti ini.


Lalu ketika pada hari Jumat (5/2) kemarin, STEEM berdenyut kembali ke angka di atas Rp 3.500,- per keping, aku juga merasakan denyutan gairah yang meningkat. Dan ketika pagi ini STEEM kembali menurun ke angka Rp 3.100,-, gairahku tidak juga terganggu lagi. Aku rasa, kita yang masih setia pada STEEM pastilah masih memupuk mimpi itu, tapi yang jauh lebih penting dari itu, adalah bergembira saat melewati setiap momen. Syukur dan ikhlas, dan jangan sampai kehilangan nilai-nilai moral.

Tulisan Terkait (Terbaru Paling Atas)

ThumbnailJudulTanggal
[2021:07] MENYAKSIKAN PARA PENYAKSI TAK LAGI BERSAKSI20210122
Komitmen Di Masa Sulit (Bagian 3) : Menelisik Akar Dari Kabar Buruk20180623
Komitmen Di Masa Sulit (Bagian 2) : Power Up!20180622
Komitmen Di Masa Sulit20180621

5 Postingan Terakhir (Terbaru Paling Atas)

ThumbnailJudulTanggal
[2021: 18] SOCRATES DAN JOHA : ADA DUKANYA20210204
[2021 : 17] NGOCEH DULU : SEBUAH AWAL20210204
[2021:16] THREE ASPECTS I LIKE THE MOST ABOUT ME : ENTRY FOR @WRITING&REVIEWS’ PERSONALITY CONTEST - BILINGUAL [ENG/INA]20210203
[2021 – 15] THE WORLD OF XPILAR - B&W PHOTOGRAPHY AND ART CONTEST WEEK #05320210202
[2021:14] BETTERLIFE THEDIARYGAME SEASON 3: MINGGU 31 JANUARI 2021 - LIBURAN ASIK DI HUTAN BAKAU ANGKE KAPUK20210202

Orang Indonesia

Thanks for stopping by.

Sort:  

Thanks for promoting Steem by sharing you post on twitter

( If you no longer want to receive notifications and upvotes from us, reply to this comment with the word STOP )

 3 years ago 

IMG_20201008_202623.jpg


SELAMAT

Postingan anda telah mendapat kurasi secara manual dari akun komunitas @steemseacurator.
Terimakasih telah berpartisipasi dalam komunitas Steem SEA

Kami akan sangat berterimakasih jika anda bersedia mendelegasikan Steem Power (SP) anda untuk kemajuan komunitas Steem SEA ini

Salam hangat
Anroja

Link pintas untuk delegasi:
100SP 200SP 500SP 750SP
1000SP 1500SP 2000SP 2500SP 3000SP

 3 years ago 

Terimakasih.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 64614.75
ETH 3444.80
USDT 1.00
SBD 2.55