[2021:37] BETTERLIFE THEDIARYGAME SEASON 3: DARI BANTEN KE JAKARTA VIA KOMUTERsteemCreated with Sketch.

in Steem SEA3 years ago (edited)

Mereka bilang, “Setiap hari adalah kesempatan”, apakah kamu setuju?

Time for a walk again.


Sabtu, 6 Maret 2021. Pukul lima lewat empat puluh tujuh pagi alarm di telepon pintarku berbunyi. Aku selalu bangun pada jam segitu tapi aku biasanya akan tetap di tempat tidur sampai beberapa menit lewat pukul enam. Selama beberapa saat itu, aku akan merespon kepada notifikasi telepon pintarku. Terntu saja termasuk mengecek aplikasi perpesanan jika ada pesan baru, lalu mengecek harga beberapa koin utamanya yang aku simpan. Kemudian, steemit. lalu aku tidak bisa tidak mengecek perkembangan game yang selama ini aku mainkan. Ya aku memang kecanduan satu game daring dan telah bermain sejak awal tahun 2014 lalu. Itu sebuah game strategi yang populer di dunia dan pernah cukup populer di Aceh.

Selamat pagi.

Sekitar pukul setengah tujuh aku menikmati segelas kopi dan beberapa keping roti kering. Ohya, meski aku sudah jauh dari Aceh tetapi aku tetap memiliki stok kopi dari Aceh. @rayfa mengirimi aku kopi secara berkala. Setiap kali aku kehabisan kopi aku selalu mengabarinya. Dan dia akan mengirim satu kilogram kopi dalam kemasan masing-masing dua ratus lima puluh gram. Kadang-kadang aku juga minta dikirimi kemasan seratus gram. Selain untuk kukonsumsi sendiri, aku juga berbagi dengan beberapa tetanggaku yang juga penikmat kopi. Salah satu kopi yang dikirim @rayfa adalah merek Sam’s Kupi. Sam adalah nama salah satu teman kerja beliau yang memiliki kebun kopi di Dataran Tinggi Gayo dan kini telah meningkatkan usahanya dengan membuat bubuk kopi dari biji kopi di kebunnya dan bahkan sudah memiliki kemasan yang mewah, menurutku. Kata @rayfa, bungkus kopi ini didesain oleh seorang steemian asal Aceh bernama @steemvest17.

Ini hanya ilustrasi. Mesin ketik lama yang ada di gudang kantor kami. Tak terpakai lagi.

Aku masuk kerja setiap pagi pada pukul sembilan sampai pukul tujuh belas. Tapi pada hari Sabtu aku hanya bekerja sampai pukul empat belas saja. Jadi setelah menikmati sarapan aku akan bersiap-siap untuk bekerja.

Makanan “orang luar” ini enak juga, rupanya.

Pukul setengah satu siang adalah saatnya aku makan siang. Dan siang ini aku “terpaksa” harus melewatinya dengan makanan Italia. Seorang pengguna jasa kami telah memesan makanan tersebut dan petugas delivery datang beberapa menit sebelum aku rehat untuk makan siang. Sungguh saat ini segalanya begitu mudah, asalkan ada duit untuk membeli mimpi-mimpi itu.


Setelah makan siang, nyaris tidak ada lagi kegiatan “berat”. Tidak terasa jam empat belas pun tiba. Aku kembali lalu bersiap-siap untuk ke Jakarta. Ada hal yang harus aku urus di sana. Dan aku baru bisa berangkat sekitar pukul lima belas.


Aku saat ini menetap di salah satu kecamatan pinggiran di Kabupaten Banten. Kereta api telah menjadi moda transportasi pilihanku jika aku perlu ke Jakarta. Setelah mempersiapkan diri, biasanya akan mengambil dari setengah sampai satu jam, aku menuju stasiun Citeras. Dari tempat tinggalku ke stasiun ini memakan waktu perjalanan antara empat puluh menit sampai dengan satu jam.

Stasiun Kereta Api Komuter Citeras.

Aku sampai di stasiun Citeras pada pukul lima belas lebih tiga puluh enam menit. Seperti biasa, stasiun ini lengang. Maklum, Citeras adalah kawasan pinggiran di Banten, lagi pula ini adalah stasiun ke dua terakhir ke arah ini, stasiun penghabisan adalah Rangkasbitung. Kereta dari Rangkasbitunglah yang kutunggu untuk membawaku ke Jakarta.

Tiket Harian Berjaminan.

Aku akan turun di stasiun Tanah Abang. Dan biaya ke sana adalah sebesar tujuh ribu rupiah, namun kita harus membayar uang jaminan untuk tiket elektronik yang diberikan kepada kita sebesar sepuluh ribu yang bisa kita “redeem” di stasiun manapun dalam jangka waktu tujuh hari sejak kita menerima kartu tiket elektronik tersebut. Setelah tujuh hari itu, Tiket Harian Berjaminan itu akan “mati”. Aku memiliki tidak kurang dari lima lembar tiket tersebut yang sudah mati, dan beberapa kali aku sudah coba menukarkannya di stasiun-stasiun berbeda. Mungkin saja itu iseng, aku ingin lihat apakah mungkin mesinnya silap dan mereka mau membayar kembali? Tapi sampai saat ini aku masih belum beruntung.


Keadaan stasiun Citeras yang lengang. Seperti selalu.

Kereta api yang kutumpangi ini masih lengang tapi pada beberapa stasiun kemudian akan susah mendapatkan tempat duduk.

Sebenarnya selain dengan membeli tiket berjaminan itu, kita juga bisa juga membeli tiket virtual melalui aplikasi Link dan tidak perlu berurusan dengan petugas di loket. Tahukah kalian bahwa loket adalah singkatan dari lobang tiket? Sekarang kalian sudah tahu. Jangan merasa bodoh, karena aku juga baru tahu minggu lalu, jadi aku hanya lebih pandai tujuh hari saja dibandingkan kalian, teman-teman.

Stasiun Tanah Abang. Selalu ramai.

Keadaan di luar stasiun Tanah Abang.

Aku tiba di stasiun Tanah Abang pada pukul tujuh belas lebih delapan belas menit. Stasiun Tanah Abang beda sekali dengan stasiun Citeras. Di sini selalu ramai orang, bahkan sampai kereta terakhir sekalipun. Hal itu disebabkan dua hal utama, selain karena stasiun Tanah Abang berada di kota besar, stasiun tersebut juga adalah sebagai stasiun transit ke berbagai tujuan yang berbeda arah.


Keadaan di luar stasiun Tanah Abang.

Keadaan di luar stasiun Tanah Abang.

Petugas keamanan.

Di stasiun Tanah Abang, ke belakangan ini selalu terlihat kehadiran petugas keamanan yang intens. Hal itu berlaku sejak status ancaman Covid-19 semakin meningkat. Minimal satu orang berbaju tentara selalu ada di setiap sudut di sana selain petugas sekuriti yang jumlahnya cukup ramai dan juga tersebar di beberapa titik. Selain bertugas memberikan rasa aman, mereka ada di sana juga untuk mengingatkan orang-orang agar mematuhi protokol kesehatan selama pandemi. Minimal setiap orang harus mengenakan penutup mulut dan hidung kalau ingin masuk ke arela dalam stasiun.


Kenapa aku memilih stasiun Tanah Abang, tentu saja itu berhubungan erat dengan tujuan aku ke Jakarta.


Aku akan menginap di hotel saja. Belakangan ini, imbas dari Covid-19 sangat terasa. Di Jakarta tidak sedikit pegiat bisnis yang melakukan pengurangan tenaga kerja, bahkan harus menghentikan atau memangkas aktifitasnya untuk menghemat pengeluaran. Sementara penginapan-penginapan juga menawarkan potongan harga yang “kelewatan” karena berebut pelanggan yang juga mungkin semakin sedikit karena pergerakan yang semakin berkurang.


Ada beberapa kenalan dan bahkan familiku di Jakarta, tetapi mereka hampir semua tinggal jauh dari area ini. Dan sebenarnya aku juga lebih suka tidak merepotkan seseorang termasuk keluarga, selagi aku punya uang untuk membiayai keperluanku. Jadi aku membuka aplikasi dan melihat-lihat beberapa penginapan yang ada di sekitar sini. Akhirnya aku memilih untuk kembali ke penginapan terakhir yang aku gunakan beberapa minggu lalu. Aku cukup puas dengan penginapan itu sehingga aku memberi 5 bintang di aplikasi, sangat bagus untuk harga yang ditawarkannya di bawah dua ratus ribu rupiah untuk satu malam, bagi kamar untuk pengguna yang menginap sendiri. Aku perlu menumpang ojek ke sana. Buka aplikasi lagi dan menugnggu selama lebih kurang setengah jam sebelum driver yang berkulit legam dan agak kelebihan berat badan datang dan menjemputku. Aku lebih memilih sepeda motor karena lebih gampang mencapai tujuan dan pastinya lebih murah.

Makan malam terlebih dahulu.

Aku sampai di penginapan pada pukul delapan belas lewat beberapa menit. Aku sempat berpikir apakah aku akan langsung melakukan check-in lalu nanti keluar lagi untuk mencari makan. Atau aku akan makan dulu dan nanti tidak perlu keluar lagi. Aku memutuskun untuk cari makan dulu. Ide keluar lagi setelah check-in terlihat tidak terlalu bagus. Aku tidak begitu suka udara luar pada saat-saat seperti ini.


Penginapan ini memang dekat tempatnya strategis bagi pemburu kuliner, ada banyak pedagang di pinggir jalan sehingga aku suka untuk kembali menginap di sini. Aku mencoba menghapus satu-satunya hal yang mungkin akan membuat aku keluar dari penginapan nanti malam. Aku mampir di sebuah warung makan pecel lele. Memesan nasi putih dengan lauk bawal goreng kering dan harus merogoh kocek sebesar sedikit kurang dari lima puluh ribu rupiah, itu sudah dengan nasi ekstra. Belakangan ini aku memang banyak makan. Mungkin ada hubungannya dengan intensitas olahraga yang kujalani ke belakangan ini.


Beli bekal dulu.

Setelah makan aku mampir di sebuah minimarket dekat dengan penginapan untuk membeli minuman dan beberapa macam makanan ringan sebelum melakukan check-in.

Check in.

Aku melakukan check in pada pukul sembilan belas lewat dua belas menit. Sial! Kali ini aku mendapat kamar di tingkat empat. Dan tidak ada lift ke sana. Tak apa. Itu juga akan membantu tekadku untuk tetap di kamar sampai pagi. “Mandi. Rehat sejenak. Lalu menulis ke Steemit.” Begitu pikirku saat itu, “Atau menulis dulu, baru mandi, lalu tidur?” Aku kembali memilih ide ke dua. Entahlah, mungkin ide kedua memang selalu lebih baik dari ide pertama karena ada jeda waktu untuk menghasilkannya.


Pukul sembilan belas lebih empat puluh tujuh menit, jadilah tulisan ini. Sekarang aku akan mengolah foto-foto yang sempat aku ambil tadi sebelum mempublish tulisanku.


Demikian diary-ku hari ini.

Terimakasih Telah Singgah. STEEM ON!

5 Related Articles / 5 Tulisan Terkait

ThumbnailTitleDate
[2021:24] PICTURES FROM THE GBK MAIN STADIUM (eng) / FOTO-FOTO DARI SUGBK (ina)20210218
[2021:22] ONCE UPON A TIME AT MALIOBORO STREET (eng) / DATANG KE KOTAMU (ina)20210209
[2021:14] BETTERLIFE THEDIARYGAME SEASON 3: MINGGU 31 JANUARI 2021 - LIBURAN ASIK DI HUTAN BAKAU ANGKE KAPUK20210202
[2021:09] BETTERLIFE THEDIARYGAME SEASON 3: MINGGU 24 JANUARI 2021 : LIBURAN KE AIR TERJUN20210124
[2021:08] BETTER LIFE ACTOFKINDNESS SEASON 3: SABTU 23 JANUARI 2021 : DONOR DARAH, YUUK!!20210123

5 Postingan Terakhir

ThumbnailTitleDate
[2021:36] THERE’S ALWAYS BLESSING IN HARD TIMES [en] / ADA BERKAH JIKA KAMU MAU MAU MELIHAT LEBIH JAUH [id]20210305
[2021:35] A DRAWING OF A PROUD STEEMIAN READY TO FLY TO THE SUN [ENGLISH ONLY]20210304
[2021:34] I WAS HACKED! [en] / Ken@ h4cK aKu m4k! [id]20210303
[2021:33] TENTANG MIMPI, BAGIAN 1 : TAHU KAPAN MENGGANTI MIMPI20210301
[2021:32] IS KSI DEAD ALREADY? WHAT KILLED IT? [eng] / APAKAH KSI SUDAH MATI? TAPI KENAPA? (ina)20210227

Thanks for stopping by.

Sort:  
 3 years ago 

IMG_20201008_202623.jpg


SELAMAT

Postingan anda telah mendapat kurasi secara manual dari akun komunitas @steemseacurator.
Terimakasih telah berpartisipasi dalam komunitas Steem SEA

Kami akan sangat berterimakasih jika anda bersedia mendelegasikan Steem Power (SP) anda untuk kemajuan komunitas Steem SEA ini

Salam hangat
Firyfaiz

Link pintas untuk delegasi:
100SP 200SP 500SP 750SP
1000SP 1500SP 2000SP 2500SP 3000SP

 3 years ago 

Terima kasih. Semua kebaikan akan berbuah kebaikan. 🙏😇

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 64724.35
ETH 3436.21
USDT 1.00
SBD 2.55