[2021:36] THERE’S ALWAYS BLESSING IN HARD TIMES [en] / ADA BERKAH JIKA KAMU MAU MAU MELIHAT LEBIH JAUH [id]
ENGLISH
Difficult Times Raises Our Understanding On Some Paticular Things.
5% of whatever this post makes will go to the comunal account, @msofficial
So there you have it, due to lack of knowledge and caution and wanting to get rich quick, I clicked on a link offering a coin airdrop. The next story you can read here, if you haven’t. I pressed the link scam link on Tuesday afternoon (March 2nd). After I hit the link, I left Steemit and continued work.
That night just before I went to bed I took the time to check Steemit notifications. There are several notifications from account that I have never known so far. I thought at that time, "What have I done to suddenly become popular like this?" Then I opened the first notification and got something like in the image below. And the next notifications have almost the same tone.
Not long after, at 12:12 am to be precise on Wednesday, a message was sent to my WhatsApp by @el-nailul.
The screenshot shows the range of the conversation for two minutes. And in that short time, @el-nailul had acted effectively and strategically. After confirming and understanding the situation, he immediately came up with suggestions of what to do and offers of assistance. We continued our conversation until 12:24 a.m. that morning, during which I secured my account and wrote a clarifying article which later on i can be read here.
At 1:10 am I posted my clarification article. At 1:16 a.m., @el-nailul sent me another message. This time he sent me a draft of his next article and he asked me to make some corrections to match what I experienced, "Can I post like this?" He asked at that time. The draft was about my account being hacked, he also tagged the names of some powerful steemians he saw had downvoted some spam comments made by people who hacked my account. He thought what happened to me was serious, even though the next morning he encouraged me by saying that I was not the first to experience this. "There are some of our friends who have been exposed to it last year." Yes. Last year I was out of Steemit, though.
I read the draft and make some corrections. Then we continued discussing and talking until a few minutes passed of two o'clock that morning. @el-nailul also mentioned that there was a rush from @anroja to clarify with me that night. Thank you to both of you who have taken swift steps in this matter.
That morning before going to sleep I also sent a message to some of my steemian friends whose WhatsApp numbers I had.
Around 8 in the morning, @muzack1 called me. We talked for about an hour before I finally had to hang up because it was time for me to go to work. Most of our conversation that morning was filled with laughter, laughing at my ridiculousness and it turned out that he had experienced it a few years ago and could not even take his account back. So I guess I was luckier than him. Anyway, maybe this is when someone with a ridiculous experience greets another person who has just done the silliness he did in the past and finally chooses to laugh at the ridiculousness. But apart from that, the most important thing about the calling is that it shows sympathy and care, something you can always seek in a person to call friend.
So, if anyone asks me do I have any negative feelings about the silliness I did that Tuesday afternoon, my answer is no. Details: Do I feel devastated by the threatening and “mean”made by some steemians? Nope! How about the downvotes conducted by several steemians, especially those with great power such as @bullionstackers, @eh-shohag, @joeypark, etc. I don't feel anything, maybe I deserved the treatment. I don't focus on negative aspect. I enjoy sympathy given by my friends more rather than wasting my time on the negative impacts. After all, the people who get angry and came with those harsh comments, after I noticed are pathetic steemians: they have very little power and the reward of their article is also very smal, so rather than getting angry or take offense at their rude attitude, I even feel sorry for them.
Several of my other colleague on steemit also supported me morally, through comments under my clarification articles, or personally via messaging applications. What made me think for a moment were the words of@siipank via WhatsApp, "People like @aneukpineung78 can still be deceived by this cheesy trick," he joked, laughing at me. I laughed too.
Last night, the Chairman of the Motivation Story, @steemadi also took the time to talk with me about this issue. I think it's not wrong for him to create a community that focuses on motivation, philosophy, and wisdom. In the conversation that lasted about half an hour he encouraged me.
I also received moral support from some stemians whom I had never interacted with before. For example from @jadams2k18.
What I really want to say in this article is, that you or your acquaintances, or anyone else, will not be free of making mistakes. The mistakes are there to educate us. And at the same time through difficult times, we could betterly know of who we are and who our friends are. Our ability to digest the things that happen is tightly related to our acceptance of ourselves. And it cannot be separated from how we perceive and accept the world that surrounds us.
Bad things happen. It's normal in life. However, what we have to pay attention to is not the bad things that happen to us, but how we behave towards those bad things, how we react. And close people (friends, family) who are supportive are also a form of fortune, a blessing to be grateful for. And isn't that actually the main value of our existence in this steemit? TOGETHERNESS.
Thank you for supporting me in any ways. If you can, please raise the vote too. SERIOUSLY speaking.
Thanks For Stopping By, Dear Freinds. STEEM ON!
5 Related Articles
| Thumbnail | Title | Date |
|---|---|---|
 | [2021:33] TENTANG MIMPI, BAGIAN 1 : TAHU KAPAN MENGGANTI MIMPI | 20210301 |
 | [2021:30] TIGA HARI UNTUK DIJALANI | 20210224 |
 | [2021:28] LORD OF GRAVED RING (eng) / BUKAN PENGUASA CINCIN (ina) | 20210223 |
 | [2021:20] PAYAH! TIDAK ADA MOTIVASI SAMA SEKALI | 20210208 |
 | [2021: 18] SOCRATES DAN JOHA : ADA DUKANYA | 20210204 |
5 Recent Articles
BAHASA INDONESIA
Di Masa Sulit Kita Lebih Peka Dalam Menyadari Beberapa Hal.
5% dari apapun yang dihasilkan artikel ini diberikan kepada akun komunal @msofficial demi pertumbuhan komunitas.
Jadi begitulah, karena kurangnya pengetahuan dan kehati-hatian dan ingin “kaya mendadak”, aku mengeklik sebuah link yang menawarkan airdrop koin. Cerita selanjutnya kalian bisa baca di sini, jika kalian belum tahu. Aku memencet tautan berisi scam itu pada Selasa sore (2/3) lalu. Setelahnya aku meninggalkan segala urusan di steemit dan melanjutkan kesibukanku.
Malamnya sesaat sebelum tidur aku menyempatkan untuk mengecek notifikasi steemit. Ada beberapa notifikasi dari nama-nama akun yang belum pernah kukenal selama ini. Pikirku saat itu, “Apa yang sudah aku lakukan sehingga tiba-tiba aku menjadi populer seperti ini?” Lalu aku membuka notifikasi pertama dan mendapatkan hal seperti pada gambar di bawah ini. Dan notifikasi-notifikasi berikutnya bernada hampir sama.
Tidak lama berselang, tepatnya pukul 00.12 pagi hari Rabu (03/03), masuk sebuah pesan ke WhatsApp-ku dari @el-nailul. Lihat gambar tangkapan layar berikut.
Perhatikan percakapan dalam gambar tangkapan layar itu. Rentangnya dua menit. Dan dalam waktu singkat itu, isi pesan @el-nailul begitu efektif dan strategis. Setelah mengkonfirmasi dan memahami situasi, dia segera datang dengan saran dan tawaran bantuan. Kami terus melanjutkan percakapan kami sampai pukul 00.24 pagi itu, di sela-sela aku mengamankan akunku dan membuat sebuah artikel klarifikasi.
Pukul 01.10 aku memposting artikel klarifikasiku. Pukul 01.16, @el-nailul mengirimkan aku pesan lagi. Saat ini berupa sebuah draft tulisan dan dia meminta aku untuk melakukan koreksi beberapa hal agar sesuai dengan apa yang aku alami, “Boleh aku posting begini?” Tanyanya saat itu. Draft itu adalah tentang akunku yang telah kena hack, dengan tagging nama beberapa steemian ber-power besar yang dilihatnya telah melakukan downvote pada beberapa komen spam yang dibuat oleh orang yang telah meng-hack akunku. Menurutnya apa yang menimpa aku itu bukan sesuatu yang ringan, meskipun besok paginya dia membesarkan hatiku dengan berkata bahwa aku bukan orang pertama yang kena ini. “Ada beberapa teman kita pernah kena tahun lalu.” Ya. Tahun lalu aku tidak main steemit, sih.
Aku membaca sejenak draft tulisannya. Lalu kami terus berdiskusi dan berbicara sampai beberapa menit melewati jam dua pagi itu. @el-nailul pada pagi itu juga sempat menyebutkan bahwa ada gesaan dari Ketua Umum @anroja untuk mengklarifikasi ke aku langsung pada malam itu. Terimakasih untuk kalian berdua yang telah mengambil langkah sigap yang terukur dan terarah.
Pada pagi itu sebelum beranjak tidur aku juga mengirimkan pesan pemberitahuan kepada beberapa teman steemian yang aku memiliki nomer WhatsApp mereka.
Paginya, Pak Guru @muzack1 menelepon aku. Kami berbicara lebih kurang satu jam sebelum akhirnya aku harus memutuskan sambungan karena sudah saatnya aku masuk kerja. Sebagian besar dari pembicaraan kami pagi itu diisi tawa-tawa yang lepas, menertawai kekonyolanku dan ternyata beliau juga sempat mengalaminya beberapa tahun lalu bahkan tidak bisa diambil kembali akunnya tersebut. Oya, mungkin ini ketika seseorang dengan pengalaman yang konyol menyapa orang lain yang baru saja melakukan kekonyolan yang pernah dilakukannya dulu dan akhirnya memilih untuk saliang menertawakan kekonyolan. Tapi terlepas dari itu, yang paling penting dari panggilan itu adalah bahwa itu memperlihatkan simpati dan kepedulian.
Jadi, jika ada orang bertanya apakah aku memiliki suatu perasaan negatif tentang kekonyolan yang kulakukan hari Selasa siang itu, jawabanku adalah tidak. Detilnya: Apakah aku merasa terpukul dengan komentar-komentar “kejam” bernada ancaman dari beberapa steemian? Tidak. Bagimana dengan downvote-downvote yang dilakukan oleh beberapa steemian, utamanya yang memiliki power besar seperti @bullionstackers, @eh-shohag, @joeypark, dst? Aku tidak merasakan apa-apa. Aku tidak berfokus pada hal-hal ikutan yang bersifat negatif. Aku lebih menikmati simpati yang diberikan oleh teman-temanku. Lagian orang-orang yang marah-marah dengan komentar-komentar kasar itu, setelah kuperhatikan adalah steemian-steemian yang menyedihkan: power sedikit dan reward artikelnya juga sangat minim sehingga jangankan aku menjadi marah atau tersinggung pada sikap mereka yang kasar, aku justru menjadi kasihan kepada mereka.
Beberapa teman lain juga mensupport aku secara moral, baik melalui komentar di bawah artikel klarifikasiku, maupun secara personal melalui aplikasi perpesanan. Yang sempat membuat aku berpikir sejenak adalah kata-kata @siipank via WhatsApp, “Orang sekelas @aneukpineung78 masih bisa kena tipu,” ledeknya sambil menertawaiku. Aku ikut tertawa, tapi otakku juga bermain keras, “Memangnya kelas aku bagaimana?” Tanyaku pada diri sendiri.
Kemaren malam, Ketua Besar Komunitas Motivation Story yakni @steemadi juga menyempatkan berbicara denganku mengenai masalah ini. Aku rasa memang tidak salah beliau membuat komunitas yang berfokus pada motivasi, filosofi, dan pelajaran hidup. Dalam percakapan yang sekitar setengah jam itu beliau juga telah menyemangati aku untuk tidak patah semangat. Aku rasa memang kacau kalau patah semangat, itu lebih parah dari patah kaki, karena susah mencari tukang urutnya.
Dukungan moral juga kuterima dari beberapa stemian yang belum pernah aku berinteraksi sebelumnya. Misalnya dari @jadams2k18.
Apa yang sebenarnya ingin kukatakan dalam artikel ini adalah, bahwa kamu atau kenalanmu, atau siapapun, tidak akan terlepas dari melakukan kesalahan. Kesalahan ada di sana untuk mendidik kita. Dan sekaligus melalui masa-masa sulit, kita menjadi semakin mengenali siapa diri kita sendiri dan juga siapa saja teman-teman kita. Kemampuan kita mencerna hal-hal yang terjadi, erat hubungannya dengan penerimaan kita terhadap diri kita sendiri. Dan itu tidak lepas juga dengan bagaimana kita memandang dan menerima dunia yang mengelilingi kita.
Hal buruk terjadi. Itu lumrah hidup. Tapi, apa yang harus kita perhatikan bukanlah hal buruk yang menimpa kita, tapi bagaimana kita bersikap atas hal buruk itu. Dan orang-orang dekat (teman, keluarga) yang supportif adalah juga sebentuk rejeki yang perlu disyukuri. Dan bukankah itu sebenarnya yang menjadi nilai utama dari keberadaan kita di steemit ini? KEBERSAMAAN.
Terimakasih untuk kalian yang telah mendukung aku dengan berbagai cara. Kalau bisa tolong votenya kalian besarkan juga.SERIUS.
Terimakasih Telah Singgah. STEEM ON!
5 Tulisan Terkait
5 Postingan Terakhir
Brotherhood is not only about upvote bro, keep going then!!
Exactly. Thank you very much. 👍👍
Setuju masbro!