[2021:08] BETTER LIFE ACTOFKINDNESS SEASON 3: SABTU 23 JANUARI 2021 : DONOR DARAH, YUUK!!

in Steem SEA3 years ago (edited)

PEMBUKA : Takut kepada serangga disebut entomofobia. Takut kepada jarum suntik disebut trypanofobia. Takut biasanya karena salah. Eh!


Donor Darah Yuuk!

Jakarta Selatan, Sabtu, 23 Januari 2021.


Mimpiku masih pekat ketika deringan di hape membangunkanku. “Halo...” Ucapku setelah melihat siapa yang menelepon.
“Kamu masih tidur?” Terdengar kawanku di ujung telepon antara geli dan jengkel.
“Ah iya nih,” Jawabku sekenanya.
“Jadi bagaimana?” Tanyanya. Namanya Roni, Dia teman lamaku dari Lhokseumawe juga yang telah lebih lama dari aku hijrah ke Jakarta.
“Apa …” Balas aku bertanya kembali, “Oh, iya,” lanjutku teringat rencana kami yang telah kami bicarakan kemarin tentang hari ini. Kami berencana hari ini akan mendonorkan darah ke fasilitas bank darah di PMI, “tentu saja jadi, Boss!” Cara dia memperkenalkan Jakarta padaku menurutku unik.
“Bangun,” katanya, sedikit galak dan bercanda, “dan olahragalah.”
“Iya,” kataku malas, lalu mematikan sambungan.


Beranjak bangun dari tempat tidur, memakai pakaian sepantasnya, aku tentu saja harus menjaga sikap saat menginap di rumah kerabat seperti ini, tidak seperti saat aku di tempat tinggalku sendiri di Banten sana, bisa lebih leluasa. Ya, aku sesekali berangkat berakhir pekan ke Jakarta, biasanya dengan keperluan tertentu dan seringkali ada kaitannya dengan pekerjaanku juga. Kulirik jam dinding, beberapa menit ke jam 7 pagi.


Keluar kamar, menyapa orang-orang. Ada yang sedang sarapan. Ada yang sedang berbaring di depan pesawat televisi sambil memainkan telepon genggamnya mengabaikan presenter acara gosip yang sedang menggosipkan artis anu yang membeli mobil mewah baru yang harganya bahkan tak terpikirkan olehku. Ada yang tidak kelihatan, mungkin sudah keluar rumah atau masih di dalam kamar.


Sambil sedikit basa-basi dengan muka yang belum terkena air, aku menyiapkan teh hangat untuk diriku sendiri. Dari jendela dapur aku menangkap kebasahan udara di luar sana. Semalaman hujan, mungkin belum cukup, pikirku. Tapi ketika aku memandang lebih keluar, pikiranku berubah, “mungkin hari ini akan menjadi cerah, sedikit hujan pun akan mengasikkan”.


Pagi pun berlalu dengan cepat: teh hangat, lalu sarapan, setelahnya kamar mandi, berbincang-bincang di ruang tamu sambil sesekali melirik pesawat televisi hanya untuk mendapat tahu bahwa sepertinya tak ada habisnya gosip tentang para pesohor itu. Dan tiba-tiba sebuah panggilan masuk ke telepon genggamku. “Aku sudah di depan gang,” kata Roni, “dan aku tidak mau singgah dulu, nanti banyak kali cerita,” sambungnya dengan gaya khasnya yang – mungkin bagi orang yang belum mengenalnya akan menganggap – urakan.


Beberapa saat kemudian kami sudah berada dalam perjalanan, diselimuti udara yang masih basah. Mampir di sana-sini untuk keperluan dia, sambil jalan membereskan beberapa urusan.


“Oke,” katanya, “sekarang semua sudah beres. Kamu mau mampir di suatu tempat, sebelum kita ke PMI?”
“Tidak,” jawabku, “Belum terpikirkan.”
“Olrait! Pasang Google Maps,” katanya, memberi perintah.
“Apa?” Kataku sedikit mengejek, “Sudah berapa lama kamu di Jakarta?”
“Pasang sajalah,” katanya.
“You’re the boss,” kataku mengalah.
“Sekalian guide,” balasnya, “gratis lagi.”

Gedung Yang Dituju.

Gedung Palang Merah DKI Jakarta terletak di Jalan Kramat Raya Nomer 47 di Jakarta Pusat. Kami sampai di sana beberapa menit setelah tengah hari. Melewati pintu masuk, dua orang petugas mendatangi kami untuk mengecek pemakaian masker dan melakukan scanning suhu badan dengan mengarahkan scanner ke punggung tangan kami. Aman.


Selanjutnya mencatatkan kedatangan pada petugas penyambut, di mana kami diarahkan untuk mengisi formulir khusus. Formulir itu berisi pertanyaan-pertanyaan seputar kondisi kesehatan, termasuk riwayat perjalanan, pertanyaan tentang penyakit tertentu, dan riwayat hubungan seks. Pertanyaan ini lumayan menggelitik naluriku: "Pernahkan Anda berhubungan seks dengan orang Afrika?" Kita hanya harus mencheck pada kotak “iya” atau “tidak”.

Mengisi Formulir.

Lalu formulir tadi kita serahkan ke petugas loket pemeriksa. Setelah selesai memeriksa, kita akan dipanggil untuk mendapatkan nomer antrian. Kita akan mengantri untuk pemeriksaan Hb (Hemoglobin)1. Ada sekitar 15 orang sedang mengantri di bangku antrian yang diberikan pembatas agar para pengantri bisa menjaga jarak terkait masa pandemic Covid-19 ini.



Menurut artikel di medcom.id ini, seorang calon pendonor darah harus memiliki Hb sekurang-kurangnya pada angka 12,5 g/dL agar bisa mendonorkan darahnya. Jika berada di bawah angka tersebut, bisa dibilang bahwa kualitas darahnya rendah sehingga tidak dapat memperbaiki keadaan pasien seperti yang diharapkan.

Mengantri giliran pemeriksaan Hb.


Potong berat baju, celana, dan telepon genggam, masih tersisa 60 Kg. Aman!

Sebelum mendonor, juga perlu dipastikan terlebih dahulu berat badan calon pendonor. Berat minimal untuk bisa mendonorkan darah adalah 45 Kilogram. Setelah pendonoran, akan terjadi penurunan kadar pada Hb dan volume darah dimana keduanya memiliki kurun waktu tak sama. Pada berat 45 Kilogram, volume darah akan pulih setelah 24 - 48 jam pasca pendonoran. Umumnya darah yang diambil sebanyak 350 - 450 cc atau setara dengan 11% total volume darah secara keseluruhan pada mereka yang berbobot 45 kg.


Selain Hemogoblin dan berat badan, hal lain yang krusial dalam pendonoran darah adalah calon pendonor harus memiliki tekanan darah (blood pressure) – bukan tekanan hidup, lho ya – antara 70–90mmHg/110–179mmHg . Denyut jantung juga harus berkisar antara 60-100 kali/menit secara teratur dan tanpa denyut patologis.

Calon Donor sedang diperiksa Hb.

Semua syarat tersebut (pengecekan Hb, berat badan, tekanan darah, detak jantung) adalah untuk memastikan kualitas darah sehingga mampu menolong penerima darah nanatinya, juga sebagai upaya untuk melindungi calon pendonor. Dengan semua persyaratan ini akan terjawab pertanyaan apakah calon pendonor secara fisik dan metabolism cukup “kuat” untuk memberikan darahnya kepada orang lain? Jangan sampai setelah mendonorkan darahnya, dia malah mendapat masalah terkait darah. Jadi, pendonor terlindungi dan penerima darah mendapat manfaat yang nyata.



Oke. Kurasa cukup segitu saja dulu tentang lika-liku proses beri memberi darah ini. Intinya yang ingin kusampaikan adalah, jika berniat mendonorkan darah, sebaiknya pelajari dahulu. Carilah informasi yang banyak bertebaran di internet. Meskipun sebenarnya langsung datang ke tempat pendonoran darah juga tidak menjadi masalah karena di sana pun kita bisa berkonsultasi dengan paramedis. Saranku itu hanya jika ingin memahami lebih banyak tentang lika-liku dan aspek-aspek dari pendonoran darah ini. Aku telah menemukan ulasan yang lumayan komprehensif terkait hal ini di artikel ini.

Mengantri di ruang pengambilan darah.

Pemeriksaan Hb hanya mengambil waktu sekitar 10 menit saja. Setelah dinyatakan “aman”, maka kita dipersilahkan masuk ke ruang pengambilan darah. Di sana kita perlu mengatri lagi. Pengambilan darah akan mengambil waktu sekitar sepuluh menitan.

Paramedis melakukan tindakan pengambilan darah.


Cekrek Dulu Donk.

Setelah mendonorkan darah, pendonor akan diberikan vitamin dan sedikit makanan. Pendonor akan merasa sedikit pening. Dan di PMI DKI Jakarta ini, kita bisa bersantai di kantin setelah melakukan donor darah. Terdapat dinding yang didesain dengan menarik dan bagus untuk dijadikan spot berfoto, kurasa memang itu tujuan mereka melakukan itu.


Jadi, kawan. Jangan ragu kalau ingin menjadi pendonor. Banyak hal baik bisa didapatkan dengan mendonorkan darah. Teori kesehatan menyebutkan bahwa mendonorkan darah akan meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi resiko kanker, dan membakar kalori. Menolong orang lain, sembari mengambil manfaat bagi diri sendiri, ini mirip sekali seperti semangat STEEM.

Darah Untuk Kehidupan.

Oh iya. Darah yang telah kita donorkan itu tidak langsung bisa diberikan kepada orang yang membutuhkan. Kan baru diperiksa Hb-nya saja tadi, perlu lagi diperiksa apakah darah kita benar-benar “klinis” dalam artian tidak mengandung virus atau penyakit tertentu. Karenanya masih akan menjalani pengalaman yang panjang juga sebelum masuk ke dalam tubuh orang lain jika layak.


Keluar dari gedung PMI, udara sejuk menyambut kami dengan hangat. (?) Kata Roni, “Saatnya makan. Kau mau apa?”
“Mie Aceh.”
“Oke. Pasang sabukmu.”


Terimakasih Telah Membaca.


Glosari

1 Hemoglobin (Hb) adalah protein dalam sel darah merah yang mengandung zat besi dan berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Jika jumlah atau bentuk hemoglobin mengalami kelainan, sel darah merah tidak dapat berfungsi dengan baik dalam mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya berbagai masalah kesehatan, termasuk anemia.

Saran Bacaan

Tulisan Terkait (Terbaru Paling Atas)


Orang Indonesia

Terimakasih.

Sort:  
 3 years ago 

Mantap sekali bang. Donor darah merupakan perbuatan yang sangat mulia.

 3 years ago 

Unit Transfusi Darah PMI Aceh Utara mencatat kebutuhan darah bulanan sebesar 1500 kantong menurut berita Juli 2019 Bang.

 3 years ago 

Dimana-mana kekurangan stok darah bang, di RS tempat saya kerja juga selalu kekurangan stok darah. Dan saya sendiri sudah menjadi pendonor tetap yang selalu dihubungi oleh mereka saat waktu donor sudah tiba..😀

 3 years ago 

Ya. Sebenarnya perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan sejak minimal SMP kurasa.

 3 years ago 

Itu ide bagus bang. Tapi..😀

 3 years ago 

Selalu ada tape. Entah tape ketan apa tape ubi. Haha.

 3 years ago 

🤣🤣🤣🤣🤣
Soalnya bukan kita yang mengambil kebijakannya bang..😀😀

 3 years ago 

Hihihi. Ampun deh. 😁 Kalau gitu kita ajarkan sendiri saja di rumah. 😁

 3 years ago 

Wow favorit sekali ini! Apalagi sampai pakai glosari. Ditunggu tulisan-tulisan mengasyikkan lainnya @aneukpineung, saya ingin belajarbanyak hal dari anda!

 3 years ago 

Terimakasih atas apresiasinya, firyfaiz. Ya semoga kita semua terus bisa menulis dan makin baik. Saya juga pasti bisa belajar tidak sedikit hal dari firyfaiz. 🙏 Saling mendukung lah intinya.

 3 years ago 

Siap:D

 3 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Anroja

 3 years ago 

Terimakasih.

 3 years ago 

Kegiatan yang sangat mulia, saya sudah lama tidak mendonorkan darah saya, semoga dalam waktu dekat ini saya akan mengikuti jejak anda @aneukpineung78

 3 years ago 

Berguna bagi pendonor juga selain bagi penerima darahnya. Terimakasih ya sudah mampir. :D

 3 years ago 

Sama-sama saudara ku

 3 years ago 

It is now live on Twitter.

Click On The Image To Go To My Twitter Status.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 64867.61
ETH 3451.61
USDT 1.00
SBD 2.55