[2021:10] LAHIR, MENDERITA, DAN MATI

in Motivation Story4 years ago (edited)

CATATAN : Ini adalah tulisan yang muram. Jelas BUKAN motivasi.


I. Penderitaan Adalah Kemustian


Don't Worry! Cause Nothing Is Under Control!

“Hidup adalah terlahir, lalu menderita, akhirnya mati”. Kalimat ini mungkin terdengar muram dan penuh pesimisme. Mari tidak bahas bagaimana nilai kalimat itu dari sudut pandang kita secara instan. Aku ajak kawan-kawan untuk melihat darimana kalimat ini muncul.


Begini ceritanya. Dulu ada seorang penguasa muda di Persia (kita mengenal kawasan ini saat ini sebagai Iran) bernama Samir, ada juga yang menyebutnya Zemire. Samir menyimpan suatu gairah tersendiri terhadap ilmu pengetahuan terutama sejarah manusia. Suatu ketika dia mengumpulkan para cerdik pandai di dalam kekuasaannya untuk menyusun buku tentang sejarah kehidupan manusia. Tujuan dari Samir adalah agar hikmah-hikmah dari sejarah-sejarah itu bisa membuatnya lebih memahami manusia dan menjadi bijaksana dalam menjalankan pemerintahannya. Tentu saja, kita secara sekilas akan menghargainya sebagai seorang penguasa yang berbudi tinggi.


Beberapa tahun kemudian, para cerdik pandai telah menghasilkan tulisan yang demikian banyak sehingga mereka memerlukan belasan unta untuk mengangkut buku-buku itu. Samir melihat ada banyak sekali buku untuk dibaca dan itu akan sangat menyita waktunya dan tentu saja mengganggu pelayanannya kepada rakyat. Dia memerintahkan para cerdik pandai untuk meringkas buku-buku itu menjadi lebih pendek.


Para cerdik pandai itu pun pergilah membawa buku-buku itu dan melanjutkan pekerjaan mereka. Setelah beberapa tahun, mereka kembali dengan puluhan jilid buku yang diangkut oleh 3 ekor unta. Samir masih merasa bahwa itu masih merupakan bahan bacaan yang akan sangat menyita waktunya. Para cerdik pandai itu diperintahkan menyederhanakan lagi buku-buku itu.


Selang beberapa tahun kemudian, para cerdik pandai itu kembali menghadap Samir dengan membawa tumpukan buku yang diangkut oleh seekor unta. Saat itu, Samir sudah di usia senjanya. Dia merasa bahwa tumpukan buku itu pun masih perlu diringkas lagi. Selain dia merasa buku-buku itu masih akan menyita waktunya, dia juga sudah mengalami masalah fisik sebagaimana dialami oleh orang-orang berusia lanjut.


Waktu telah berlalu beberapa puluh tahun sejak Samir memerintahkan para cerdik pandai menyusun buku sejarah umat manusia itu untuk pertama kali. Dan para cerdik pandai itu telah meninggal, kecuali satu orang saja yang berhasil menghadap Samir sebelum ajalnya terkait perintah Samir untuk meringkas buku-buku tadi. Cerdik pandai terakhir ini datang dengan membawa sebuah buku yang diangkut oleh seekor keledai.


Saat itu Samir sudah berbaring di ranjangnya menanti maut, ketika cerdik pandai itu datang menghadapnya. Melihat cerdik pandai terakhir ini membawa sebuah buku, Samir berkata, “Aku sudah tua dan akan segera mati, dan aku belum tahu sejarah ummat manusia secara utuh. Bisakah engkau meringkasnya ke dalam satu kalimat?”


Cerdik pandai itu yang tidak jauh beda umurnya dengan Samir, berkata, “Tuanku, aku telah meringkas sejarah ummat manusia untuk Tuan dalam tiga kata saja, yaitu: lahir, menderita, mati.”

II. Ocehanku (Hal Yang Paling Tidak Penting Dari Tulisan Ini)


Cerita tersebut terlihat dalam buku berjudul The Opinions of Jérôme Coignard1 tulisan Anatole France2. Silahkan lihat bagian Glosari di bawah tulisan ini.

Ambil Alih Kendali Atas Hidupmu, Dengan Optimis.

Kawan, terlepas dari bagaimana kita memandang cerita dalam buku Anatole France itu, kurasa kita bisa setuju pada satu hal utama bahwa setelah lahir, kita akan menemukan hidup yang penuh tantangan untuk kemudian mati. Cerdik pandai dalam cerita itu menggunakan kata “menderita” untuk menterjemahkan segala susah payah yang harus dihadapi dalam hidup. Namun aku pribadi tidak melihat itu sebagai bentuk pesimisme atau pun skeptisme. Menurutku pemilihan kata itu justru menjadi pengingat yang menyemangati kita, jika kita mau mengambil pelajaran.


Aku menterjemahkan kata “menderita” itu sebagai “Hidup tidaklah mudah, maka berbuatlah, sebelum ajal datang.” Berbuatlah apa saja yang positif dalam hidup kita. Berjuanglah. Jangan menyerah pada tantangan. Berikan upaya terbaik, “Maximum efforts,” kalau kata pahlawan super Marvel, Deadpool. Jangan jadikan hasil sebagai konsensus awal. Nikmatilah proses. Setiap manusia menghadapi tantangannya masing-masing, bahkan yang paling terlihat damai sekalipun.


Demikian saja tulisan ringkas dari aku ini, kawan. Semoga ini bermanfaat.


Glosari

1The Opinions of Jérôme Coignard ditulis oleh Anatole France pada tahun 1893. Buku ini adalah buku kritik social. Dalam buku ini Anatole memperkenalkan tokoh fiktif bernama Jérôme Coignard yang melaluinya Anatole menyampaikan kritik-kritiknya.

2Anatole France adalah seorang penulis puisi, jurnalis, dan novelis yang beberapa bukunya mencetak best-seller. Dia lahir dengan nama François-Anatole Thibault pada tanggal 16 April 1844 di Paris, Kerajaan Perancis. Pada tahun 1921 dia memenangkan hadiah Nobel kategori sastera. Anatole meninggal pada usia 80 tahun pada 12 Oktober 1924 di Tours, Republik Perancis Ketiga.


Saran Bacaan


5 Tulisan Terakhir (Terbaru Paling Atas)


Orang Indonesia

Terimakasih.

Sort:  

It is now live on Twitter.

Click On The Image To Go To My Twitter Status.

Diriku sudah tidak bisa berkata-kata lagi saudaraku @aneukpineung78. Apik betul tulisannya:)

Hanya menceritakan ulang cerita lama yang mungkin banyak yang sudah lupa. 🤭

Rupanya anda suka juga mengoceh, tetapi walau dianggap tak perlu, ini juga sangat mengasyikkan...salam sukses selalu bro

Sangat amat suka mengoceh. 🤭 Salam sukses juga Bang. 🙏

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.17
JST 0.033
BTC 64258.81
ETH 2772.25
USDT 1.00
SBD 2.65