Kepingan Hidup Hasya | 2

in MIGRATE TO3 years ago (edited)

Assalamualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu

50 % dari reward postingan ini akan dihibahkan ke @worldsmile

Previous Story


Kepingan Hidup Hasya | 2

Power Up 2.jpg

Editing tool: Canva

Sadar mereka berdua berada di luar rumah, Hasya mengikuti Ibu yang buru-buru menuntunnya masuk rumah dengan langkah kaki yang cepat. Tentu saja masalah pribadi keluarga akan menjadi besar dan melebar jika terdengar tetangga. Hasya tidak mempercayai seluruh tetangga barunya. Selama dia tinggal di desa Tariga, terlalu banyak perkataan buruk yang didengarnya dari mulut-mulut kurang bertanggung jawab. Dia yakin sekali, mereka tidak mungkin turut bahagia bahkan jika mengetahui keluarga kecilnya bahagia.

Anggapan itu terpacu sejak para tetangga menudingkan jari ke arah adik-adiknya di depan orang ramai sebab adik-adiknya tidak banyak bicara dengan orang baru dan jarang ke luar rumah. Hal sepele itu dipermasalahkan, mereka mengatakan Tariga bukanlah Sygni yang dihuni oleh orang yang suka berdiam di rumah. Hasya tidak akan melupakan bagaimana mereka memperlakukan adik-adiknya seperti budak yang harus tunduk pada adat dan cara berpikir yang kuno. Sikap semena-mena itu akan merusak perkembangan adik-adiknya dengan segudang keistimewaan di dalam diri mereka. Bejibunnya larangan pasti akan menghambat kreatifitas pada seseorang apalagi anak remaja.

Hasya tidak tahu lagi kepada siapa harus bercerita jika bukan kepada Ibu. Ketika Bapak masih ada, seluruh permasalahannya akan dengan mudah diselesaikan oleh Bapak. Tugasnya adalah memperhatikan dan menerima ilmu baru dari Bapak. Namun, kali ini berbeda. Ia belum pernah dihadapkan permasalahan dalam mencari kerja. Bapak belum sempat mengajarinya bagaimana cara mencari nafkah. Selama ini, Bapak menyuruhnya untuk fokus belajar. Tentu saja tidak ada yang salah dengan itu.

“Ibu, Hasya ingin pergi ke Tuan Guru Kastores. Beliau yang membantu Bapak saat bermasalah dengan Om Ega dulu bukan?”

“Iya, betul. Bisa dikatakan, beliau juga walimu. Kalian mempunyai hubungan darah dari Kakek. Apa yang membuatmu merana seperti ini?”

Hasya menceritakan seluruhnya kepada Ibu dari awal saat Om Dito menyuruhnya datang jika sudah lulus kuliah hingga kejadian yang baru saja dialaminya. Om Dito berjanji akan mengarahkannya seperti yang Bapak lakukan dulu. Namun, Hasya merasa sikap Om Dito keterlaluan. Om Dito tahu kalau Om Ega pernah mempermalukan Ibu dengan mengolok-ngolok Hasya yang masih pengangguran padahal ia belajar di universitas bertaraf internasional. Terlebih, Om Ega menyalahkan Bapak yang sudah tidak ada karena mengacuhkan nasehatnya tentang pendidikan Hasya. Menurutnya, anak perempuan seperti Hasya lebih baik belajar di universitas biasa saja atau mengambil kelas tata krama menjadi istri yang baik.

“Hasya bingung sekali, Bu. Bagaimana mungkin Om Dito menyarankanku untuk pergi ke Om Ega? Bukankah jelas bahwa Om Ega tidak akan membantu sama sekali kecuali Hasya berlutut padanya?”

Ibu terdiam cukup lama tetapi tangannya tak berhenti meng-elus punggung lunglai Hasya. Dari raut wajahnya tersemburat rasa iba, kecewa dan kasih sayang. Hasya tahu, kejadian itu pasti menyakiti hati Ibunya. Namun, ia sudah berjanji untuk menyelesaikan masalah apa pun bersama dengan Ibu.

“Kau ingin pergi ke Tuan Guru Kastores besok? Ibu akan menemanimu. Tidak perlu lagi kau pikirkan perkataan Om Dito maupun Om Ega. Kau mengerti?”

Merasa didukung oleh Ibu, hati Hasya terasa ringan. Ia pun membalas perkataan Ibunya riang dengan anggukan.

To Be Continued


Steemian, saya juga menulis cerita motivasi yang bertemakan Lesson From My Father series lho di Steemit.

Boleh baca Lesson From My Father series di sini dan cerita tentang Ayah saya yang terkena penyakit kanker usus di sini.

Instagram: @ozzarm
YouTube: Goore Oja
Novel: Detak

Hope support from:
@worldsmile
@el-nailul
@miftahuddin


Regards,

@ozzarm

About me

Sort:  

Semoga ending cerita ini bisa berakhir dengan Indah dan bahagia selamanya 😍

Hmm, dibuat happy ending ajakah?

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 60209.45
ETH 3212.30
USDT 1.00
SBD 2.43