Kenali Lembaga Kelautan Dari Ujung Barat Pulau Sumatera - Marine Customary Institutions

Assalamu'alaikum wr.wb...
Hello Steemians...

---

---

Apa kabar Anda semuanya ? mudah-mudahan dalam keadaan sehat selalu dan diberikan keberkahan. So, simak aja sampai tulisan ini selesai, dijamin akan menambah pengetahuan dan informasi untuk Anda !.

---

Postingan saya kali ini adalah lanjutan dari pada postingan saya sebelumnya yang berjudul : https://steemit.com/culture/@ponpase/sambut-idul-adha-ini-intruksi-tegas-panglima-laot-costomary-law-institutions-of-the-sea-201793t0850702z . Dalam postingan itu saya menuliskan beberapa kebijakan penting yang dikeluarkan oleh lembaga Hukum Adat Laot, Panglima Laot. Adapun kali ini saya ingin menuliskan tentang kelembagaan Hukum Adat Laot, Panglima Laot tersebut. Ada beberapa hal yang ingin saya tuliskan mengenai lembaga tersebut diantaranya, Fungsi, Wewenang, dan Tugas Panglima Laot.

Pengertian Panglima Laot

Panglima Laot merupakan sebuah lembaga atau instansi Adat yang mengatur tentang tata cara penangkapan ikan di laut (meupayang) yang di ketuai oleh sese0rang yang di percaya mampu untuk melestarikan adat istiadat melaut. Ketua atau Panglima Laot itu sendiri di tunjuk dan dipilih melalui musyawarah nelayan. Panglima Laot terbagi di beberapa tingkat mulai dari tingkat Daerah, Kabupaten dan Kecamatan/Kemukiman yang berwenang mewilayahi daerahnya masing-masing.

Perlu Anda ketahui bahwa Panglima Laot merupakan satu lembaga yang hanya ada di Aceh saja. Menurut perkembangan sejarah Panglima Laot sudah ada sejak Kesultanan Iskandar Muda. Sejalan perkembangan Zaman, pasca terjadinya Stunami yang melanda Aceh pada tahun 2004 yang lalu, pada tahun 2006 Panglima Laot dinyatakan sah dan sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Hal itu terbukti dengan di lahirkannya UU No.11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh. Kemudian Undang-Undang itu dijabarkan dalam Qann Aceh No. 9 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kehidupan Adat dan Adat Istiadat, serta Qanun No. 10 Tahun 2008 Tentang Lemabaga Adat. Pada tahun yang sama itu juga diterima menjadi anggota dari pada World Fisher Forum People (WFFP) yang merupakan Forum Massa Sosial Nelayan yang didirikan di New Delhi, India pada tahun 1997.

Fungsi Panglima Laot

Sebagai suatu lembaga tentunya Panglima Laot mempunyai funsinya, Adapun fungsi dari pada Panglima Laot adalah sebagai berikut :

1. Sebagai Penghubung atau Jembatan antara pemererintah dengan masyarakat laut (nelayan).
2. Sebagai Ketua Adat bagi masyarakat adat.
3. Sebagai mitra pemerintah dalam menyukseskan program perikanan dan kelautan.

Wewenang Panglima Laot

1. Menyelesaikan sengketa adat atau perselisihan yang terjadi dalam masyarakat nelayan.
2. Menentukan tata tertib menangkap ikan (meupayang), bagi hasil dan hari-hari pantang melaut.
3. Menyelesaikan sengketa adat yang terjadi antar Panglima Laot Lhok atau Instansi Kelautan lainnya.
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan Hukum Adat Laot, peningkatan sumber daya, dan advokasi kebijakan tentang perikanan dan kelautan untuk kesejahteraan nelayan.

Tugas Panglima Laot

1. Membantu pemerintah dalam bidang perikanan dan kelautan.
2. Melaksanakan, memelihara, dan mengawasi pelaksanaan hukum adat laot.
3. Menyelesaikan sengketa yang terjadi sesuai dengan hukum adat laot.
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan hukum adat laot.
   5.Mencegah terjadinya penangkapan ikan secara ilegal.
5. Memperjuangkan peningkatan taraf hidup masyarakat nelayan.
6. Menjaga dan melestarikan kawasan pesisir dan laut.
7. Memberikan advokasi kebijakan kelautan dan perikanan serta memberikan bantuan hukum kepada nelayan yang terdampar dinegara lain.

Opiniku

Menurut saya adanya Panglima Laot adalah sangat penting, selain berfungsi sebagai sebuah lembaga Panglima Laot juga merupakan Orang yang disebut sebagai Ketua Adat Laut yang mempunyai peranan yang sangat penting. Dengan adanya Lembaga Hukom Adat Laot ini dan Panglima Laot adalah sebuah cara yang sangat strategis demi mempertahankan adat dan istiadat melaut masyarakat Aceh. Ketentuan hukum adat yang sudah dibangun sejak dulu oleh masyarakat nelayan Aceh mempunyai kekuatan hukum yang sah dan sudah dijalankan secara turun temurun. Hukum Adat yang dibangun tidak hanya semata-mata untuk mensejahterakan masyarakat nelayan itu sendiri, namun bagaimana masyarakat nelayan juga harus dapat melestarikan dan melindungi laut itu sendiri. Meupayang adalah sebuah cara dan tradisi untuk menjaga habitat dan ekosistem yang ada di laut, hukum adat laut telah mengatur tentang tata cara masyarakat Aceh menangkap ikan, mana yang boleh di ambil dan mana yang tidak boleh di ambil dan inilah yang dinamakan melestarikan ekosistem atau biota laut itu sendiri. (Hemm, saya mulai kehabisan kosa kata untuk menyampaikan hal ini, haha)

Akhirnya di penghujung tulisan ini saya ingin menyampaikan :
"Nikmati dan Lindungilah Kekayaan Laut"

---

Nah, sahabat steemians..
Demikian dulu postingan saya kali ini.

---

Tulisan Sebelumnya :

https://steemit.com/steemit/@ponpase/thanks-you-very-much-for-curators-and-my-followers-201793t174311531z

https://steemit.com/culture/@ponpase/sambut-idul-adha-ini-intruksi-tegas-panglima-laot-costomary-law-institutions-of-the-sea-201793t0850702z

https://steemit.com/indonesia/@ponpase/ini-dia-barista-muda-dari-aceh-this-is-barista-figute-201791t21259513z

https://steemit.com/indonesia/@ponpase/tradisi-unik-ini-sudah-ada-sejak-kesultanan-raja-aceh-there-is-a-unique-celebration-in-aceh-2017830t03417487z

https://steemit.com/indonesia/@ponpase/wajib-ketahui-ini-jika-kamu-indonesia-the-foundation-of-the-state-of-indonesia-2017828t155226248z

https://steemit.com/indonesia/@ponpase/satu-terobosan-terbaru-steemit-untuk-kemanusiaan-steemit-for-humanity

Jika Anda merasa postingan saya ini bermanfaat, JANGAN LUPA RESTEEM, KOMENTAR, DAN UPVOTE.

Saya ucapkan terima kasih bagi Anda yang sudah bersedia membaca postingan ini.

Jangan lupa ikuti saya terus dengan cara Follow @ponpase , dan beritahukan kepada saya melalui kolom komentar jika Anda sudah melakukan itu biar Anda saya Follow juga.

---

---

---