Eskimo Folktales #21 - How Big Bear Becomes Star | Bagaimana Beruang Besar Menjadi Bintang

in #art6 years ago (edited)

Pengkhianatan seorang manusia membuat seekor beruang besar membunuh anak-anaknya. Mengapa hal itu terjadi?


Source: Pixabay

Beruang Besar


Seorang perempuan melarikan diri dari rumahnya karena anaknya telah meninggal. Dalam perjalanannya dia sampai di sebuah rumah. Di jalan setapak ke rumah itu ada kulit-kulit beruang. Dan, dia pun masuk rumah itu.

Sekarang dia tahu bahwa orang-orang yang tinggal di rumah itu adalah beruang-beruang dalam bentuk manusia.

Meskipun demikian, perempuan itu memutuskan untuk tetap tinggal bersama mereka. Seekor beruang besar biasanya akan pergi berburu untuk mencari makanan bagi mereka. Dia akan memakai kulitnya dan pergi keluar. Dia pergi jauh untuk waktu yang lama dan selalu kembali dengan beberapa tangkapan atau makanan lain.

Tetapi, suatu hari perempuan yang melarikan diri itu mulai merasa rindu dan sangat ingin melihat kerabat di kampung halamannya.

Beruang itu lalu berkata kepadanya: "Jangan ceritakan tentang kami ketika kamu kembali ke kaummu," katanya. Dia takut jangan-jangan dua anaknya akan dibunuh oleh manusia.

Perempuan itu akhirnya pulang ke rumahnya. Tapi, dia merasakan hasrat yang besar untuk menceritakan apa yang telah dilihatnya kepada kerabatnya. Maka, pada suatu hari, ketika dia sedang duduk-duduk dengan suaminya di rumah, dia berkata kepadanya:

"Saya telah melihat beruang."

Segera setelah dia bercerita, para pemburu langsung mengeluarkan kereta luncur mereka dan meluncur ke rumah beruang.

Ketika beruang besar melihat manusia berdatangan ke arah rumahnya, ia merasa sangat kasihan terhadap anak-anaknya. Dia menggigit mereka sampai mati karena ia tak mau mereka jatuh ke tangan manusia.

Dia kemudian berlari mencari perempuan yang telah mengkhianatinya, masuk ke rumahnya, dan menggigitnya sampai mati. Tapi, ketika ia keluar, anjing-anjing para pemburu telah mengepungnya dan menyerangnya. Beruang itu balas menyerang mereka. Tiba-tiba semua anjing itu menjadi sangat terang dan naik ke langit menjadi bintang. Merekalag yang kita sekarang sebut sebagai Qilugtûssat, bintang-bintang yang terlihat seperti anjing menggonggong ke beruang.

Sejak itu, orang belajar untuk waspada terhadap beruang karena mereka telah mendengar apa yang telah diceritakan oleh para pemburu.


Source: Pixabay

Lelaki yang Menjadi Bintang


Dahulu kala, ada seorang lelaki tua yang berdiri di atas es menunggu anjing laut keluar dari lubang es untuk bernapas. Tapi, di tepi pantai, tepat di seberang tempat dia berada, sekelomok anak-anak sedang bermain di celah tebing dan dari waktu ke waktu mereka menakut-nakuti anjing laut tepat ketika lelaki tua itu hendak menombaknya.

Akhirnya lelaki tua itu menjadi marah kepada anak-anak itu karena telah mengganggu buruannya. Dia berteriak:

"Menutuplah, celah tebing, atas mereka yang mengganggu buruanku."

Tebing-tebing itu segera menutupi anak-anak yang sedang bermain itu. Salah satu dari mereka, yang membawa adik laki-laki, robek mantel bulunya.

Semua anak-anak itu menjerit di dalam bukit karena mereka tidak bisa keluar. Tidak ada yang bisa membawakan mereka makanan, kecuali air yang bisa mereka tumpahkan melalui sebuah celah dan dijilati oleh anak-anak itu dari samping.

Akhirnya semua anak-anak itu mati kelaparan.

Penduduk menyalahkan lelaki tua yang telah membungkam anak-anak itu dengan sihir. Lelaki itu terbang dan yang lain mengejar dia. Tetapi, lelaki itu kemudian berubah menjadi terang dan naik ke langit menjadi bintang besar.

Kita bisa melihatnya sekarang di barat ketika cahaya mulai terbit setelah gelap yang lama. Tapi, bintang ini rendah dan tidak pernah naik tinggi ke langit. Kita menyebutnya Nâlaussartoq: dia yang berdiri dan mendengarkan. Bintang itu kita kenal Venus. Ungkapan "mendengarkan" itu mungkin menggambarkan ketika lelaki tua itu berdiri mendengarkan anjing laut yang hendak bernapas.



Cerita ini diterjemahkan dari "The Great Bear" dan "The Man Who Became a Star" di Eskimo Folk-Tales yang disunting oleh Knud Rasmussen (Gyldendal : 1921) dengan sejumlah modifikasi. Versi asli dalam bahasa Inggris dapat dibaca di Project Gutenberg.

This is my Eskimo Stories Project. I translate Eskimo Folk-Tales (Gyldendal : 1921) into Bahasa Indonesia to introduce Eskimo art and culture to Indonesian and Malay-spoken language readers. There will be more than 50 stories I will publish. If I have enough money, I plan to print them in a book format. You can support me by upvote and resteem this post. I receive any donation for this project. Read all stories in tag #eskimofolktales.


#blogiwankwriting #ksijakarta #jakarta #indonesia #steemitbudaya #steem #steemit #budaya #life #culture #writing #story #literature #literary #book #eskimo #inuit #alaska #polar


Recent Posts


I hope you like my work. Please upvote and resteem this post and follow @blogiwank if you support me.

Sort:  

@parijs purchased a 14.19% vote from @promobot on this post.

*If you disagree with the reward or content of this post you can purchase a reversal of this vote by using our curation interface http://promovotes.com

Congratulations @blogiwank! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes received

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 59889.02
ETH 2673.12
USDT 1.00
SBD 2.46