Eskimo Folktales #19 The Raven Who Wanted a Wife | Ketika Burung Gagak Mencari Istri

in #art6 years ago (edited)

Seekor burung gagak sedang dimabuk asmara. Dia ingin sekali memiliki pasangan. Dia pun melamar seekor burung gereja kecil.


Source: Pixabay

Seekor burung gereja kecil sedang berduka untuk suaminya yang tersesat. Dia sangat mencintainya karena sang suami telah menangkapkan cacing-cacing untuknya.

Saat dia duduk menangis meratapi kepergian suaminya, seekor gagak menghampiri dan bertanya: "Mengapa kamu menangis?"

"Aku menangisi suamiku yang tersesat. Aku menyayanginya karena dia menangkap cacing untukku," kata burung itu.

"Tidak pantas bagi seekor burung untuk menangisi burung yang bisa melompati bilah rumput yang tinggi," kata gagak. "Jadikan aku suamimu. Aku punya dahi yang tinggi, dada yang lebar, janggut panjang, dan paruh besar. Kau akan tidur di bawah sayapku dan aku akan memberimu jeroan yang enak untuk dimakan."

"Aku tidak mengambilmu sebagai suami karena kau memiliki dahi yang tinggi, dada yang lebar, janggut panjang, paruh besar, dan akan memberiku jeroan untuk dimakan."


Source: Pixabay

Gagak itu pun terbang jauh untuk mencari pasangan di antara angsa-angsa liar. Dia selama ini sangat dimabuk cinta sehingga tidak bisa tidur.

Ketika dia sampai di kerumunan angsa liar, mereka bersiap untuk terbang ke daerah lain.

Kata gagak kepada dua angsa: "Seekor burung gereja yang sedih telah menolakku. Aku akan memilikimu."

"Kami baru saja bersiap untuk terbang," kata angsa-angsa itu.

"Aku akan ikut pergi," kata si gagak.

"Tapi pertimbangkanlah bahwa tidak ada yang bisa pergi bersama kami bila tidak bisa berenang atau beristirahat di permukaan air karena tidak ada gunung es di sepanjang perjalanan kami."

"Tidak masalah. Aku akan berlayar di udara," kata si gagak.

Angsa liar pun terbang. Burung gagak pun mengikuti mereka tetapi segera dia merasa dirinya akan jatuh karena kelelahan dan kurang tidur.

"Ada yang butuh istirahat!" teriak si gagak terengah-engah. "Duduklah kalian berdampingan." Maka, kedua angsa itu duduk berdampingan di atas permukaan laut, lalu gagak duduk di atas mereka dan tertidur.

Dua angsa melihat rekan-rekan mereka terbang dan semakin lama semaki jauh. Maka, mereka menjatuhkan burung gagak itu ke laut dan terbang mengejar rekan-rekan mereka.

"Ada yang butuh istirahat!" teriak si gagak terengah-engah saat jatuh ke air. Dan, akhirnya ia tenggelam sampai ke dasar laut.

Setelah beberapa saat, gagak itu pun pecah menjadi serpihan-serpihan kecil dan jiwanya berubah menjadi ikan laut dalam (sea raven).

Note:

Sea raven adalah ikan scorpaeniform dari keluarga Hemitripteridae. Ini jenis ikan laut dalam yang makan invertebrata kecil dan dapat ditemukan di Samudera Atlantik barat laut dan Pasifik uatra. Tubuhnya dilindungi duri-duri kecil. (Sumber: Wikipedia)



Cerita ini diterjemahkan dari "The Raven Who Wanted a Wife" di Eskimo Folk-Tales yang disunting oleh Knud Rasmussen (Gyldendal : 1921) dengan sejumlah modifikasi. Versi asli dalam bahasa Inggris dapat dibaca di Project Gutenberg.

This is my Eskimo Stories Project. I translate Eskimo Folk-Tales (Gyldendal : 1921) into Bahasa Indonesia to introduce Eskimo art and culture to Indonesian and Malay-spoken language readers. There will be more than 50 stories I will publish. If I have enough money, I plan to print them in a book format. You can support me by upvote and resteem this post. I receive any donation for this project. Read all stories in tag #eskimofolktales.


#blogiwankwriting #ksijakarta #jakarta #indonesia #steemitbudaya #steem #steemit #budaya #life #culture #writing #story #literature #literary #book #eskimo #inuit #alaska #polar


Recent Posts


I hope you like my work. Please upvote and resteem this post and follow @blogiwank if you support me.

Sort:  

You got a 6.82% upvote from @upmewhale courtesy of @batavia!

Earn 100% earning payout by delegating SP to @upmewhale. Visit http://www.upmewhale.com for details!

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 59889.02
ETH 2673.12
USDT 1.00
SBD 2.46