Cerita Tentang Steemit. Bagian Kelima: Awal Gabung Member ke-23 KSI Chapter Medan

Setelah ditawarkan untuk bergabung dengan Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Medan, tanpa pikir panjang saya pun mau. Bahkan sebelum diajak bergabung, saya sudah kepengen gabung disitu setelah membaca beberapa post Steemit dari si @auliausu. Pucuk dicinta ulam pun tiba.

Sebenarnya berat bagi saya untuk mention si @auliausu lagi dalam tulisan saya, tapi kenyataannya, sepak terjang saya di Steemit ini tak jauh-jauh dari si kawan ini. Saya dikatakan pengcangkol dollar sama bang @iqbalhood gara-gara beberapa postingan ada mention @auliausu. Bahkan tadi malam, saya kena pukul samping sama bang @jamanfahmi soal mention @auliausu. Orang-orang ini benar-benar jahat dan penuh dengan prasangka buruk terhadap saya. Padahal tak ada niatan untuk meraup keuntungan duniawi dengan mencantumkan @auliausu dalam tulisan saya :D

Oke, lanjut lagi. Bermodalkan nomor Whatsapp yang diminta. Saya pun akhirnya bergabung dalam KSI Chapter Medan. Saya pun masuk ke grup sambil malu-malu. Seperti anak sekolah yang baru naik jenjang, dari SMP ke SMA. Atau bisa dibilang kayak hari pertama MOS (Masa Orientasi Sekolah). Saya tepatnya menjadi anggota ke 23 dari KSI Chapter Medan.

Awal masuk grup Whatsapp KSI Chapter Medan, saya langsung mencoba mencari tahu apa dan siapa isi di dalam grup tersebut. Eh ternyata sudah ada sekitar empat orang yang saya kenal. Saya pun memperkenalkan diri saya disitu dan disambut ucapan selamat bergabung dari para sesepuh yang sudah lama bergabung sebelumnya. Karena masih malu-malu, pada saat itu saya lebih banyak membaca chit-chat antar anggota grup yang memang sudah lama bergabung.

Impresi awal saya ketika bergabung di KSI Chapter Medan, terlihat iklimnya lebih sopan dan hangat. Iklim damai di Steemit ternyata berlangsung juga di grup Whatsapp itu. Tidak seperti grup-grup Whatsapp yang lain, yang terlihat semak dan penuh hal-hal menjemukan. Di grup Whatsapp pada umumnya membagikan tulisan mentah-mentah dan link yang entah darimana-mana. Namun karena ini grup Whatsapp pengguna Steemit, cukup link Steemit saja yang dibagikan disini. Jadi tidak semak dan bisa langsung menilai, tulisan siapa saja yang hendak dibaca.

Ceritanya masih bersambung...

Untuk yang mau baca cerita sebelumnya:

• Bagian Pertama
• Bagian Kedua
• Bagian Ketiga
• Bagian Keempat