Cerita Tentang Steemit. Bagian Pertama: Takut, Waktu Dikasih Tahu Pertama Kali Soal Steemit.

in #steemit6 years ago (edited)

Cerita Tentang Steemit Bagian Pertama.jpg

Cerita bermula seperti ini. Jadi waktu itu saya berkunjung ke DILo (Digital Innovation Lounge) Medan, untuk menjemput sepatu bang Mohammad Iqbal (@iqbalhood) yang mau dibersihkan. Saya termasuk yang jarang main ke DILo, jadi kesana paling sesekali aja, kalau betul-betul ada urusan aja. Soalnya cita-cita saya soal startup masih tertutupi keputus-asaan :( . Jadi disana cerita-cerita lah entah apa aja sama bang Iqbal. Dari mulai perkembangan startup tentunya, lanjut ke sepatu, hingga bahas Aulia Rahman vs Muzammil Hasballah.

19990115_10212118471231401_6839003808468959150_n.jpg
Mohammad Iqbal (@iqbalhood)

Selang beberapa waktu berselang Aulia Rahman (@auliausu) pun datang. Dan pembahasan berlanjut soal eksplotasi kepada Al (panggilan Aulia Rahman), soal eksploitasinya gak bisa diceritakan disini :D . Pembahasan berganti lagi, kali ini Al bicara soal pencairan Bitcoin dengan bang Iqbal. Saya yang waktu ini jadi pendengar saja, sempat mikir "Gilak kali mainan orang ini bah, Bitcoin". Makin lama makin penasaran ya kan, jadi saya pun bertanya ke bang Iqbal "Abang mining ya?". Mining adalah istilah yang dipakai untuk mendapatkan Bitcoin dengan melakukan proses komputasi, lebih jelasnya nanti saya jelaskan di lain tulisan. "Intelligent mining" jawab bang Iqbal. Saya sendiri makin bingung, tapi saya gak begitu kepo. Jadi berlanjut lah pembahasan, saya ada sedikit dengar soal Utopian dan contribution. Tapi tak terlalu menghiraukan. Berlalu pembahasan, muncul lah wacana makan malam di warung Mie Aceh yang tak saya sebutkan namanya.

10682370_10203198889441289_1537609628166655872_o.jpg
Aulia Rahman (@auliausu)

Di parkiran, saat mau memasukkan sepatu bang Iqbal ke dalam jok motor. Al menawarkan soal bergabung dengan Steemit. Saya pun menanyakan soal bagaimana Steemit itu, tetapi gak terlalu fokus, karena udah lapar juga. Al cerita kalau Steemit kayak Block Chain gitu. Mendengar kata Block Chain, saya sendiri memang sangat berhati-hati soal itu. Sebagai orang yang mengenyam pendidikan dan berkiprah di dalam dunia teknologi informasi, saya tak menolak soal teknologi block chain. Bagi saya, tak mungkin orang teknologi menolak perkembangan teknologi.

Tapi, saya tahu bahwa hari ini hasil teknologi block chain dimanfaatkan dalam berspekulasi. Cryptocurrency yang beragam jenisnya dijadikan bahan berspekulasi, yang paling terasa adalah Bitcoin. Sehingga nilainya menjadi tak stabil, fluktuatif secara ekstrem. Mereka yang berspekulasi ini dinamakan spekulan. Saat nilai suatu cryptocurrency meninggi, mereka jual. Saat nilai suatu cryptocurrency menurun, mereka beli. Proses seperti ini dilakukan dalam waktu singkat. Hal ini yang saya takutkan.

Kenapa saya takut? Dalam Islam, agama saya. Spekulasi dinamakan Gharar. Dan itu diharamkan karena salah satu bentuk riba. Saya sendiri, karena 'bermanhaj salaf' tetapi moderat, sangat berhati-hati dan takut soal sesuatu yang bersinggungan dengan riba. Allah Subhanahu wa Ta'ala bilang di Al-Qur'an, "Perangi riba". Jika zinah saja dijauhi, riba lebih dari itu. Itulah impresi saya waktu pertama kali Al bilang Steemit ini adalah block chain. "Aku takut haram, Al" begitu jawaban saya. Al pun menjawab "setelah kupelajari, kayaknya enggak". Kemudian pembicaraan tertunda, Al menuju parkiran mengambil motornya untuk segera menuju warung Mie Aceh.

Ceritanya masih bersambung...

Sort:  

@anharismail
kwkwwkwkwkw ampon kali ah

senyummu om om banget @auliausu :D

Imbang muzammil dia nih

Bersambung bah... 😂

biar banyak bahan bang... :D

Seriessss.....

berantai, kayak pembunuhan. haha

wah dari cerita ini belum ketebak siapa yang jadi pembunuh di endingnya :D

Terima kasih bang @levycore sudah di upvote tulisan saya.

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63373.75
ETH 3170.63
USDT 1.00
SBD 3.88