Understanding Of Hadih Maja, Philosophy of Life of Aceh Community (Bilingual) Part 5; Work
source
Hadih Maja is not only synonymous with the proverbs as some laymen believe, for Hadih Maja also consists of the forms of rhymes, poems, proverbs, parables, and contempt (satire, banter and so on). All of these shapes affect the pronunciation pattern of maja. To to got a harmonious voice on every sentence, a hadih maja is very concerned about the pattern of poetry or rhyme.
From the language aspect, hadih maja has a specificity on diction and stalistic. Diction includes vocabulary, word position, suggestion power in words. Diction in a Hadih Maja also shows the origin of Hadih Maja's originated, because in Aceh itself there are several different languages, also the same language but with different dialect. While stalistic is a style of language that refers to a particular type of linguistic study technique when a language is used in the conversations in the community, such as language of sciens, rule, religion, dialogue, or literature, including dialeg in a language.
I suggest to read my past writing to better understand about Hadih Maja (https://steemit.com/philosophy/@lamkote/understanding-of-hadih-maja-philosophy-of-life-of-aceh-community-bilingual),
Hadih Maja in government (https://steemit.com/philosophy/@lamkote/understanding-of-hadih-maja-philosophy-of-life-of-aceh-community-bilingual-part-1-government),
Hadih Maja in relation to religion (https://steemit.com/philosophy/@lamkote/understanding-of-hadih-maja-philosophy-of-life-of-aceh-community-bilingual-part-2-religion)
Hadih Maja in Education (https://steemit.com/writing/@lamkote/understanding-of-hadih-maja-philosophy-of-life-of-aceh-community-bilingual-part-3-education)
Hadih Maja in Socio-Cultural (https://steemit.com/writing/@lamkote/understanding-of-hadih-maja-philosophy-of-life-of-aceh-community-bilingual-part-4-socio-cultural)
and on this occasion I would like to share a little about Hadih Maja that deals with daily work.
In the first session of my writing on Hadih Maja, there I have explained that Hadih Maja is one of Aceh's life philosophies that has been inseparable from various aspects of life, including aspects related to work or business, and very much Hadih Maja depicting or telling about this, so I'll decribed for you currently only a little part.
Here are some examples of work-oriented Hadih Maja;
Because the province of Aceh includes agrarian and fertile areas, it is generally the work of the people of Aceh in the past at most that is farming and gardening, like the Indonesia's people in past times generally.
The point is that the work should be done or done based on reasonable habits and appropriate skills.
Hadih Maja is explained that in human life should continue to try to improve. To abandon the old must be able to obtain a new, more perfect and more fulfilling.
Fraudsters are a lot of tricks and not afraid of anything, lazy many excuses for not working.
In this Hadih Maja it is explained that we should not despair of the sustenance. If there is any effort even the smallest, then surely there sustenance that we will get, regardless of the many or at least.
For the explanation of Hadih Maja who touches the work is enough for here, because if we talk about Hadih Maja actually need a lot of books to save the archive.
Thank you for following my posted to date and I hope for useful suggestions and criticism for the improvement quality of writing in the future.
source
Hadih Maja tidak hanya identik dengan peribahasa seperti diyakini sebagian orang awam selama ini, sebab Hadih Maja juga terdiri atas bentuk pantun, syair, pepatah, perumpamaan, dan pemeo (kalimat sindiran atau satir, olok-olok dan sebaginya). Semua bentuk tersebut mempengaruhi pola pengucapan hadih maja. Untuk melahirkan bunyi yang harmonis antarkata dan antarbaris, sebauh hadih maja sangat memperhatikan pola persajakan atau rima.
Dari aspek bahasanya, hadih maja memiliki kekhususan pada diksi dan stilistik. Diksi meliputi perbendaharaan kata, posisi kata, daya sugesti dalam kata-kata. Diksi dalam suatu Hadih Maja juga memperlihatkan asal-usul kawasan munculnya Hadih Maja tersebut, karena di Aceh sendiri terdapat beberapa bahasa yang berbeda, juga bahasa yang sama tapi dengan dialek yang berbeda. Sedangkan stalistik merupakan gaya bahasa yang merujuk kepada jenis teknik kajian linguistik tertentu pada saat suatu bahasa digunakan dalam ucapan masyarakat, seperti bahasa pengetahuan, peraturan, agama, dialog, atau sastra, termasuk dialeg dalam suatu
Untuk lebih memahami Hadih Maja, maka saya sarankan untuk membaca artikel saya yang telah lalu tentang Hadih Maja (https://steemit.com/philosophy/@lamkote/understanding-of-hadih-maja-philosophy-of-life-of-aceh-community-bilingual),
Hadih Maja in government (https://steemit.com/philosophy/@lamkote/understanding-of-hadih-maja-philosophy-of-life-of-aceh-community-bilingual-part-1-government),
Hadih Maja in relation to religion (https://steemit.com/philosophy/@lamkote/understanding-of-hadih-maja-philosophy-of-life-of-aceh-community-bilingual-part-2-religion)
Hadih Maja in Education (https://steemit.com/writing/@lamkote/understanding-of-hadih-maja-philosophy-of-life-of-aceh-community-bilingual-part-3-education)
Hadih Maja in Socio-Cultural (https://steemit.com/writing/@lamkote/understanding-of-hadih-maja-philosophy-of-life-of-aceh-community-bilingual-part-4-socio-cultural) dan pada kesempatan ini saya ingin berbagi sedikit tentang Hadih Maja yang berhubungan dengan pekerjaan kita sehari-hari.
Pada sesi pertama tulisan saya tentang Hadih Maja, disana sudah saya jelaskan bahwa Hadih Maja merupakan salah satu filosofi hidup bangsa Aceh yang telah menyatu dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek yang menyangkut dengan pekerjaan atau usaha, dan sangat banyak Hadih Maja yang menggambarkan atau menceritakan tentang hal ini, jadi yang akan saya sampaikan kali ini hanya sebagian kecil saja.
Berikut beberapa contoh Hadih Maja yang berorientasi terhadap pekerjaan;
Karena provinsi Aceh termasuk wilayah agraris dan daerah yang subur, maka umumnya pekerjaan orang Aceh pada zaman dulu paling banyak yaitu bertani dan berkebun, layaknya masyarakat nusantara pada zaman dahulu.
Disini dijelaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan menurut harus bersinergi dengan kebiasaan yang wajar sesuai keahlian masing-masing.
Dalam Hadih Maja ini menjelaskan bahwa dalam hidup manusia haruslah terus berusaha untuk lebih maju. Kalau meninggalkan sesuatu yang lama maka harus sanggup memperoleh yang baru yang lebih sempurna dan lebih memuaskan.
Penipu itu banyak sekali tipu muslihatnya dan tidak kuatir terhadap apapun, pemalas sangat banyak alasan untuk tidak bekerja.
Pada Hadih Maja ini dijelaskan bahwa kita tidak perlu kuatir tidak mendapatkan rezeki, selama kita mau berusaha walau sekecil apapun, maka kita akan mendapatkan hasil dari usaha kita, tidak perduli banyak ataupun sedikit.
Terima kasih sudah mengikuti postingan saya selama ini dan saya mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk penyempurnaan penulisan pada masa yang akan datang.
Peureulee keu meh moh meukawen dua
Peureulee keukaya tajak ceumatoek
Peureulee keu krek krok tameuniaga
Peureulee keu senang tapeugoet rumoeh
Peureulee keu meh moh meukawen dua
Peureulee keukaya tajak ceumatoek
Peureulee keu krek krok tameuniaga.
hahaha
lon tamah bacut.
paleh tukang geuboh seunipat, paleh ureung mukat geuboeh keunira.
Bek bacut, beu lee laju. Hek that ka ta aphai hadih maja.
Terima kasih untuk tambahan yang sangat berarti aduen @munawar87
Nyan yang mudah aduen..hehe
adak ubit, rayeuk faedah.. Adak phui ta kalon geuhon ta tijik
kreeuuhhh
hahahaha, wajar kreuh, malam jum'at nyo aduen. hahahahahaha
Paleh mie kurèng Jitunggèng kanot.
Kabeh ji lungkop peunajoh abua.
Bak meurak dicong bak murong di cot.
Nyoe ho ret neuposting rupanya...hahahahaah
bek that riyoh dan bek leupah gundah
ata abuwa keubah mantong lam leumari
thankyou narit ubee laot luwah
Kalheuh neulangkah bak blog lon yang tari..
hehehe.. Saleuem @rizal-sahabat