Indonesia Negara Import ? Ia Mulai dari Cangkul

Sekarang pemerintah Indonesia dibawah Kekuasaan Presiden Jokowi melalui berbagai Kementeriannya melakukan impor berbagai jenis barang dan jasa, mulai dari Cangkul, beras, Cabai, BBM, Garam, Tenaga Kerja, dan banyak lagi yang menarik untuk dicermati bersama. Setidaknya ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam kebijakan impor saat ini. Pertama, dari sisi jenis dan kualitas barang yang akan diimpor, yang merupakan jenis khusus. Artinya bukan barang tidak diproduksi didalam negeri yang saat ini sedang dibutuhkan. Kedua, momentum untuk melakukan impor barang tersebut. Ketiga, jumlah barang yang akan diimpor. Dan, yang terakhir adalah lembaga yang ditugasi untuk melakukan impor barang tersebut.

http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40792179

Kita bisa ambil contoh dari kasus impor garam, dalam hal ini banyak media menampilkan kelangkaan garam, mulai dar Nasional Kompas online (27/07/2017), detiksNews online (26/07/2017),Video Liputan6.com (26/07/2017), namun juga terdapat media yang bertanya, Seumur-umur baru kali ini garam langka, (Ekonomi online 28/07/2017), Lautnya luass, garamnya langka dan mahal, ini negara apa sih? (Nusantara online 26/07/2017), Begitu pula ada permintaan import (Kelangkaan garam, dinas kelautan Jateng menyarankan impor detikNews 26/07/2017, Mendag;Izin impor garam sudah keluar (Republika.com 27/07/2017). Pemerintah buka keran impor bahan baku garam konsumsi 75.000 ton. (m.bisnis.com dan finance.detik.com 28/07/2017). Dinamika langkanya garam seperti pintu terbuka untuk legalitas bahwa impor garam dibuka, politik ekonomi memang mempunya peran penting disini maannn....hehehehe
https://news.detik.com/kolom/d-3819360/perlukah-impor-beras-saat-ini

Timbul pertanyaan, Kemana suara para petani garam? Harusnya media juga harus adil dalam hal ini agar menayangkan hal demikian, apakah betul produksi garam yang gagal, atau seperti apa, kenapa bisa, kekurangan apa alat produksinya, kenapa nbaru sekarang? Sepertinya media juga memiliki opini yang senada dengan mayoritas informasi yang berkembang. Dan hasilnya izin impor keluar, di pada Negara konsumen dan lautnya besar, dan bahkan volume importnya dari kebijakan tersebut sangat besar....negeri yang ngeri guy...

https://www.merdeka.com/uang/pemerintah-indonesia-impor-cangkul-dari-china.html
Persoalan impor garam bukan hanaya sekarang, akan tetapi sudah terjadi saat masa Rezim SBY, yaitu bagaimana seoarang Fadel Muhammad Saat masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad sempat bertengkar dengan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, yang kini menjabat Menteri Pariwisata. Fadel ngotot dan meminta Beacukai agar menahan 29 ribu ton garam impor dari China untuk melindungi petani garam di Indonesia. Sementara Mari Elka Pangestu meminta agar garam impor senilai Rp 7 miliar tersebut dilepas ke pasar Indonesia, dan tidak terlepas dari hubungan dengan cina juga. Mungkin karena Fadel Muhammad masih ngotot dengan sikapnya yang pro-rakyat kecil maka ahirnya beliau dipecat jadi menteri oleh SBY. Padahal indonesia merupakan negara maritim tapi garam import, indonesia negara Agraris tapi berasnya import, Indonesia Penghasil Minyak Bumi dan gas tapi gasa dan minyak import, dan cangkul saja yang sejak dulu masayarat kita ahli dalam mengolah alat dari besi akan tetap juga import, mau jadi apa negara kita ini.
http://www.rmol.co/read/2011/10/19/43008/Fadel-Muhammad:-Saya-Dipecat-karena-Bela-Rakyat-Kecil-
Maka Jaman Now jangan coba memihak rakayat Kecil maka anda akan kehilangan jabatan, apalagi yang berkaitan dengan ekport-import maka siap-siap anda disingkirkan Rezim penguasa kalau sekarang ya Rezim Jokowi.
Semoga Tulisan ini tidak menjadi Finah. Wallahualam...