Visit Kepahiang (3) : Perkebunan Teh Kabawetan

in #busy6 years ago (edited)

IMG_20160325_100102.jpg

Sebuah prasasti cinta yang diukir sepasang insan kasmaran pada sebatang pohon di Perkebunan Teh Kabawetan.

Kabawetan adalah gabungan dari dua kata dari dua bahasa yang berbeda. Kaba adalah nama sebuah gunung berapi (aktif) yang sekarang berada di dalam wilayah Kabupaten Rejang Lebong, sedangkan wetan dari bahasa Jawa yang berarti Timur. Jadi, Kabawetan artinya sebuah wilayah yang berada di sebelah Timur Gunung Kaba.

IMG_20160325_102343.jpg
Perkebunan Teh Kabawetan dengan latar belakang Gunung Hitam

Perkebunan Teh Kabawetan, Kepahiang (Provinsi Bengkulu), pada awalnya dibangun oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, 1928. Sebuah rencana yang sangat tepat, karena dengan suhu pegunungan yang sejuk, Kabawetan sangat cocok untuk dijadikan perkebunan teh. Perluasan perkebunan dilakukan lagi pada 1930, di mana pengusaha-pengusaha Belanda berharap hasil panen perkebunan ini akan mampu memberikan keuntungan yang besar, setelah beberapa perkebunan kopi dan tembakau mereka bangkrut dilindas krisis ekonomi 1929. Menyusul kemudian pada 1935 didirikan sebuah pabrik pengolahan teh.

IMG_20160325_094938.jpg
Sisi lain Kabawetan, dengan latar depan persawahan milik masyarakat

Sebuah wilayah hutan di kaki Gunung Hitam yang sangat luas dibeli dari penguasa Marga Merigi. Hutan-hutan itu kemudian dibongkar, yang kemudian ditanami dengan teh, yang bibitnya didatangkan dari India dan juga dari Deli Sumatera Utara.

DSC00247.JPG

Saat ini, perkebunan itu luasnya hanya 10 ribu hektar. Di atas bekas lahan-lahan lain kini telah berdiri beberapa desa, yang pada awalnya pegawai atau buruh-buruh perkebunan itu sendiri. Saat masa Jepang, ketika perkebunan tidak berproduksi, bekas-bekas buruh itu menduduki lahan-lahan perkebunan, yang kemudian menjadi cikal bakal desa-desa di wilayah Kabawetan hari ini.

IMG_20160325_095531.jpg

Kabawetan sekarang menjadi salah satu destinasi andalan bagi industri pariwisata Kabupaten Kepahiang. Cukup mudah dijangkau. Dari pusat kota Kepahiang berjarak 7 km, kurang lebih 70 km dari ibukota Provinsi Bengkulu (jarak tambahan: 15 km dari Bandar Udara Fatmawati, Bengkulu). Pada 2017 lalu, Kabawetan menjadi salah satu sasaran peserta Program Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas)

Walau belum didukung dengan fasilitas yang memadai atau juga sarana wisata lainnya, namun Kabawetan selalu ramai dikunjungi, baik dari dalam Kepahiang sendiri, maupun dari daerah-daerah tetangga. Keramaian ini akan semakin memuncak padat pada hari-hari besar, terutama sekali pada liburan Lebaran dan Tahun Baru.

IMG_20160325_092943.jpg
Dua bocahku, Ezhie dan Rhey "memetik" teh.

Di lokasi perkebunan, selain pabrik, juga terdapat bangunan-bangunan tua, seperti rumah-rumah pegawai tinggi perkebunan, sebuah villa yang dulunya milik administratur dan rumah administratur. Bangunan-bangunan itu semuanya dalam kondisi terawat baik, karena pihak perusahaan masih memanfaatkannya. Selain itu juga, semua bangunan itu telah diregistrasi sebagai Cagar Budaya Kabupaten Kepahiang.

IMG_20160325_100018 copy.jpg

Kabawetan berlatarbelakangkan di Gunung Bungkuk, yang jauh berada di Kabupaten Bengkulu Tengah


All photos: privave collection
Taken by : Sony HDR CX405

entry for:
#juliank #travel #hiking #portrait #photography #sony

Baca Juga:

  1. Joan Of Arc: Ekspresi Kekagumanku (Expression For An Admiration)
  2. Literasi Folklor (Bagian I)
  3. Literasi Folklor (Bagian II)
  4. Literasi Folklor (Bagian III-Habis)
  5. Tradisi Membaca Orang-Orang Nusantara
  6. Mengenang Ketika Kota Kami Di-Make Over Kabut Asap
  7. Lela Rentaka Rejang
  8. Bertanya Tentang Kebudayaan Kepahiang
  9. Balada Pasung (Menuju Indonesia Bebas Pasung 2019)
Sort:  

Meskipun belum pernah ke kebun teh, saya setiap pagi minum teh😂

Aku sering melihat kebun teh, tapi justru aku lebih suka minum kopi... hahaha...

thanks for your vote...

kabawetan nan asri

latihan alam yuk di kabawetan

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.028
BTC 59928.39
ETH 2649.32
USDT 1.00
SBD 2.42