Telaga Biru Bintan - Kaki Lasak Goes to Batam Part 7 [Jelajah Silampung]

in #travel6 years ago (edited)

image

Happy Friday :)

Sebaik-baik hari adalah hari jum'at, demikianlah salah satu hadist (HR Muslim). Kalau kita baca, banyak loh keistimewaan hari Jum'at, salah satunya adalah dikabulkannya do'a - do'a kita. Yuk berdo'a semoga kita selalu sehat dan cukup rizki. Aamiin :)

Tentang Pulau Bintan

Negeri Segantang Lada, demikianlah julukan pulau Bintan. Julukan tersebut karena banyaknya pulau-pulau yang ada di sini. Dulu, saat masih masuk propinsi Riau, Bintan ini adalah kabupaten kepulauan Riau. Sejak pemekaran menjadi provinsi Kepulauan Riau (Kepri), namanya menjadi Kabupaten Bintan. Kepulauan Bintan ini sudah di kenal sejak zaman daluhu. Ada dua besar kerajaan Melayu, yaitu kerajaan Riau Lingga dan Kerajaan Melayu Riau. Kedua kerajaan tersebut akhirnya bersatu dan wilayahnya menyebar sampai ke Johor Malaysia, Malaka Malaysia, dan Singapura dan lainnya. Pusat kerajaan Melayu tersebut ada di pulau Penyengat.

Referensi

Lanjut ke kisah penjelajahan saya ke pulau Bintan, Kepri, setibanya kami di pelabuhan Tanjung Uban, kami telah booking mobil sebagai transportasi kami ke tempat-tempat wisata di Bintan. Kenapa sewa mobil? Yang pertama supaya hemat waktu dan yang kedua di Bintan ini transportasi kurang. Jadi akan lebih hemat jika kita ikut paket Travel. Sekalian berbagi rizki dan menghidupkan pekerja wisata di kota Bintan ini. Harga paket perorangnya 200K, dari pagi sampai sore, all include.

Telaga Biru Bintan

Setelah beramah tamah, kami langsung bergerak ke destinasi pertama, yaitu Telaga Biru. Lokasinya hanya 15 menit saja dari Tanjung Uban. Lokasi ini masih di kelola dengan sederhana oleh masyarakat setempat. Sesampainya kami di lokasi tampak banyak sekali wisatawan yang berasal dari Singapura.

image

Lokasi :
Jl. Raya Busung, Busung, Seri Kuala Lobam
Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau
Indonesia

Begitu kita masuk ke lokasi, langsung terhampar telaga yang berwarna biru. Ada beberpa tempat yang bisa kita singgahi yang umumnya sudah di buatkan jembatan dan tempat instagenic untuk berfoto. Warna birunya sangat cerah, apalagi saat itu matahari terik. Tiket ke lokasi ini masih murah, cukup membayar parkir saja. Kalau tidak salah motor 5K, mobil 10K (kami ikut paket include parkir dan tiket). Jika ingin masuk lokasi telaga untuk berfoto, perorangnya harus membayar 5K. Ada juga sewa perahu atau bebek-bebekan seharga 15K.

Asal muasal telaga ini adalah bekas galian tambang pasir Bauksit untuk di ekspor ke Singapura di tahun 1980 an. Karena operasinya di hentikan akhirnya lokasi ini terbengkalai. Lama kelamaan, cekungan tersebut terisi air dan menjadi telaga dan airnya berwarna biru. Jadilah sekarang menjadi tempat wisata. Kalau boleh berpendapat, lokasi ini bisa di tertibkan lagi. Kedai-kedai di benahi, termasuk spot-spot tempat instagenic untuk berfoto, supaya tidak terkesan kumuh dan sembrawut.

image

image

Cukup sampai di sini dulu ya, esok saya lanjutkan dengan wisata gurun pasirnya, masih di lokasi yang sama.

Sahabat Kaki Lasak, jangan ketinggalan untuk membaca catatan perjalanan Kaki Lasak Goes to Batam sebelumnya, pada link di bawah ini :)

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Kaki Lasak Goes to Batam Part 1
Kaki Lasak Goes to Batam Part 2
Kaki Lasak Goes to Batam Part 3
Kaki Lasak Goes to Batam Part 4
Kaki Lasak Goes to Batam Part 5
Kaki Lasak Goes to Batam Part 6

Banda Aceh, Jum'at 07 Desember 2018

"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"

Kaki Lasak : The Story, Travel, Photo & Food

image




Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak ucok silampung
Whatsapp +6282166076131

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.12
JST 0.030
BTC 61014.18
ETH 3412.53
USDT 1.00
SBD 2.52