INSTAGRAM LIFEHACKS : BENARKAH TIDAK BOLEH POSTING TERLALU SERING DI INSTAGRAM?

Pasti di antara kalian ada yang pernah dengar ini;

“Isi posting di Instagram-nya dikit aja, ga usah terlalu sering posting, nanti follower bosan loh, dan merasa di spam. Nanti mereka un-follow!”

Ngerasa ga mau kehilangan followers, aku yang tadinya rajin post seminggu rutin 3-4 kali, di luar sponsor post jadi jiper. Aku sempat memutuskan post hanya 1 bulan 2-3 kali, dengan catatan : post instagramnya harus bermutu dan bergizi tinggi!

Berhasil?

....

Ternyata tidak juga.

Tapi.. loh kok ada beberapa akun yang rajin posting, bahkan sehari bisa 5 sampai 20 kali, tapi justru peningkatan follower mereka sangat fantastis?

Akhirnya daku rajin info dan nemu deh postingan mastah yang sudah mencari dan menemukan satu studi dari Union Metrics! (Salim sama om Indra - makasih ya om, yang sudah menjawab kegelisahanku!)

Nah, menurut UM ini, terlalu sering posting dalam sehari tidak ada hubungannya dengan penurunan engagement.

Turunnya Engagement dan Follower justru terjadi saat akun Instagram tidak konsisten dalam memposting konten!

Seorang mastah (beneran ini mastah digital marketing expert) bernama Neil Patel, "Postinglah kontenmu dengan konstan dan konsisten!"

Yup, konsisten adalah kata kunci semua sosmed. Sosmed-mu adalah toko berjalanmu. Toko virtualmu. Jangan biarkan toko itu buka tutup seenaknya, apalagi kalo tutuuuup terus!

Nah, jadi kalau kita udah mulai dan fokus, apakah kita HARUS POSTING SETIAP SAAT - ga peduli isi konten tersebut?

Bukankah pembaca - penonton - audiens lebih suka jika melihat isi yang bermanfaat?

Baiklah... mari kita lihat lagi algoritma instagram sekaligus apa pendapat pakar.

1. SETIA PADA NIECHE DAN KONSISTEN - AKAN MENDEKATKAN DIRI KITA PADA AUDIENS

Di awal, semua influencer termyata memang harus memiliki target mengisi konten mereka.
Jadi, sambil berjalannya waktu, saya bisa menganalisa konten-konten seperti apa yang ‘ngena’ sama target audience.

Jangan khawatir jelek, ya karena pasti jelek!

Di awal, boleh dicek, instagram seorang influencer se-terkenal Anya Geraldine aja memiliki engagement yang rendah. Kecuali mereka hide dengan cara meng-arsipkan konten awalnya ya..

Based on experience inilah, akhirnya kita analisa kelemahan dan kekuatan konten kita. Oh, ternyata audiens saya lebih suka jika saya menggunakan caption yellow -mellow stabillow atau bahkan sebaliknya. Inspiring dan menghentak-hentak!

Jadi, kuantitas dulu, konsisten sehingga nanti bisa kita analisa dan dapat konten yang berkualitas!

1. JENIS KONTEN YANG EFEKTIF UNTUK DI INSTAGRAM ITU APA SAJA?

Instagram Algoritma akan melihat kecocokan antara akun kita dan audience, dan parameternya adalah engagement.

Engagement apa saja sih yang paling dinilai berharga oleh Instagram?

Untuk mengetahuinya, kamu cukup tekan tombol Insight pada salah satu postingan,

Parameter yang paling berharga di mata Instagram meliputi:

1. Like (Suka)
2. Comment (Komentar)
3. Share (Bagi)
4. Save (Simpan)

Nah untuk konten, ada 4 jenis konten yang paling diminati di instagram. Apa saja itu?
Tungguin yaa nanti aku post lagi lanjutannya