Mengapa Kita membiarkan tekanan terus bergejolak di dalam jiwa kita

Pixabay.com

Saya tidak dapat membantu anda menjadi produktif , saya benar-benar hanya menghabiskan hampir dua jam membaca dan menyegarkan pikiran sebelum saya dapat menulis, saya tidak dapat membantu anda menjadi produktif, jadi sungguh, apa yang saya ketahui! Saran apa pun yang bisa saya berikan kepada anda mungkin saat ini akan terlihat sangat kacau yang bahkan terlihat lebih buruk, jadi tidak perlu mendengarkan saya. Keep smile

Sore tadi, saya berada di alam terbuka untuk bermeditasi dan di 30 menit kemudian, masih tidak bisa bermeditasi dengan benar dan malah saya menonton berita tentang obsesi media sosial saat ini, kaki saya terasa tertidur, tetapi pikiran saya terjaga dan saya tidak menghilangkan semua beban yang ada.

Da saya mulai mencoba kembali untuk masuk ke rutinitas, bangun pada waktu yang sama setiap hari dan membuat sarapan saya yang membosankan, telur dadar dengan nasi guri yang mudah dan sourdough dan menciba tetap menulis pada waktu yang sama dan melakukan hal ini setiap hari sampai saya mati, rupanya? Saya benci rutinitas, saya benar-benar bosan, hampir semua tip produktivitas yang saya baca membosankan, menjadi produktif dengan rutinitas seperti cara hidup tampaknya sangat berat, saya adalah manusia, dan tentunya bukan robot!

Ironinya hari ini saya tidak tahu bagaimana menjadi sukses? Maksud saya, saya bahkan tidak tahu apa arti kesuksesan, apakah memiliki jutaan dolar? Apakah bisa sering mengambil liburan di tempat-tempat seperti Bali?Apakah berhasil mendapatkan ribuan pengikut di sosmed? Memiliki rumah yang besar? Mobil yang keras dan agresif dengan pintu yang terbuka dengan cara agar pintu mobil orang lain tidak terbuka? Siapa yang tau tentang hal ini beritahu karena saya benar-benar sudah nggak tau!

Kita semua ingin menjadi orang sukses, namun sebagian besar kesuksesan tampaknya seperti mimpi di siang bolong harapan yang kita semua kejar, mungkin apa yang tidak kita sadari adalah mimpi itu terus berada di dalam hati kita, terus-menerus di tekan kita begitu saja dan jauh dari jangkauan kita, sukses ada di luar sana, di suatu tempat, tidak jelas dan apakah benar dia sedang menunggu kita untuk menjadi cukup sempurna baru bisa mendapatkannya.

Sering kali mengejar kesuksesan terlihat seperti menghukum diri sendiri, seperti kita membiarkan diri kita begitu saja dan merasa sudah berhasil setelah kita menganggap hidup kita cukup baik, padahal semua itu tidak akan pernah terjadi karena kita mungkin memiliki perasaan takut dengan kepuasan yang sudah kita miliki namun kita mengatakan kita menginginkannya yang lebih.

Mungkin apa pun yang kita rasakan hari ini kecemasan atau stres apa pun itu yang muncul dalam diri kita adalah gejolak dari jiwa.

Mungkin apa pun yang pernah kita abaikan begitu lama memenuhi kita dengan gejala, keanehan, penyakit, seperti paranoid, frustasi dan berusaha agar didengar oleh orang lain.

Saya pikir kita semua ingin merasa hidup, merasa seperti kita datang ke sini ke dunia ini untuk suatu tujuan, bahwa hidup kita bukan sekadar pawai tanpa makna yang membimbing kita ke kuburan kita.

Namun, butuh waktu lama bagi sebagian dari kita untuk menemukan apa yang coba diceritakan kepada jiwa kita. Ini membutuhkan waktu. Kita harus membersihkan kekacauan, menemukan ruang dalam hidup kita untuk mendengarkan ide-ide luar biasa kita, mungkin inilah intinya hingga pada akhirnya ada ruang untuk didengarkan dan saat itulah kita mulai bersinar.