Blockchain: memverifikasi identitas, sumber dana, dan tujuan penggunaan dana dengan menyimpan data pelanggan pada buku besar anti-rusak

in #indonesia11 months ago

freelancer-3703388_640.jpg

Berikut beberapa cara blockchain dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan KYC/AML (Know Your Customers/Anti Money Laundering) pada pelanggan:

  • Verifikasi identitas: Blockchain dapat digunakan untuk memverifikasi identitas pelanggan dengan menyimpan dokumen identifikasi mereka di blockchain. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi hash untuk mengubah dokumen menjadi pengidentifikasi unik yang tidak dapat diubah.
  • Verifikasi sumber dana: Blockchain dapat digunakan untuk memverifikasi sumber dana dengan melacak pergerakan dana di blockchain. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan penjelajah blockchain untuk melihat riwayat transaksi alamat dompet.
  • Verifikasi tujuan penggunaan dana: Blockchain dapat digunakan untuk memverifikasi tujuan penggunaan dana dengan melacak pergerakan dana ke dan dari alamat dompet tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan penjelajah blockchain untuk melihat riwayat transaksi alamat dompet.

Selain itu, blockchain juga dapat digunakan untuk:

  • Mencegah penipuan: Blockchain dapat digunakan untuk mencegah penipuan dengan membuat catatan transaksi yang tahan terhadap kerusakan. Hal ini menyulitkan pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan, seperti pencucian uang atau pendanaan teroris.
  • Meningkatkan kepatuhan: Blockchain dapat membantu bisnis meningkatkan kepatuhan mereka terhadap peraturan KYC/AML dengan menyediakan cara yang aman dan transparan untuk menyimpan dan memverifikasi data pelanggan.
  • Mengurangi biaya: Blockchain dapat membantu bisnis mengurangi biaya kepatuhan KYC/AML dengan mengotomatisasi banyak proses manual yang terlibat.

Secara keseluruhan, blockchain mempunyai potensi untuk merevolusi cara pemeriksaan KYC/AML dilakukan. Dengan menyediakan cara yang aman, transparan, dan efisien untuk memverifikasi data pelanggan, blockchain dapat membantu bisnis untuk mematuhi peraturan dan mengurangi risiko penipuan.

Berikut adalah beberapa tantangan dalam menggunakan blockchain untuk pemeriksaan KYC/AML:

  • Privasi data: Blockchain adalah buku besar publik, yang berarti semua transaksi dapat dilihat oleh semua orang. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi data, karena pelanggan mungkin tidak ingin informasi pribadi mereka tersedia untuk umum.
  • Skalabilitas: Blockchain masih merupakan teknologi yang relatif baru, dan belum jelas bagaimana skalanya akan menangani volume transaksi yang diperlukan untuk pemeriksaan KYC/AML.
  • Biaya: Blockchain bisa menjadi teknologi yang mahal untuk diterapkan, terutama untuk usaha kecil.

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, potensi manfaat penggunaan blockchain untuk pemeriksaan KYC/AML sangatlah signifikan. Seiring dengan semakin matangnya teknologi dan biaya yang turun, kemungkinan besar blockchain akan menjadi solusi yang lebih banyak diadopsi untuk kepatuhan KYC/AML.

Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?

  • Follow akun Mpu.
  • Upvote dan resteem postingan Mpu.
  • Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.

Posting terkait: https://steemit.com/indonesia/@mpu.gandring/blockchain-dapat-digunakan-untuk-mencegah-pencucian-uang-dengan-membuatnya-lebih-sulit-untuk-mengaburkan-jejak-transaksi

Gambar dari: https://pixabay.com/id/illustrations/pekerja-lepas-dana-gaji-bohlam-ide-3703388/

Sort:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 67491.07
ETH 3345.66
USDT 1.00
SBD 2.72