Traditional Tools that Almost Extinct (Alat-alat Tradisional yang Hampir Punah)

in #indonesia7 years ago (edited)

BEFORE the presence of electricity and machinery, the people of Aceh are already familiar with the traditional tools. The tools are all manually processed themselves. But the more rapid the technology, the tools began to be abandoned society.

SEBELUM hadirnya listrik dan mesin, masyarakat Aceh sudah terbiasa dengan alat-alat tradisional. Alat-alat tersebut semua diolah sendiri secara manual tanpa melibatkan mesin. Namun semakin pesatnya teknologi, alat-alat itu mulai ditinggalkan masyarakat.

In this post I will describe at least three traditional tools that start to leave the community and its transition to the machine. These tools I found in Rumoh Aceh Museum located at Nyak Adam Kamil, Banda Aceh street.

Pada postingan kali ini saya akan memaparkan minimal tiga alat tradisional yang mulai tinggalkan masyarakat dan peralihannya ke mesin. Alat-alat tersebut saya temukan di Museum Rumoh Aceh yang terletak di Jalan Nyak Adam Kamil, Banda Aceh.

Incidentally last Saturday I feel saturated, it has become a habit I will visit the places of history, one of the Museum Rumoh Aceh. Read: Four things I do third bored.

Kebetulan hari Sabtu lalu saya merasa jenuh, sudah menjadi kebiasaan saya akan mengunjungi tempat-tempat yang bernilai sejarah, salah satunya Museum Rumoh Aceh. Baca: Empat hal yang saya lakukan ketika bosan.

In the place I found many traditional tools used by the people of Aceh in the past. However, I will briefly review three of them, namely; Amak, Geulungku and Beulangoeng Tanoh.

Di dalamnya saya menemukan banyak alat tradisional yang pernah digunakan masyarakat Aceh tempo dulu. Namun saya akan mengulas tiga saja secara singkat, yaitu; Amak, Geulungku dan Beulangoeng Tanoh.

  • Amak

1 copy.jpg

I'm sure, new generation do not know what kind of tool and when to use. The Acehnese usually say "Amak". The tool is made from old betel nut (Situek), wood and some strands of rattan. Then processed and sewn manually. Be as in the picture above.

Saya yakin, generasi zaman sekarang tidak tahu jenis alat ini dan kapan digunakan. Orang Aceh biasanya menyebutkannya “Amak”. Alat ini terbuat dari pelepah pinang (Situek) yang sudah tua, kayu dan beberapa helai rotan. Kemudian diolah dan dijahit secara manual. Jadilah seperti pada gambar di atas.

The traditional tool is usually used by ancient people to move the water from one place to another (semeuseut). The most commonly used when they are fishing at times, moats and small streams.

Alat tradisional ini biasanya digunakan oleh masyarakat zaman dulu untuk memindahkan air dari satu tempat ke tempat lainnya (semeuseut). Yang paling sering digunakan ketika mereka mencari ikan di kali, parit dan sunga-sungai kecil.

By using this tool dry faster, because the cargo can be more. But also depends on the size of the created amak. If you use an adult, it will be bigger.

Dengan menggunakan alat tersebut lebih cepat kering, karena muatannya bisa lebih banyak. Namun tergantung juga ukuran amak yang dibuat. Jika yang gunakan orang dewasa, akan dibuat lebih besar.

These tools have not been used since the bucket. Even to dry the times or ditches, now present a water pump machine that is more practical without bothering anymore. In calculating the hours, the air that has been dried is complete.

Alat-alat tersebut kini tak pernah digunakan lagi sejak hadirnya ember. Bahkan untuk mengeringkan kali atau parit, kini sudah hadir mesin pompa air yang lebih praktis tanpa perlu bersusah payah lagi. Dalam hitungan jam, air yang hendak dikeringkan sudah tuntas.

  • Geulungku (Coconut shaver)

2 copy.jpg

Geulungku is a trasional tool used for coconut shavings if you want to cook or make a cake. This tool is still used until now in gampong-gampong. This tool is made of wood and sharp eyes of iron that has been shaped like a saw blade.

Geulungku merupakan sebuah alat trasional yang digunakan untuk kukur kelapa ketika mau masak atau buat kue. Alat ini masih digunakan sampai sekarang di gampong-gampong. Alat ini dibuat dari kayu dan mata kukurnya dari besi yang sudah dibentuk runcing seperti mata gergaji.

When used, must be occupied so that the handle is not rocking. If only the one who wants to be measured must be cut first. But it must be done very carefully, if not can hurt the hand. The model can dismantle pairs, depending on the design made.

Saat digunakan, harus diduduki agar gagangnya tidak goyang. Sedangkan kelapa yang mau dikukur harus dibelah terlebih dahulu. Namun harus dilakukan dengan sangat hati-hati, jika tidak bisa melukai tangan. Modelnya bisa bongkar pasang, tergantung desain yang dibuat.

There are still there until now, but there is already a redesigner that is an electric shaving machine. This machine is used when heading, because the coconut is measured more. If it used to be able to see the mothers or coconut shaving girls together.

Walaupun masih ada sampai sekarang, namun sudah ada pengantinya yaitu mesin kukur elektrik. Mesin ini digunakan saat keunduri, karena kelapa yang dikukur jumlahnya lebih banyak. Kalau dulu ketika kenduri dapat kita lihat ibu-ibu atau anak gadis kukur kelapa bersama-sama.

  • Beulangoeng Tanoh

3 copy.jpg

Beulangong tanoh this function the same as pot and pot. The difference can not be from iron, slowly processed from clay. Once it is dried and burned to dry and sturdy. The aroma of cooking using this pot is different from the aluminum pot.

Beulangong tanoh ini fungsinya sama seperti panci dan belanga. Bedanya tidak terbuat dari besi, melainkan diolah dari tanah liat. Setelah itu dijemur dan dibakar hingga kering dan kokoh. Aroma masakan menggunakan belanga ini berbeda dengan panci alumunium.

Disadvantages of this tool easily break if falling, because the tebuar from the ground. So when stored must be very careful. So also for traders beulangong tanoeh around. It should be in a body that is full of straw.

Kekurangan dari alat ini mudah pecah jika jatuh, karena tebuar dari tanah. Maka ketika disimpan harus sangat hati-hati. Begitu juga bagi pedagang beulangong tanoeh keliling. Biasanya harus dimasukkan ke dalam raga yang di dalamnya dipenuhi jerami.

Beulangong is also often a victim when there is a family quarrel between husband and wife. Some people like anger breaking cooking utensils in the kitchen. That was one, will be more because it was destroyed to pieces. Please do not imitate.

Beulangong ini juga sering menjadi korban ketika ada percekcokan dalam rumah tangga antara suami dan istri. Apalagi ada tipe orang yang suka marah memecahkkan alat-alat masak di dapur. Yang tadinya berjumlah satu, akan menjadi lebih banyak karena sudah hancur berkeping-keping. Mohon jangan ditiru.

The transformation from beulangong is now ricecooker. The community is practical, just wash rice, plug into electricity just wait a few minutes is ripe, no need to be guarded wood burned and not smoky home.

Transformasi dari beulangong ini kini sudah ada ricecooker. Masyarakat sudah praktis, tinggal cuci beras, colok ke listrik tinggal tunggu beberapa menit sudah matang, tanpa perlu harus dijaga kayu yang dibakar dan tak berasap rumah.

There are three types of traditional tools used by Acehnese society, whether they are still used today, or that have become extinct in the development of the times.

Demikian tiga jenis alat tradisional yang pernah digunakan masyarkat Aceh, baik yang masih digunakan hingga sekarang, ataupun yang sudah punah ditelan perkembangan zaman.

hayat s.jpg

Baca Juga:

Sort:  

Di rumoh nek loen di Aceh Utara mantoeng na sebagian barang nyan, ka hana meulakek lee,,,, pue ta peulewat bak OLX ju??? hahaha

Hahahaa... Jeut, neutuleh bahwa nyan barang antik.... Neupelewat aju

Diseurapa lee nek loen enteuk,,,,,, hahaha

Memasak di beulangong tanoh dipercaya dapat membuat cita rasa masakan semakin lezat.

Meunan yg Asma teupeu sekilas

Iya Asma, sama seperti orang masak pakai arang dengan kompor gas juga beda kan..?

sudah di upvote yaa, upvote back terimakasih

hehehe.. thanks

sudah di upvote yaa, upvote back terimakasih

Sering dengar istilah amak, tapi baru tau begitu bentuknya. Biasa mamak sering bilang, 4 amak ibloe caplie, leh kepeu. Itu artinya banyak kali

Thank you for taking part in this months #culturevulture challenge. Good Luck.

Yo're welcome, i glad too can be part of it...

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 58194.53
ETH 2364.50
USDT 1.00
SBD 2.37