SUATU kehormatan bagi kami dari Banda Aceh mendapatkan undangan pertemuan perdana (meet up) Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Bireuen. Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu 11 Februari 2018 di Pantai Ujong Blang Bireuen tersebut dimulai pukul 13.30 Wib.

Foto @orcheva

Kami dari Banda Aceh berangkat sehari sebelum acara dimulai. Ada tiga mobil dari Kutaraja bertolak ke Kabupaten berjulukan kota juang tersebut. Dari tiga mobil tersebut salah satunya dari grup musik Aceh @apache13 yang juga steemian tergabung dalam KSI Chapter Banda Aceh.

Tak seperti biasanya, jika perjalanan normal dari Banda Aceh ke Bireuen hanya memakan waktu sekitar empat atau lima jam. Tapi kali ini sekitar tujuh jam lebih. Bukan karena mobilnya mogok, bukan pula karena mobil tua. Mobil yang kami gunakan jenis Innova Reborn keluaran terbaru. Alasan kami telat sampai ke Bireuen karena menikmati suasana kebersamaan dan santai.

Sebelum berangkat kami semua berkumpul di warung kopi Polem Lambhuk, sekitar pukul 16.30 Wib. Ada sekitar 16 orang. Selain mobil grup Apache13, mobil yang saya tumpangi disupiri Ketua KSI Banda Aceh @kemal13, di dalamnya ada @rismanrachman, @riodejaksiuroe, @rahmanovic, @awinyaksteemit dan @fararizky. Sedangkan satu mobil lagi disupiri @kmubaraq, ditemani @orcheva, @fahrijoely, @akbarrafs dan @silvira.

@akbarrafs dan @rahmanovic menunggu di Sigli karena searah perjalanan. Banyak canda tawa yang terjadi selama perjalanan. Saya perhatikan tidak ada obrolan serius. Begitulah cara kami menikmati suasana.

Ada beberapa momen yang kami nikmati selama perjalanan, termasuk wisata kuliner. Berikut momen yang sempat terekam oleh kamera Xiaomi mi4i saya.

• Ngopi di Horas Saree

Awalnya kami berangkat dari Polem sekitar pukul 16.30 Wib. Setelah sampai di Aneuk Galong, ternyata rombongan mobil @kmubaraq ada sesuatu yang tertinggal di bagasi motornya, terpaksa harus kembali ke Polem. Kami menunggu mereka di samping SPBU Aneuk Galong.

Tiga mobil sudah kembali berkumpul di Aneuk Galong. Kami konvoi di jalan. Kemal mengendarai paling cepat. Kami sudah sepakat untuk ngopi di Horas Saree dan shalat Magrib di sana. Selain banyak jenis minuman, juga di sana banyak makanan-makanan tradisional seperti ketela rebus, singkong, kacang, tapai dan beberapa jenis makanan khas lainnya.

• Makan Malam di Pesta Orang

Horas selesai. Rombongan siap lanjutkan perjalanan. Tapi tidak langsung ke Bireuen, kami harus singgah di Sigli, sebab harus menjemput @akbarrafs dan @rahmanovic. Tiba di sana sudah malam sekitar pukul 09.00 Wib.

Saya mencandai @rahmanovic untuk menyediakan makan malam di sana. Walaupun hanya bercanda, namun itu serius dipenuh. Rupanya di rumah saudaranya di gampong Blok Sawah baru saja dilaksanakan pesta perkawinan. Nah ke situlah kami diarahkan untuk makan malam. Gratis!!!!

• Boh Manok Weng (BMW)

Makan selesai, mobil siap tancapkan gas. Lagi-lagi, bukan langsung ke tujuan, sebab boh manok weng menanti. Kami berencana mau ke gampong Lameu.

Boh manok weng Lameu sudah terkenal sejak dulu sebelum konflik melanda Aceh. Menurut pengakuan pemiliknya, sudah lebih 18 tahun ia menjalankan usaha tersebut. Selain boh manok weng, ia juga menyedikan Leumang (ketan yang dibakar dalam bambu) dan durian.

Banyak tamu yang jauh yang bertandang ke sana. Padahal dari segi lokasi, lumayan jauh dari jalan Medan - Banda Aceh ada sekitar 7 Kilo Meter. Namun sampai di sana harus antre dan parkiran mobil berjejer di sana.

• Welcome Kota Juang

Foto @kemal13
Usai makan durian, lemang dan boh manok weng, baru kami berjalan menuju tujuan sesungguhnya yaitu Kota Juang Bireuen. Sekitar satu setengah jam dari Sigli, kami tiba di Bireuen. Tepat pukul 00.00 Wib, mobil kami sudah terparkir di depan Warung Kopi Black Star.

Di sana sudah menunggu steemian Bireuen. Yang saya kenal @bahagia-arbi, @razack-pulo dan @dokter-purnama dan beberapa teman lainnya. Selain steemian Bireuen, rupanya kurator @levycore dan @rastaufik10 juga sudah hadir di sana. Kami ngopi hingga pukul 02.00 wib pagi. Sebagian langsung pulang ke rumah @fahrijoely untuk tidur, yang kuat ada yang bergadang sampai pagi menanti acara pada siangnya.

Selesai di sini saja dulu, nanti dilanjutkan lagi....