#pehtem : Sebuah Ide Yang Menarik

in #indonesia6 years ago

Intro


Sebenarnya tulisan ini sudah saya persiapkan sejak dua hari lalu. Tetapi baru sempat saya unggah hari ini.

@cicisaja dan #pehtem


Pertama kali saya mengenal @cicisaja adalah beberapa hari sebelum bulan puasa kemarin. Waktu itu, beberapa saat setelah maghrib, saya membuka Telegram dan mendapat beberapa notifikasi di SteemAlert, termasuk salah satunya komentar beliau di salah satu artikel saya yang dibuatnya beberapa jam sebelumnya, mengajak saya berjumpa untuk ngopi di sebuah café di sekitaran pusat kota Lhokseumawe. Jujur, saya bingung juga, karena saya tidak mengenal beliau dan belum pernah berkomunikasi dalam bentuk apapun sebelum itu, termasuk saling komentar di Steemit. "Siapa ini, ya?" Batin saya saat itu. Dan saya jawab juga meskipun demikian.

Setelah selesai urusan saya dengan Telegram, utamanya SteemAlertBot, saya pun membuka Discord dan menerima beberapa pesan Direct Message (DM) salah satunya dari bruder @el-nailul yang mengabari bahwa beliau sedang di Kota Lhokseumawe, dan mengajak saya untuk bertemu di salah satu café. Pesan tersebut dikirim hampir bersamaan dengan dikirimkannya komentar @cicisaja tadi. "Ah!" pikir saya saat itu, "pasti ini dia yang mengenalkan saya ke @cicisaja." Dan iya, beliau lalu bercerita sedikit tentang @cicisaja sehingga saya mengenalinya sedikit.

Lalu saya mengunjungi blog @cicisaja. Kesan utama yang saya dapatkan di sana adalah bahwa beliau suka menulis artikel dalam bahasa Aceh. Katanya dalam sebuah komentar, "Kalau saya menulis dalam bahasa Aceh, salah satu sebabnya mungkin karena saya sedang rindu kampung." Boleh juga itu alasannya, mengingat beliau sudah sekian lama menetap di Pulau Jawa bersama suami beliau, @dipoabasch yang berasal dari sana. Halo bu @cicisaja. Berapa lama bu @cicisaja sudah tinggal di sana? Apa ada alasan lain kenapa menulis dalam bahasa Aceh? 😀

#pehtem, Arti, Dan Kontes Menulis


Nah. Makin menarik, beberapa hari lalu beliau mengunggah sebuah artikel tentang kontes menulis dalam bahasa Aceh, dengan tagar khusus #pehtem. Menarik juga untuk mengetahui apakah tagar #pehtem itu ide beliau atau beliau mengadaptasikannya dari yang lain. Semoga beliau mau mengelaborasikan di bilah komentar tentang asal muasal tagar #pehtem tersebut.


#pehtem, bagi para pembaca yang tidak paham, adalah bahasa Aceh, ya memang agak mirip-mirip bunyinya dengan kata bahasa Swedia, tapi percayalah, bukan! 😀 #pehtem adalah kata majemuk yang berasal dari dua kata:

  • pèh (e dibaca seperti pada kata bebek) [v] = pukul, memukul, hantam, menghantam, dan sejenisnya;
  • t'ém ( ' menandakan bunyi sengau, e dibaca seperti pada kata *komentar") [n] = 1) kaleng, atau wadah berbentuk kotak atau sebagainya yang terbuat dari logam tipis; 2) logam tipis;

Pèh t'ém, adalah ungkapan untuk menyebutkan gelagat "bikin gaduh", atau sorak sorai. Pèh t'ém bisa jadi untuk meramaikan sesuatu hal, ibarat tim sorak pada suatu event, atau bisa juga sebagai event itu sendiri. Ketika pèh t'ém adalah sebuah event mandiri, maka itu dimaksudkan sebagai sebuah upaya untuk bikin heboh, agar dikenali atau disadari eksistensinya, sehingga lebih ramai orang bisa terlibat atau setidaknya menjadi tahu tentang sesuatu.

Tetapi "pèh t'ém" memiliki konotasi yang bagi sebagian orang akan dicap negatif juga, yaitu sebagai sesuatu yang tidak serius, untuk lucu-lucuan saja, lelucon, dan sebagainya. Memangnya kenapa orang mau memukul-mukul kaleng kalau bukan kurang kerjaan? Hehe. Tetapi, menurut saya, bercanda pun harusnya serius. 😀

Terimakasih kepada siapa saya yang bersedia mengoreksi dan / atau menambal kekurangan jika merasa bahwa saya telah membuat kesalahan dan / atau kekurangan di dalam mengartikan istilah bahasa Aceh pèh t'ém tersebut.

Kembali ke bu @cicisaja dan kontes beliau, silahkan kunjungi tautan ini untuk mempelajarinya. Sebarkan juga berita tersebut kepada rekan-rekan Steemonian Anda yang lainnya, sehingga kontes pertama yang diprakarsai bu @cicisaja itu bisa sukses.

Terimakasih


Terimakasih telah singgah. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya, dan semoga mampu menyelamatkan puasanya.

Jangan sungkan mengomentari, dan saya TIDAK ANTI KOMENTAR PANJANG, ukuran bagi saya bukan hal utama, namun isinya lah yang penting. Tetapi jika itu layak dijadikan artikel, saran saya buat saja itu sebagai artikel Anda dan lekatkan tautannya di bilah komentar dan/atau mention saya di artikel tersebut (perhatikan untuk menulis nick dengan benar), ini tentu membawa manfaat lain kepada Anda pada gilirannya. Segala masukan akan menjadi pelajaran berharga bagi saya dan saya harap mampu menambah isi kepada cangkir saya.

The City of @neoxian
Slot Kosong.

situs web | Server Discord

From Indonesia With L💜VE


@aneukpineung78 | Telegram Saya

Sort:  

Awalnya saya punya teman yang suka bikin #pehtem di status fbnya, kawan lain kemudian membahasa Indonesia kan dgn istilah tempong kaleng. Seingat saya ini istilah lain Poh Cakra yang artinya berbual-bual, ngobrol ngalor ngidul dan biasanya makan waktu lama tentang berbagai macam hal yang seru, dari yang serius hingga olok2.

Saya teringat kawan itu dan selalu berpikir tentang perlunya satu tagar untuk mengakomodasi kebiasaan ngalor ngidul orang Aceh dan Indonesia. Maka sejak sekira bulan maret atau april, saya mulai menggunakan tagar itu, tidak tahu juga apakah ada orang lain yang memulai, tapi sempat saya lihat ada 2 postingan dari Idi Rayeuk, meski pun cerita yg ditulisnya dalam bhs indonesia sekitar seminggu setelah saya posting dgn tagar itu.

So, Saya pikir kenapa saya bikin tagar itu? Tentu saja supaya saya bisa membaca dgn mudah bbrp tulisan yg pernah saya buat untuk dipelajari gaya penulisannya. Lalu saya ajak suami saya untuk ikut posting dgn tagar itu, meskipun tulisannya berbahasa Indonesia. Saya suka istilah #pehtem, nothing but fun to do. Lalu kenapa saya nekad bikin kontes tematik? Semata untuk membaca dlm bahasa Aceh tentang pengalaman orang lain terkait istilah atau kejadian tertentu. Demikian.

Meski formatnya belum cukup bagus, saya hanya testing the water dulu. Saya ingin membaca artikel berbahasa Aceh lebih banyak, sebab selama ini saya hanya menemukan yg begitu dalam postingan @tuwanku-raja.

Saya baru mulai posting dalam bahasa Aceh sebulan terakhir, biasanya malah bahasa inggris 😂. Terima kasih @aneukpineung78, ini sangat membantu saya menyusun format yang lebih asyik dgn modal kecil yang saya punya.

Ah ya. Terimakasih untuk tambahan informasinya tentcng makna pèh t'ém. Dahsyat sekali ternyata. 😂 Tapi sepertinya "tempong kaleng" bukan terjemahan yang pas secara bahasa, tapi boleh lah, kenak di lidah. Yang penting fun. Haaha.

Menurut saya, Steemit adalah tentang bersenang-senang, jangan risau dengan modal kecil. 😀 Nanti gede juga lama-lama. Amin.

Lucu juga itu kontesnya cuma memiliki waktu berapa, 3 hari? Terus sekarang digeser tenggatnya menjadi sampai Kamis ini? Kenapa ngga Minggu sekalian?

Kelamaan, umur postingan awak udah 3 hari sodara... Lucu aja, penyelenggara udah abes masa tayang, orang baru ikut 😂😂😂🤣🤣, ntar episode berikutnya aja kita bikin tenggat 5 hari 😂

Ya gapapa. Artikel lain tetap bikin saja. Saya pikir minimal itu setiap kontes seminggu lah. 3 hari buat nyebarin berita, sisanya nunggu partisipan. Kalau cuman 3 hari, mepet sekali.

Hahahaha... Iya pulak, tapi setidaknya perlu sehari juga utk nemu pemenang yaa, ada kontes yg skrg cuma 5 hari kok, tapi udah terkenal siy, baru dibuka udah ada yg submit 😂

@rayfa barusan bikin kontes umurnya 3 hari, sedikitnya ada 11 kompetitor bertanding di sana. Hehe.

Selain peh tem juga ada istilah cang panah yang kurang lebih memiliki arti sama, uniknya kedua benda tersebut, tem = kaleng atau tong dan panah = nangka juga ada pepatahnya, tong kosong nyaring bunyinya dan siapa yang makan nangka siapa yang kena getahnya, tentu saja pepatah dalam bahasa dan istilah dalam bahasa aceh ini punya arti yang berbeda. Untuk bu @cicisaja semoga sukses bikin ramai Steemit dengan ide peh tem nya

Terima kasih, betul... Cincang nangka, poh cakra dan pehtem adalah istilah untuk kegiatan yang sama. Berbual-bual kalo istilah orang melayu. Ngalor ngidul kata orang jawa, Chit chat kata orang inggreh. Kadang gak ada "isi" tapi asyik untuk bersilaturrahmi.

Lon pue lon tuleh teuma...nyoe baru deuh lom bak steemit, baroe na deuh 5 menit, lheuh nyan ka layoeh aju paket data...ka hanjeut kerja lee...

Hahahaha.. Nteuk mantong, droun sumbang vote keu peserta, preih episode berikut jih, jok ide tema jeut chit. Nak hayeu sue tem watee ta peh!

Hahaaha .. Bang @el-nailul lawét nyo meunyo na deuh lam Discord pih cuman 5 minét. Nyan pih geuyak peugah, "brôk that koneksi", lheuh nyan 3 uro teuma barô geugisa lom, "hana can sagai interner". Haha. Nyo lông khém kön hana simpati. Haha. Bèk bungéh bang El.

Tambahan yang menarik sekali. Mungkin perlu juga kita biikin artikel-artikel demikian (khasanah budaya Aceh, utamanya bahasa) dan kita simpan di bawah tagar #pehtem, saya setuju curatornya bu @cicisaja. Haha.

saya malah mengusulkan @lamkote, @tuwanku-raja dan @apayek untuk urusan kurasi. soalnya saya kan juga anak baru dalam perkara ini.

Aha. Bagus juga musyawarah ya. 😸

Saya sendiri gak pengalaman mengkurasi dan jujur saja, waktu saya agak sempit karena saya punya pekerjaan tetap dan sampingan yang menguras waktu dan tenaga

lagee nyou hay abang, nteuk loen sedia keu drou neuh ringkasan yang jeut neu komen lagee nyou, hana payah duek trep that bak baca, lagee komen nyou mantong nteuk loen peugot. jadi tugaih droun hanya jok komen terhadap ringkasan nyan, jadi pendapat droun jeut ta kheun sebagai bentuk kurasi, cuma karena han neu tem jak vote tapi neu jok hadiah mantong, berarti nyan pih ka meumada.

pokok jih, bek abeih batere droun lah, tapi karena droun na kemampuan menilai peu keuh nyang dituleh nyan beutoi atawa meulanggeh, maka menurut loen, droun layak.

Jeut chit, kiban yang got hinan mantong

Saya suka bagaimana @cicisaja menjelaskan sesuatu menjadi begitu sederhana. Saya percaya kita punya hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadi tim yang solid. Hehe. Biar waktu yang menunjukkan.

Salam.

Frase yang sangat akrab ditelinga orang aceh. Sudah dimaknai dengan sangat benar dan tepat aduen @aneukpineung78.
Tapi alm. Tgk. Adnan PmToh membalikkan konotasi tersebut ke arah berguna.
Syair yang beliau kisahkan di beri label PmToh, bukan dari nama sebuah bus, tapi kebalikan dari kata poh tem yang bisa juga dinamai sama seperti pehtem.

Wah iya juga. Dan jujur, baru kali ini saya tahu makna PMToh beliau. Sekarang ada anak beliau yang meneruskannya ya, pernah masuk tivi juga.

Benar. Walau tak setenar beliau, tapi ada penerus yang terus mengidupkan seni PmToh almarhum

Itu swni tutur yang hanya dilakoni oleh almarhum dan anak beliau. Apa bang @lamkote tahu ada seni tutur serupa yang dilakoni orang lain?

Kurang tau, tapi di gayo ada juga seni tutur kata tapi saya gak tau namanya

Kamo yang Hana but
Cok plaken cilet bak pruet
Cok tapeh uet uet
Muka ka lagee boh kruet

Haha. Mantöng tingat neuh. Ata jameun. Aneuk miet lawét nyo sang hana tom di deungo léë. Awal nyo yang diteupue "Maju mundur syantik". Haha. Makasih beh.

Yes I was, and she's a good friend.

Thanks for dropping by, @tryskele.

It seems like it. You're very welcome.

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by aneukpineung78 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Ho teuh @aneukpineung78 👋👋

Ka ta top ya konteh episode phon, ka leuh loen transfer Ala kada sebagai apresiasi atas kesertaannya. Nyou ta pending episode kedua siat, akhir pekan banyak acara. Insya Allah, senin saya tayang pengumuman konteh. Terima kasih yaa atas dukungan promosinya

Selamat atas berakhirnya kontes pertama. Semoga ini akan menjadi awal bagi rangkaian kontes-kontes serupa di masa depan.

Dan minta maaf, saya tidak maksimal melakukan promosi, karena beberapa sebab, dan yamg paling utama adalah karena saya memang tidak familiar dengann komunitas yang menulis dalam bahasa Aceh. Dan saya pikir #pehtem bisa menjadi suatu awal yang menginisiasi hal seperti ini. Saya selalu mendukung hal ini, @cicisaja.

Terima kasih, saya sedang memikirkan format terbaik untuk meningkatkan jumlah partisipasinya, mungkin dengan bbrp tulisan dahulu. Terima kasih atas supportnya, setidaknya ada yang menilainya cukup menarik dan layak diteruskan.

Ah ya, saya baru saja lihat artikel mas @dipoabasch, bu @cicisaja memang a woman with some plans. Haha.

Tetap semangat. I'm always around. ^_-

aku mau gabung di liga itu, udah diojok sama 3 orang, nggak enak nolaknya.. hahaha

Ya, ikut aja. Lihat di postingan Madam @paulag.

ikut bak bang asher mantong, malas maen di tagar aceh dan indonesia sering-sering... hahahaha, awak punya tulisan uncathegorize meunan soalnya.

Thank you for this post @aneukpineung78! I think @cicisaja, @dipoabasch, and @el-nailul are all awesome :)

I found your post because @cicisaja featured you in a Pay it Forward contest :)

@lynncoyle1;

Thanks for dropping by, it means a lot.

Yes, they are all awesome, and nice people to have as friends.

And yes, this article was featured in an article of @cicisaja's for Pay It Forward contest, I'm planning on giving time studying this.

About this artivle, I think I should've written it in English.

Thanks again.

Thankfully Google translated it for me, but yes, if you join the contest, that would be best :)

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.19
JST 0.033
BTC 90237.77
ETH 3102.10
USDT 1.00
SBD 2.81