Every Article has a Reader (Bilingual)
There is a conversation among the Steemians in Aceh not to need to write good articles or make good photos right now. He said, no one had read the article in Steemit in the current situation. People just make posts, then vote on other people's posts. Loss makes quality content.
Such a view is certainly wrong. If it's just the origin in creating content, on any platform, we only prioritize short-term interests. There are many success stories on social media, reminding us that profit-seeking motivation alone does not make us get something we are really looking for. It's better to look for identity, develop passion on the platform, then the clash will follow.
In Steemit too. There have been many success stories and most have originated from hard work, even though many are successful because they are investors. However, especially for Indonesian Steemians, there are still very few investors in Steemit with limited capital.
Steemit is a blockchain-based platform that makes transactions in it stay "eternal". Whatever you write— ood or bad—will be remembered even after you are gone. So, first when the discussion in Steemit was going on fast, many reminded us to debate politely so that when we are old, we are not ashamed of children and grandchildren.
Likewise with whatever writing we write now. Maybe no one commented, but sure the reader must be there. If it's not there now, maybe that will come. In the past, under the post there was an eye icon that showed the number of Steemians who read, but now it no longer exists.
Each article will find readers. That's the law in the world of writing. So, try to produce good content on any platform, including in the Steemit.
*****
*INDONESIA*
Setiap Tulisan Ada Pembacanya
Ada sebuah percakapan di antara Steemians di Aceh untuk tidak perlu menulis artikel yang bagus atau membuat foto yang bagus sekarang ini. katanya, tidak ada yang membaca artikel di Steemit dalam situasi sekarang. Orang hanya membuat postingan, lalu memberikan suara pada postingan orang lain. Rugi membuat konten berkualitas.
Pandangan seperti itu tentu saja keliru. Kalau hanya asal saja dalam membuat konten, di platform mana pun, maka kita hanya mengutamakan kepentingan jangka pendek. Banyak kisah sukses di media sosial, mengingatkan agar motivasi mencari keuntungan semata tidak membuat kita mendapatkan sesuatu yang benar-benar kita cari. Lebih baik mencari jati diri, mengembangkan passion di platform, maka keuntungan akan mengikuti.
Di Steemit juga demikian. Sudah banyak cerita sukses dan sebagian besar berawal dari kerja keras, meski banyak juga yang sukses karena menjadi investor. Namun, khusus bagi Steemians Indonesia, masih sangat sedikit investor di Steemit dengan kapital yang juga terbatas.
Steemit adalah platform berbasis blockchain yang membuat transaksi di dalamnya akan tetap “abadi”. Apa pun yang Anda tulis—baik atau buruk—akan tetap dikenang bahkan setelah Anda tiada. Makanya, dulu ketika diskusi di Steemit berlangsung dengan kencang, banyak yang mengingatkan agar berdebat secara santun agar ketika kita tua nanti, kita tidak malu dengan anak dan cucu.
Demikian juga dengan tulisan apa pun yang kita tulis sekarang. Mungkin tidak ada yang berkomentar, tetapi yakinlah pembaca pasti ada. Kalau tidak ada sekarang, mungkin yang akan datang. Dulu, di bawah postingan ada ikon mata yang menunjukkan jumlah Steemians yang membaca, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi.
Setiap artikel akan menemukan pembacanya. Begitulah hukumnya dalam dunia tulis-menulis. Jadi, berusahalah menghasilkan konten yang baik di platform apa pun, termasuk Steemit.
*****
Benar bang.. Kita memang sebenarnya semua ingin yang terbaik.
Saya percaya tulisan yang kita tulis pasti ada pembaca, bahkan saya sering di protes kalau saya ketinggalan atau salah kata oleh pembaca. saya Setuju apa yang dikatakan Curator @aiqabrago salam KSI
Setujuuuu.. Setiap artikel pasti ada pembacanya. Lagian kalau seseorang hobinya menulis, ia pasti akan menulis dalam keadaan apapun.. Saya percaya demikian. Selamat malam, Bang @aiqabrago.. :)
Nice
Atas dasar alasan apapun, pemahaman yang dilontarkan semacam itu tetaplah salah. Pada dasarnya prinsip seperti itu hanya terletak pada orang-orang yang putus asa. Sangat sensasional dan inspiratif. Terimakasih bg @aiqabrago sangat bijak
Kadang saya takut menulis, Karena terkadang tulisan yang saya tuliskan ngaur,,, haha,, bereh bg Aiqa EE,, dengan rajin membacalah kita dapat menuangkannya dalam sebuah tulisan.
Congratulations @aiqabrago! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Click here to view your Board of Honor
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOPDo not miss the last post from @steemitboard:
Hello @aiqabrago, senang bertemu dengan anda lagi. saya telah membaca postingan yang anda tampilkan ini. dan saya sangat setuju dengan anda bahwa postingan yang kita tampilkan akan di kenang sampai kapanpun. postingan yang kita tampilkan pun menunjukkan jati diri kita.
dan saya juga sering mendengar hal ini dari teman-teman saya. bahkan mereka sama sekali tidak mau membuat postingan di karenakan harga sbd dan steem yang rendah. saya tidak setuju dengan hal seperti itu.
dan semoga stemian yang memiliki anggapan seperti itu membaca postingan yang abang tampilkan ini. sehingga bisa merubah anggapan mereka.
Postingan seperti ini harus dibaca oleh semua Steemian, agar kita tetap selalu konsisten dalam menulis dan menghadirkan konten yang bermanfaat. Tulisan bang @aiqabrago malam ini membuat saya semakin besemangat dalam menulis di Steemit, karena siapapun bisa sukses, motivasinya telah menambah lagi semangat saya, terimakasih bang @aiqabrago
@mukhtarilyas, sangat sangat setuju, demikianlah idealnya bang @aiqabrago. Salam sukses