SEC S16-W3: "Raising boys and girls"

Ilustration and editing by canva

Dalam konteks yang lebih luas setiap orang hendaknya menyadari bahwa, tidak ada satu kebahagiaan pun dalam sebuah keluarga tanpa kehadiran seorang anak, karena sebaik-sebaik anugerah dan Karunia Tuhan dalam sebuah keluarga adalah kehadiran seorang anak. Terlepas dari laki-laki atau perempuan, kita harus tetap mensyukurinya, Lalu sejauh mana peran kita sebagai orang tua dalam menjaga anugerah Tuhan tersebut? Adakah perbedaan pola asuh antara seorang anak laki-laki dan perempuan? Mari kita bahas

Hakikatnya beda orang pasti berbeda pula pendapat dan pemikiran. Dalam hal ini tidak ada seorang pun yang berhak membenarkan atau menyalahkan pendapat orang lain. Begitu pula ketika saya membangun sebuah opini tentang sikap dan pola asuh yang saya terapkan terhadap anak saya (baik laki-laki maupun perempuan) Namun hanya satu yang perlu kita ingat bahwa, mendidik dan membentuk karakteristik anak sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua

Sebelum lebih jauh seyogyanya kita harus menyadari bahwa, dalam konteks Agama, tak ada perbedaan apapun dalam memberikan pendidikan pada anak. Agama telah mengatur semuanya dengan sempurna bahwa setiap anak mendapat kewajiban yang sama dalam beberapa hal yang mendasar, seperti :

• Setiap anak wajib mendapat perlakuan yang sama dalam keluarga terutama dari orang tua. Tidak ada yang membedakan status mareka baik laki-laki maupun perempuan, kecuali dalam pembagian faraidh atau harta warisan, agama telah menetapkan bahwa, lebih besar laki-laki daripada perempuan yaitu 2 banding 1

• Sebagai seorang yang menganut agama islam, saya sangat meyakini bahwa, setiap anak harus diberlakukan setara dengan sesama saudaranya. Baik dalam Alquran dan Hadist telah diterangkan dengan sangat sempurna bahwa orang tua harus memberikan keadilan dan kesetaraan kepada keluarga dan anaknya

Ilustration and editing by canva

Sebagai orang tua kita harus mengetahui bahwa seorang anak sudah mendalami agama dengan baik atau belum, ketika seorang anak sudah paham dan mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang harus dilakukan dan yang tidak perlu dilakukan.

Pendidikan Agama merupakan salah satu faktor pengendalian terhadap tingkah laku anak-anak saat ini. Hal ini dapat dimengerti karena sejauh ini agama selalu mewarnai kehidupan dalam masyarakat luas dalam kesehariannya. Dengan kuatnya pemahaman agama akan menjadi pondasi yang kuat bagi mareka ketika sudah menginjak dewasa

Dari aspek lainnya Komunikasi verbal maupun non verbal sejauh ini terbukti sangat efektif kita terapkan bagi seorang anak, sehingga perkataan dan nasihat kita didengar dan disimpan dalam fikiran alam bawah sadar anak, sehingga akan selalu mareka ingat

Ilustration and editing by canva

Sangat penting bagi orang tua memberikan keadilan dan kenyamanan bagi anak-anaknya agar tidak timbul kecemburuan sosial dalam setiap perlakuan, sehingga si anak benar-benar merasa nyaman dibawah naungan keluarga. Jangan batasi ruang lingkup mareka, biarkan mareka berkembang dengan naluri dan moralitas yang diajarkan agama

Inilah asumsi yang dapat saya ulas dalam artikel singkat ini, penting diingat, bahwa metode apapun yang kita ajarkan pada anak, tapi jangan pernah keluar dari koridor yang ditetapkan oleh agama dan negara. Setiap keluarga tentu punya aturan dan metode sendiri dalam mendidik anaknya. Saya meyakini bahwa, orang tua manapun tak akan rela melihat sibuah hatinya merasa terasing dan dibedakan dalam aturan

Invite @myberling @mariami @sualeha