"Perlombaan Unik menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78"

Memasuki momentum hari kemerdekaan Republik Indonesia yang 78 adalah penantian panjang bagi segenap lapisan masyarakat Indonesia. Sempat terhalang oleh hadangan virus mematikan (corona) membuat masyarakat semakin rindu dan haus hiburan. Namun ketika kita terlepas dari jeratan belenggu, semua terasa senang, bahagia dan mardeka. Kerinduan masyarakat akan hiburan dan kebebasan tak ubahnya kerinduan seorang anak akan orang tua. Haus kasih sayang dan cinta kasih. Banyak harapan yang tersirat maupun tersurat ketika perayaan kemardekaan kali ini bisa dirayakan segenap lapisan masyarakat. Namun, apakah kita sudah merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya? Menyikapi segala persoalan yang menimpa kita saat ini, baik dalam kapasitas pribadi maupun tidak, terlepas dari kita sadari atau tidak, kita belum juga merasakan hakekat kamardekaan yang sesungguhnya. Segala bentuk carut-marut persoalan masih saja mendera negri ini, negeri yang konon berperadaban dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Semua aspek sosial budaya dan sisi ekonomi belum beranjak dari taraf memprihatinkan. Terlepas dari semua itu, kita sebagai lapisan masyarakat terbawah, tetap berharap agar seburuk apapun keadaan yang menimpa negeri kita saat ini, senantiasa tetap dalam kapasitas seorang muslim yang senantiasa tetap bersabar dalam berbagai cobaan dan selalu bersyukur atas Nikmat sekecil apapun, karena itulah ciri muslim sejati yang mardeka dari segalanya

Sehubungan dengan kontest yang digagas mr @ridwant di komunitas "Steem Indonesia" Saya tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam kontest yang menurut saya cukup briliant ini. Apalagi dengan tema tentang perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78

Karena tenggat waktu kontest yang sudah memasuki hari terakhir, saya akan membagikan salah satu kegiatan unik yang sudah dilakukan sejak tahun 1980, yaitu tradisi panjat pinang sebagai salah satu tradisi yang identik dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI yang selalu kita peringati

Dengan alasan himpitan ekonomi, beberapa kecamatan dalam kabupaten terpaksa meniadakan acara puncak perayaan HUT Kemardekaan kali ini, sehingga membuat masyarakat kocar-kacir mencari alternatif lain untuk mendapatkan hiburan buat anaknya. Berbeda dengan beberapa wilayah yang mendapat suntikan dana APBD dan APBA, mareka dapat dengan bebas dan leluasa menyelenggarakan berbagai acara dan tradisi unik dalam menyambut perayaan

Dalam mensiasati hal ini, beberapa pemilik toko yang berjualan di pinggiran jalan negara berinisiatif untuk mengadakan salah satu perlombaan yang paling merakyat, yaitu lomba panjat pinang yang diadakan persis di tepi jalan negara. Acara yang terlaksana atas kerjasama beberapa pemilik toko ini terbilang sukses dalam menyedot penonton, baik masyarakat setempat maupun yang sedang melintas di tempat tersebut

Panjat pinang selalu diidentikkan dengan perayaan Hut Kemardekaan yang sangat merakyat. Kegiatan ini, konon sudah dimulai sejak tahun 1980. Meskipun begitu menurut rakyat Indonesia lomba panjat pinang memberikan makna positif untuk kita semua yaitu mengajarkan semangat pantang menyerah, kerja sama, dan tolong menolong satu sama lain. Tak heran jika perlombaan panjat pinang masih menjadi pilihan untuk menyemarakkan perayaan kemerdekaan Indonesia di kota-kota besar maupun hampir di seluruh pelosok desa

Hampir di setiap perhelatannya, panjat pinang selalu menjadi tontonan yang meriah, menghibur dan sensasional. Saya melihat segenap lapisan masyarakat sangat menikmati tradisi tahunan ini, tak peduli panas menyengat, kemacetan, tawa dan tangis bocah kecil sorak-sorak dan tepuk tangan yang gemuruh semua bercampur aduk disini. Mareka tak peduli semua itu. Bagi masyarakat kecil barangkali inilah hari bahagia, melepas segala kepenatan dalam rumah tangga dan melepas segala beban yang mareka sandang sebagai masyarakat kecil

Terkait hal ini, saya teringat petuah sakti pidato Bung Karno yang dapat memicu revolusi mental bagi pemuda? “Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Kalimat keramat sakti itu seharusnya sudah cukup untuk memotivasi kita masyarakat Indonesia agar menjadi manusia yang produktif, berpikir dan bekerja sepenuh hati

Bung Karno sedikit banyak mengingatkan rakyat Indonesia untuk tidak malas. Petuah bijak seorang proklamator indonesia ini begitu dikenal dan melekat disetiap relung hati. Isyarat ini begitu nyata kita saksikan manakala seluruh rakyat indonesia waktu itu begitu semarak dalam melawan penjajah

Intinya adalah, BERPIKIR, BERBICARA dan BERGERAK. Inilah petuah bijak yang patut kita teladani di era modernisasi sa'at ini