[2021 : 27] MOVIE TALK : KALASHNIKOV AK47 (2020) [eng] / TENTANG FILEM KALASHNIKOV AK47 (2020) [ina]

in LifeStyle3 years ago (edited)

English

Poster from imdb.

1. Plot



Mikhail Kalashnikov, also known as Misha, has had a hobby of creating tools since he was a child. But he never had the confidence strong enough to talk about it with the people around him, even to his own parents little Misha was secretive about this.


Mikhail Timofeyevich Kalashnikov was born in Kurya, Altai Krai, Russia on November 10, 1919. During World War II he served his country as a tank driver. During an attack of Nazi German soldiers in 1941, Misha was injured and had to be treated. While recovering from fainting for a while he couldn't use his left hand. During this time he witnessed the failure of the Russian army machine guns and the superiority of the German Nazi machine guns. He felt that one of the keys to counterbalancing the strength of Nazi Germany's soldiers was to improve the performance of Russian army machine guns.


On the train ride to his hometown, he decided to change course and postponed his return. He stopped at a military factory and contacted the leadership there and tried to convince him that he had the idea of ​​an automatic assault rifle that was superior to what was then used as the standard weapon of the Russian army. After failing to convince the head of the factory, fate brought him together with a Regional Commander whom he managed to convince and gave him a recommendation. Armed with these recommendations, he was given a table at a corner of the factory with the standard equipment he needed.


He did not get any help from anyone because everyone else was busy with their work. But soon some employees offered to help him, "After working hours," they said. After some time planning and working on his concept, Misha and his friends came out with an assault rifle.


Misha then brought the rifle to meet the Deputy Military Commissioner to show his work. But he was instead arrested and locked up by guards at the army headquarters for carrying illegal weapons. After Lt. Col. Basarov the Deputy returned from his duty shortly thereafter, he took Misha's weapon for testing and he and several of the examiners were impressed.


At that time, the Soviet Union was holding a series of competitions for firearm designers. And there were many participants who competed. Misha is believed to have a big chance to represent his territory, with several corrective messages from Lieutenant Colonel Basarov, including improving accuracy.

Misha was of course pleased, as well as surprised, that things had turned out so we. "I thought I was going to jail," he told Basarov.


Basarov then arranged a meeting between Misha and the regional commander-in-chief who, after trying out his weapon, was very pleased and gave full recommendations that Misha participate as the representative of the state of Turkmenistan in the firearms engineering competition.


Armed with this recommendation, he went to Moscow. The year was 1943. There he was then given a workroom where he formulated improvisations for his weapons. A woman was assigned to him, a widow named Ekaterina Moiseeva, who later became his wife.



Misha has to compete with several weapon designers, some of whom are famous names in the world. The road was not so smooth for him. He didn't win the competition. Misha had lost confidence and asked to return to the front door again as a soldier, but even to that he was not recommended by military doctor because of the injury to his left arm from the battle on 1941. He was getting desperate. But the support from his wife and friends and even his superiors who trusted him continued to strengthen him.


Until the Second World War ended. Misha's weapon designs have not won any competitions and have not yet mass-produced and officially manufactured. But he did not stop perfecting his creation, a formidable weapon that was always playing in his mind. He continued working on perfecting his weapon designs and continuing to participate in competitions until on 1947, a senior weapons designer decided to withdraw from the competition after having the opportunity to see Misha's craft, saying, "My weapon is nothing compare to this gun." The final design from Misha won the competition that year, and the model was later named AK47.

2. My Opinion



I think, cinematographically, the film is just ordinary. In terms of theme, I will only recommend this film for biographical genre film enthusiasts. There is no childhood drama or overly romantic romance, all flattering with a few flashbacks depicting Misha's childhood when he was alone making toy guns and always hiding them if his parents or siblings or friends came nearby him. And throughout the film several times depicted to us about Misha's longing for his family through his narrative.

Thanks For Stopping By.

Reading Suggestion

My 5 Latest Articles (Newest on Topmost)

ThumbnailTitleDate
[2021:26]PHOTOS FROM THE MARKET (eng) / FOTO-FOTO DARI PASAR (ina)20210219
[2021:25] THIS TIME TO THE SUN (eng) / KALI INI TIDAK KE BULAN LAGI, TAPI KE MATAHARI (ina)20210219
[2021:24] PICTURES FROM THE GBK MAIN STADIUM (eng) / FOTO-FOTO DARI SUGBK (ina)20210218
TUTORIAL : HOW I DRAW MY EDITORIAL PICTURES (eng) / BEGINI CARAKU MEMBUAT GAMBAR PENGANTAR ARTIKEL (ina)20210211
[2021:22] ONCE UPON A TIME AT MALIOBORO STREET (eng) / DATANG KE KOTAMU (ina)20210209

Bahasa Indonesia

Poster dari imdb.

1. Plot



Mikhail Kalashnikov atau dipanggil dengan nama Misha, telah memiliki hobi untuk menciptakan alat-alat sejak dia masih kanak-kanak. Tetapi dia tidak pernah memiliki kepercayaan diri yang cukup kuat untuk membicarakan hal itu dengan orang-orang di sekelilingnya, bahkan kepada orang tuanya sendiri pun Misha kecil tertutup mengenai hal ini.


Mikhail Timofeyevich Kalashnikov lahir di Kurya, Altai Krai, Russia pada tanggal 10 November 1919. Pada saat Perang Dunia ke II dia melayani negaranya sebagai pengemudi mobil lapis baja. Dalam sebuah serbuan tentara Nazi Jerman pada tahun 1941, Misha mengalami cedera dan harus dirawat. Di saat pulih dari pingsannya untuk sementara waktu dia tidak bisa mempergunakan tangan kirinya. Di saat ini dia menyaksikan kegagalan senapan mesin yang dipakai oleh tentara Rusia dan keunggulan senapan mesin Nazi Jerman. Dia merasa, salah satu kunci untuk mengimbangi kekuatan prajurit Nazi Jerman adalah dengan memperbaiki performa senapan mesin tentara Rusia.


Dalam perjalanan dengan kereta api menuju kampung halamannya, dia memutuskan untuk merubah haluan dan menunda kepulangannya. Dia singgah di sebuah pabrik militer dan menghubungi pimpinan di sana lalu mencoba meykinkannya bahwa dia memiliki ide senapan serbu otomatis yang lebih unggul dari apa yang saat itu dipergunakan sebagai senjata standar tentara Rusia. Setelah gagal meyakinkan kepala pabrik, nasib mempertemukannya dengan seorang Komanda Wilayah yang berhasil diyakinkannya dan memberikannya rekomendasi. Berbekal rekomendasi tersebut, dia mendapatkan sebuah meja di sebuah sudut dan peralatan-peralatan standar yang dibutuhkannya.


Dia tidak mendapatkan bantuan tenaga dari seorang pun karena semua orang lain sudah sibuk dengan kerjaan mereka masing-masing. Namun tidak lama kemudian beberapa orang pekerja menawarkan bantuan kepadanya, "Selepas jam kerja," kata mereka. Setelah beberapa lama merancang dan mengerjakan konsepnya, Misha dan kawan-kawannya keluar dengan sebuah senapan serbu.


Misha kemudian membawa senapan rancangannya itu dan mencoba menemui Deputi Komisioner Militer untuk menunjukkan hasil kerjanya itu. Tetapi dia malah ditangkap dan dikurung oleh para penjaga di markas tentara tersebut karena membawa senjata ilegal. Setelah Letkol Basarov sang Deputi kembali dari tugasnya tidak lama kemudian, dia membawa senjata bikinan Misha itu untuk diuji dan dia beserta beberapa penguji merasa terkesan.


Pada saat itu, Uni Soviyet sedang mengadakan serangkaian kompetisi bagi desainer senjata api. Dan ada tidak sedikit peserta yang ikut berkompetisi. Misha dipercaya punya kans besar untuk ikut mewakili wilayahnya, dengan beberapa pesan perbaikan dari Letkol Basarov, termasuk memperbaiki akurasi.

Misha tentu saja senang, selain juga terkejut, bahwa ternyata keadaan berubah menjadi begitu baik bagi dirinya. "Tadinya aku pikir aku akan dipenjara," katanya kepada Basarov.


Basarov kemudian mengatur pertemuan antara Misha dengan Jenderal panglima wilayah yang setelah mencoba senjata bikinannya merasa sangat senang dan memberikan rekomendasi penuh agar Misha ikut sebagai wakil dari negara bagian Turkmenistan dalam perlombaan desiner senjata api.


Berbekal rekomendasi itu dia berangat ke Moskow. Saat itu tahun 1943. Di sana dia kemudian diberikan sebuah ruang kerja di mana dia merumuskan improvisasi bagi senjatanya. Seorang perempuan diperbantukan kepadanya, seorang janda bernama Ekaterina Moiseeva, yang nanti menjadi istrinya.

Misha harus berkompetisi dengan beberapa desainer senjata yang beberapa dari mereka adalah nama-nama yang sudah tenar dalam dunia tersebut. Jalan tidak begitu mulus baginya. Dia tidak memenangkan kompetisi. Misha sempat kehilangan kepercayaan diri dan meminta untuk kembali ke gais depan kembali sebagai prajurit, tetapi bahkan ke sana pun dia tidak direkomendasikan oleh dokter militer sebab cedera di lengan kirinya. Dia semakin putus asa. Tetapi dukungan dari istri dan teman-temannya bahkan atasannya yang percaya padanya terus menguatkannya.


Sampai Perang Dunia Ke Dua berakhir. Senjata desain Misha belum memenangkan satu pun kompetisi dan belum diproduksi di pabrik secara masal dan resmi. Namun dia tidak berhenti menyempurnakan pengkreasiannya itu, sebuah senjata yang hebat yang selalu bermain dalam pikirannya. Sampai dia terus bekerja menyempurnakan desain senjatanya dan terus ikut dalam kompetisi-kompetisi sampai pada tahun 1947, seorang desainer senjata senior memutuskan untuk menarik diri dari kompetisi setelah berkesempatan melihat senjata bikinan Misha, katanya, "Senjataku tidak ada apa-apanya dengan senjata ini." Rancangan terakhir dari Misha ini memenangkan kompetisi pada tahun itu, dan kemudian model tersebut diberi nama AK47.

2. Pendapatku



Menurutku secara sinematografis, filemnya biasa saja. Dari segi tema, filem ini hanya akan aku rekomendasikan bagi peminat filem genre biografi. Tidak ada drama masa kecil atau romantisme percintaan yang berlebihan, semua datar saja dengan penekanan pada beberapa kilas balik yang menggambarkan masa kecil Misha saat dia dalam kesendiriannya membuat senjata mainan dan selalu menyembunyikannya jika orang tua atau saudara-saudara atau teman-temannya datang mencarinya. Dan sepanjang filem beberapa kali digambarkan kepada kita kerinduan Misha akan keluarganya melalui narasinya.

Saran Bacaan

My 5 Postingan Terakhir (Terbaru Paling Atas)

ThumbnailJudulTanggal
thumbnail[2021:26]PHOTOS FROM THE MARKET (eng) / FOTO-FOTO DARI PASAR (ina)20210219
[2021:25] THIS TIME TO THE SUN (eng) / KALI INI TIDAK KE BULAN LAGI, TAPI KE MATAHARI (ina)20210219
[2021:24] PICTURES FROM THE GBK MAIN STADIUM (eng) / FOTO-FOTO DARI SUGBK (ina)20210218
TUTORIAL : HOW I DRAW MY EDITORIAL PICTURES (eng) / BEGINI CARAKU MEMBUAT GAMBAR PENGANTAR ARTIKEL (ina)20210211
[2021:22] ONCE UPON A TIME AT MALIOBORO STREET (eng) / DATANG KE KOTAMU (ina)20210209

Orang Indonesia

Thanks for stopping by.

Sort:  

This post was resteemed by @steemvote and received a 3.74% Upvote. Send 0.5 SBD or STEEM to @steemvote

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 64724.35
ETH 3436.21
USDT 1.00
SBD 2.55