Hujan Deras di Bulan September, Banjir Datang Lagi Untuk ke Sekian Kalinya | 5 September 2023

Bagaimana kabar dan situasi hari ini? Sudah lama tidak bersua Apakah semuanya berjalan baik? Hari ini adalah hari yang kurang indah bagi saya. Mungkin untuk pertama kalinya saya menceritakan tentang hari ini kepada sobat sTeeMians. Berbeda dengan hari biasanya yang keadaannya mendukung untuk melakukan apapun, hari ini banjir datang lagi. Efek hujan yang deras dengan intensitas tinggi membuat debit air semakin tinggi dan mengakibatkan banjir.

Sebenarnya saya tidak merasa banjir itu hal yang baru di rumah saya, karena memang sesering itu. Kalau saya buat cerita dalam novel, pasti penuh ratusan halaman. Bahkan pernah di tahun 2020, saya masih semester pertama kuliah, banjirnya 3 hari 3 malam. Banjirnya datang dan pergi, sudah surut, kami bersihkan, dan datang lagi. Hujan juga menjadi faktor utama saat itu, lampunya terpaksa dipadamkan PLN, jaringan internet tidak usah ditanya, memang tidak ada.

Sudah dari semalam mendapat kabar dari grup WhatsApp jikalau air di waduk semakin meluap, kami diharapkan untuk waspada. Daerah pirak yang rendah membuat air dengan mudahnya menetap disini, saya yang tinggal di Desa Ceubrek Pirak yang merupakan salah satu desa di pirak menjadi korban. Tapi debit air disini tidak setinggi daerah Alue Tho, Lawang Pirak dan Siren Pirak, yang daerah-daerah ini berada lebih dekat dengan sungai.

Pagi sekitaran jam 6, halaman rumah sudah dipenuhi dengan banjir. Saya membantu Ibu saya cuci piring agar piringnya tidak mengapung di air, selanjutnya memindahkan perlatan ke tempat yang tinggi, seperti sepatu juga segera dipindahkan. Ayah saya langsung mengeluarkan sepeda motor dari dalam rumah, rumah saya yang tidak sejajar dengan jalan menjadikan jalan sebagai opsi utama, jika sudah menyentuh jalan, sepeda motor akan ditempat di toko orang yang tutup yang tempat tersebut lumayan tinggi dan sepanjang sejarah belum pernah banjir menyentuh tempat tersebut.

Sekitaran jam 7 pagi, banjirnya sudah masuk ke dalam rumah. Kasur yang semula belum dinaikkan, bergegas dinaikkan dengan bantuan Adik Ibu saya, kami bertiga menumpukan kasur di atas kayu yang diberdirikan. Tabung gas juga harus dilepas demi keamanan, terpaksa kami tidak bisa memasak makanan di rumah hari ini.

Keramik sengaja dijadikan untuk lantai di tahun 2019 agar saat banjir mudah membersihkannya. Namun lambat laun, keramik sudah mulai hancur karena banjir yang keseringan datang. Di saat seperti ini, saya berusaha bersyukur, rumah saya yang juga memiliki loteng, membuat kami bisa menetap dan bermalam disana. Yaa walaupun siangnya panas, harus terpaksa turun dan basah-basahan. Namun, tetangga saya banyak yang harus bermalam di Menasah, bersama-sama di sana.

Tepat di jam 9.50 ini, banjir di dalam rumah sudah di atas lutut orang dewasa dan masih naik. Bantu doanya sobat sTeeMians agar cepat surut airnya. Saya juga hari ini terpaksa tidak ke kampus karena di luar rumah sepinggang, dan sudah izin ke Dosen pengampu Mata Kuliah terkait hal tersebut.

Lokasi : Desa Ceubrek Pirak, Matangkuli, Aceh Utara 5 September 2023 (https://goo.gl/maps/P6dfoqFpCNDDEsoB8)

So.. it's been a while, sTeeMians friends, Thank’s for coming to my post. And see you in the next part guys 