The Diary Game ( 2 September 2020 ) Tidak Jelas

HALLO STEEMIANS YANG BERBAHAGIA.
Salam Hangat Untuk Semuanya

Hari-hari yang berat terus berlaku dan berlalu bagi semua manusia pasti. Namun seberat apapun itu hadapilah dengan senyuman, tidur tadi malam begitu tidak nyenyak dengan berbagai macam asumsi pikiran di kepala hingga pagi tiba bahkan mata masih terbuka lebar.

Bukan cerita akan kesedihan, hanya kebingungan mencari sesuatu di pikiran yang tiada akhir sampai tertidur pulas dan terbangun di siang harinya. Saya merasakan sensasi pegal-pegal dan penuh kemalasan dalam bergerak. Tapi, bangkitnya dalam sebuah kejenuhan merupakan cahaya untuk kehidupan masa depan.

Hingga saya menulis ini bahkan mulai tidak mengerti apa yang akan menjadi sesuatu hal yang baik untuk hari ini. Dengan gema di telinga saya ketika mendengar musik dari Eminem-Leaving Heaven. Saya berpikir akan menulis sambil berjalan perlangkah akan saya hitung dengan jemari-jemari saya mengetik sesuatu.

Begitu gaduh sesampainya saya di jalanan, di bonceng oleh salah satu kawan yaitu Saktian, orang-orang di sibukkan dengan kegiatan masing-masing. Tentunya mencari nafkah adalah hakikat manusia begitupun itu berlaku kepada saya yang sedang menuju ke Kantor tempat Saktian melaksanakan magang tahun silam, saya tidak tahu apa tujuannya hanya menyangka melakukan silaturahmi biasa.

Di tengah matahari yang sangat panas, melewati jalan yang ramai sekali dipenuhi dengan manusia yang sungguh sibuknya dibandingkan saya yang hanya berpikiran seperti terlalu banyak kesadaran akan kebodohan. Abaikan, poin penting adalah selamat sampai tujuan. sesampainya disana saya masuk dan Saktian di sambut oleh Bapak-bapak karyawan disana.

Berbicara dan basa basi yang membuat sedikit muak, program-program serta program yang saya prediksi hanya akan menjadi omong kosong akhirnya lebih baik kami foto bersama daripada tidak mendapatkan sesuatu yang lebih berarti untuk cerita harian saya.

Lam Pisang, Aceh Besar.

Setidaknya sampai detik ini di hari yang sudah hampir malam saya mendapatkan satu hal berguna yaitu menemani teman untuk tujuannya yang saya tidak tahu persis. Namun, foto bersama tentunya berguna untuk Diary Game saya kan. Di perjalanan pulang yang terasa seperti berjalan mundur ke waktu yang berlalu kami kembali ke rumah.

Iskandar menelpon saya saat baru saja sampai dan merebahkan badan dan itu hal berat juga untuk mengangkat panggilan dia, ternyata dia ke Banda Aceh karena ada urusan mendadak. Malamnya dia mengajak saya untuk datang ke BW Coffee dan menikmati Kopi Brew, yang akan di olah langsung oleh Barista juga Roaster Ari Setiawan.

BW Coffee Shop. Lampineung

Coffee Manual Brew by Roaster Ari Setiawan

Saya mengiyakan dan pergi kesana malamnya. Bertemu mereka semua dan memperbaiki mood hari ini dengan sajian Kopi dari Ari Setiawan yang begitu menenangkan dan entah mengapa kopi tidak butuh filosofi dan inspirasi.

Terimakasih banyak kepada @anroja yang telah memberikan edukasi dan mengajak kami berkontribusi dalam Kontes Buku Harian tahap kedua. Hormat saya kepada beliau semoga selalu sukses.

Ingin tahu lebih tentang saya klik disini