CerBung: Terbangun Dalam Mimpi (Part 03)

in #fiction6 years ago


Image Pixabay - CCO

Aku membuka mata perlahan dan mendapati diriku sedang berjongkok dengan kedua tangan menutup telinga tapi tidak gelap gulita sama sekali, aku bahkan bisa melihat ubin dilantai berwarna putih dan seseorang yang sedang berjongkok juga dihadapanku sambil menatapku dengan tatapan khawatir. "Anda kenapa nona, anda baik-baik saja? Mari saya bantu nona berdiri!", ia memegang kedua pundakku membantuku berdiri dengan kaki yang masih gemetar dan lemas.

Aku mengucapkan terima kasih setelah aku menyadari ternyata dia adalah pelayan salon, aku menghelang nafas, kenapa bisa-bisanya aku bermimpi aneh dengan hanya tidur sebentar dalam posisi duduk, ini sungguh aneh. Aku terdiam sesaat dan langsung membuang pikiran pikiran buruk, lalu mulai menatap sekeliling. Ini salon yang tadi kudatangi bersama kakak, aku ingat aku sepertinya tertidur saat rambutku di warnai. Aku segera berbalik dan mendapati diriku di cermin dengan rambut hitam yang ternyata sudah selesai di warnai. Aku segera berbalik lagi, karena enggan melihat terlalu lama warna hitam rambutku.

Pandangan ku menyapu seluruh ruangan salon, benar saja tidak ada pelanggan lain yang datang selain aku dan kakak. Sepi dan tenang, terasa nyaman. Tapi, dimana kakak ya? Aku celingak celinguk mencari kakak. Pandanganku berhenti disudut lorong yang terhubung kearah dalam ruangan lain, aku bergegas menuju kearah itu, mungkin saja kakak disana.

Ternyata memang benar kakak ada di suatu ruangan dengan seseorang yang segera menoleh menatapku sambil tersenyum. Aku tersentak, wajahnya tidak begitu asing bagiku dan aku tidak berusaha untuk mengingatnya karena itu sedikit membuatku tidak nyaman, aku beralih dan lebih memilih berbasa-basi dengan kakak.

"Dari tadi kakak di sini?, aku mencari-cari kakak kesana-kemari, ayo pulang!". Kakak ku kemudian tersenyum menatapku dan berkata, "Rambutmu sangat cocok di warnai hitam." Baiklah, aku akan kekasir terlebih dahulu. "Bukannya menjawab pertanyaanku, kakak malah mengomentari rambutku. "Aku tunggu di mobil kak", aku segera berbalik menuju keluar ketempat mobil kakak diparkir.

Aku berdiri disamping mobil dengan perasaan gelisah sambil sesekali menatap ke dalam salon melalui pintu salon yang memang tembus pandang, terlihat kakak mengeluarkan ATM nya sambil berbicara diselingi tawa. Aku memperhatikan perempuan yang tadi duduk diruangan itu bersama kakak, tidak salah lagi dia wajah yang tidak asing bagiku. Tapi aku takut mengakui kenyataan bahwa dialah perempuan yang ada di dalam mimpiku. Ini mustahil bukan? Apa kebetulan?


Image Pixabay - CCO

Sekilas aku mengingat potongan mimpiku, jelas sekali dia perempuan itu, walaupun kepalanya tidak berlumuran darah seperti di mimpiku, aku tetap yakin dialah orangnya. Aku menunduk menatap tanah sambil mulai mengingat semua mimpiku, tapi belum apa-apa aku tidak mendapatkan ingatan itu selain ingatan tentang wajah dan kepalanya yang berlumuran darah. Ini kebetulan, ya pasti kebetulan!. Mana mungkin seseorang yang tidak kukenal sebelumnya muncul dimimpiku dan jadi kenyataan? Hah.. itu sama sekali tidak masuk akal. Tidak, tidak.. Aku menggeleng kuat-kuat tanpa sadar kakak sudah dihadapanku.

"Lily, ada apa, kepalamu sakit?. kakak mendekat dan menatapku. "Ah tidak kak, oh ya kak, siapa perempuan yang bersama kakak tadi?", "oh julie? dia manager salon, Ana mempercayakan salonnya pada Julie untuk sementara ini, kenapa?". Aku menggeleng dan berdalih kalau aku mengira dialah pemilik salon, selama diperjalanan aku terus diam sambil menggigit kuku ku, aku sungguh bingung dan sedikit takut tentang mimpiku dan perempuan itu. "sejak tadi pagi kau terlihat seperti kurang sehat dan gelisah, ada apa? Kau tidak ingin menceritakannya pada kakak?, "sembari menyetir kakak melihatku sesekali.

"Oh aku terlihat begitu? hahhaa, kakak sungguh memperhatikanku ya? Aku benar tidak apa-apa, sepertinya aku hanya kurang tidur saja!, "aku tersenyum selebar mungkin. Kemudian aku mengalihkan pembicaraan kakak dan membicarakan soal hal lain, kakak berhenti karena lampu merah menyala dan aku menangkap sosok Julie si manager salon sedang menyebrangi jalan tepat dihadapan kami. "Oh itu Julie, dia mau kemana?, kemudian kakakku menekan klakson dengan harapan Julie melihat kami, tapi dia sama sekali tidak melihatnya. "Kak pinggirkan mobilnya, aku keluar sebentar", entah kenapa tubuhku bergerak sendiri tanpa bekerja sama dengan otakku, dengan bingung kakak meminggirkan mobilnya dan bertanya aku mau kemana. Tanpa menjawab aku langsung membuka pintu mobil dan berlari kearah Julie yang sudah selesai menyebrangi jalan, dia sudah berjalan di troktoar ketika aku menarik tangannya, entah apa yang merasukiku, aku bergerak dengan sendirinya.


Image Pixabay - CCO

"Tunggu sebentar!", dengan sedikit terengah aku mencengkram kuat tangan Julie. Tidak seperti dugaanku, dia sama sekali tidak terkejut, dia malah tersenyum. Senyuman yang aneh dan menakutkan bagiku. "Kau melihatku Lily?", ia berkata setengah berbisik dan entah kenapa membuatku takut dan melepaskan cengkraman tangannku padanya. Julie mendekatkan wajahnya padaku dan berbisik ditelingaku dengan suara lirih, "tolong, selamatkan aku!" seketika gelap dan.

Bersambung.. :)

Baca juga:

Terbangun Dalam Mimpi (Part 01)
Terbangun Dalam Mimpi (Part 02)

steempress witness2.gif

vote steempress witnesses here : https://steemit.com/~witnesses


Posted from my blog with SteemPress : http://ayuramona.epizy.com/2018/11/10/cerbung-terbangun-dalam-mimpi-part-03/

Sort:  

Congratulations @ayuramona! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You made more than 1750 upvotes. Your next target is to reach 2000 upvotes.

Click here to view your Board of Honor
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Do not miss the last post from @steemitboard:

SteemFest3 and SteemitBoard - Meet the Steemians Contest

Support SteemitBoard's project! Vote for its witness and get one more award!

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by ayuramona from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 63793.25
ETH 3410.80
USDT 1.00
SBD 2.59